JAKARTA - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, sinergi antara sektor perbankan dan institusi penegak hukum kembali terwujud di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui kantor cabang setempat menyalurkan bantuan 1,5 ton pupuk kepada Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong.
Langkah ini bukan sekadar bantuan logistik, namun juga menjadi cermin kepedulian bersama terhadap keberlangsungan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh BRI dalam bentuk pupuk pertanian yang akan dimanfaatkan untuk lahan binaan mereka.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari BRI Parigi. Ini merupakan bentuk nyata kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayah," ujar AKBP Hendrawan di Parigi.
Total bantuan yang diserahkan BRI terdiri atas 26 sak pupuk phonska plus ukuran 25 kilogram dan 17 sak pupuk Urea non-subsidi ukuran 50 kilogram. Seluruh pupuk tersebut akan dialokasikan untuk mendukung pengelolaan lahan pertanian yang selama ini menjadi bagian dari program pertanian yang dijalankan oleh Polres Parigi Moutong.
Dalam konteks lokal, kegiatan ini menggambarkan sinergi antara lembaga keuangan dan kepolisian, dua institusi yang selama ini dikenal dengan peran utamanya masing-masing namun mampu berkolaborasi demi mendukung ketahanan pangan. Polres Parigi Moutong diketahui memiliki lahan pertanian binaan yang aktif memproduksi sayur-sayuran dan komoditas pangan lokal lainnya.
Program pertanian yang dijalankan oleh Polres setempat tak hanya bersifat simbolis, namun juga telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Dengan tambahan dukungan pupuk dari BRI, lahan binaan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas hasil tanam dan memperkuat ketahanan ekonomi komunitas lokal.
“Bantuan ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap ketahanan ekonomi dan pangan masyarakat, sekaligus wujud komitmen BRI dan Polres Parigi Moutong dalam mendukung program pemerintah pusat,” kata AKBP Hendrawan.
Program ketahanan pangan yang digalakkan oleh pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Salah satu bentuk kontribusi konkret adalah penyediaan sarana pertanian, seperti pupuk yang menjadi faktor penting dalam mendukung kesuburan tanah dan hasil pertanian. Melalui dukungan tersebut, BRI menegaskan kembali komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung sektor pertanian, khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi sentra produksi pangan.
Keterlibatan BRI dalam mendukung ketahanan pangan juga selaras dengan misi sosial perusahaan sebagai BUMN yang senantiasa hadir untuk negeri. Bantuan ini tidak hanya berorientasi pada hasil pertanian semata, tetapi juga mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan kelompok-kelompok produktif di daerah.
Selain mendukung penguatan sektor pertanian melalui bantuan fisik, BRI juga secara aktif mendorong literasi keuangan di kalangan petani dan pelaku usaha mikro di daerah. Program-program pemberdayaan seperti pembiayaan berbasis KUR, pelatihan UMKM, hingga pendampingan digitalisasi usaha menjadi bagian dari pendekatan holistik perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Langkah BRI menyasar sektor pertanian juga mencerminkan konsistensi strategi mereka dalam memperkuat peran sebagai bank yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Komitmen ini diperkuat melalui kemitraan dengan institusi seperti Polres, yang memiliki jaringan hingga ke akar rumput serta semangat pengabdian yang tinggi terhadap kesejahteraan warga.
Kegiatan distribusi pupuk di Parigi Moutong juga menjadi contoh baik tentang bagaimana kerja sama antar-lembaga dapat menghasilkan dampak sosial yang signifikan. Ketika bank, polisi, dan masyarakat bersatu dalam satu visi, maka upaya besar seperti ketahanan pangan dapat dicapai dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
Tidak hanya di Parigi Moutong, kerja sama serupa diharapkan dapat diperluas ke berbagai wilayah lain di Indonesia, terutama daerah-daerah yang memiliki potensi pertanian tinggi namun menghadapi tantangan dalam hal ketersediaan sarana produksi.
Bantuan 1,5 ton pupuk dari BRI kepada Polres Parigi Moutong juga dapat menjadi pemantik semangat bagi pihak lain, baik dari sektor swasta maupun lembaga publik, untuk turut ambil bagian dalam mendukung agenda strategis nasional. Ketahanan pangan bukanlah isu sektoral semata, tetapi agenda lintas bidang yang membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh elemen bangsa.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan produktivitas pertanian di lahan binaan Polres Parigi Moutong terus meningkat dan mampu menjadi model kolaborasi sektor pertanian dan lembaga pendukung lainnya. Hasil panen yang meningkat tidak hanya berkontribusi pada ketersediaan pangan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.
Inisiatif seperti yang dilakukan BRI dan Polres Parigi Moutong memperlihatkan bagaimana pendekatan kolaboratif mampu menjawab tantangan besar bangsa seperti ketahanan pangan. Ketika sinergi terus diperkuat, maka upaya menciptakan masa depan pangan yang berkelanjutan di Indonesia akan semakin nyata.