JAKARTA - Langkah strategis PT PP (Persero) Tbk atau PTPP terus memperlihatkan kemajuan signifikan pada pertengahan tahun ini. Perusahaan konstruksi pelat merah tersebut menunjukkan kinerja apik dengan berhasil membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp 9,36 triliun. Capaian ini mencerminkan optimisme dalam pencapaian target bisnis perusahaan, sekaligus menjadi sinyal positif bagi prospek industri konstruksi nasional.
Kontribusi terbesar dalam perolehan kontrak baru tersebut bersumber dari proyek-proyek BUMN dan pemerintah. Berdasarkan penjabaran manajemen, sekitar 65% dari total kontrak berasal dari proyek pemerintah dan BUMN, sementara 35% sisanya berasal dari proyek swasta. Keberhasilan meraih proyek strategis nasional dan kerja sama lintas sektor membuktikan kemampuan PTPP menjaga kepercayaan pasar dan pemangku kepentingan.
“Perolehan kontrak baru PTPP mencapai Rp 9,36 triliun, yang terdiri atas 65% proyek pemerintah dan BUMN, serta 35% dari swasta,” jelas Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi.
Ia juga menegaskan bahwa fokus perusahaan saat ini adalah pada efisiensi operasional, peningkatan produktivitas, dan pemilihan proyek dengan tingkat profitabilitas tinggi. Strategi tersebut menjadi fondasi utama dalam menjaga kinerja keuangan tetap solid, sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan di tengah dinamika industri konstruksi.
Tak hanya dari sisi nominal, jenis proyek yang diraih PTPP juga beragam dan tersebar di berbagai sektor. Di antaranya adalah proyek infrastruktur jalan dan jembatan, gedung-gedung bertingkat, proyek energi, serta proyek-proyek air seperti bendungan dan sistem pengelolaan air bersih. Keragaman sektor ini mencerminkan portofolio bisnis yang seimbang dan tahan terhadap fluktuasi.
“Kontrak yang kami peroleh tersebar di berbagai jenis proyek, termasuk infrastruktur jalan, bendungan, gedung, dan energi. Ini menunjukkan portofolio kami yang kuat dan beragam,” tambah Bakhtiyar.
Perusahaan juga menyebutkan bahwa beberapa proyek besar yang berhasil dikantongi dalam enam bulan pertama tahun ini meliputi proyek strategis pemerintah yang bernilai tinggi. Selain itu, terdapat juga proyek hasil sinergi dengan sesama BUMN, yang mengedepankan efisiensi dan kolaborasi antarlembaga.
Dari sisi lokasi, perolehan kontrak baru PTPP tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga wilayah timur seperti Sulawesi dan Papua. Penyebaran ini menunjukkan peran aktif PTPP dalam mendukung pembangunan merata di berbagai daerah.
Performa ini memberikan fondasi kuat untuk mencapai target kontrak baru sepanjang tahun yang telah ditetapkan perusahaan sebesar Rp 35 triliun. Hingga pertengahan tahun, perusahaan telah mengamankan sekitar 27% dari target tersebut, dan optimistis tren positif akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Selain kontrak baru, manajemen PTPP juga menaruh perhatian pada penyelesaian proyek tepat waktu dan berkualitas. Penerapan manajemen risiko yang ketat serta pemanfaatan teknologi konstruksi modern terus ditingkatkan untuk mendorong efisiensi, menekan biaya, dan mempercepat waktu penyelesaian proyek.
Salah satu inovasi yang diterapkan perusahaan adalah penggunaan sistem digitalisasi dalam proses konstruksi yang dikenal sebagai Building Information Modeling (BIM). Teknologi ini tidak hanya mempercepat proses perencanaan dan pelaksanaan, tetapi juga meningkatkan ketepatan biaya dan kualitas hasil akhir proyek.
“Dengan penerapan teknologi dan digitalisasi, kami terus berkomitmen terhadap efisiensi dan efektivitas pekerjaan di lapangan,” tegas Bakhtiyar.
Lebih lanjut, PTPP juga aktif menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam kegiatan operasionalnya. Penerapan prinsip ini bertujuan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Dengan rekam jejak yang solid, pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat PTPP dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan konstruksi terdepan di Indonesia. Tidak hanya fokus pada perolehan proyek, PTPP juga memperkuat tata kelola dan keberlanjutan, menjadikannya mitra strategis dalam pembangunan nasional.
Secara keseluruhan, performa positif PTPP di paruh pertama tahun ini menjadi sinyal optimisme terhadap pencapaian target akhir tahun. Dukungan dari proyek-proyek prioritas nasional, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta strategi manajemen yang tepat menjadi faktor kunci dalam membangun momentum pertumbuhan berkelanjutan.
Capaian ini juga membuka peluang baru bagi PTPP untuk terus menjalin kerja sama jangka panjang, baik dengan instansi pemerintah, sesama BUMN, maupun sektor swasta. Kepercayaan yang terus tumbuh dari para pemangku kepentingan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan dan dinamika industri ke depan.
Dengan arah strategi yang terukur dan pelaksanaan yang disiplin, PTPP menunjukkan bahwa sektor konstruksi nasional masih memiliki ruang tumbuh yang besar, asalkan dikelola dengan profesional dan bertumpu pada inovasi. Perolehan kontrak baru Rp 9,36 triliun ini bukan hanya angka, tetapi juga cerminan dari kepercayaan, pengalaman, dan komitmen yang terus dibangun dari waktu ke waktu.