Kuliner

Kuliner Nusantara Tampil Mempesona di Beijing

Kuliner Nusantara Tampil Mempesona di Beijing
Kuliner Nusantara Tampil Mempesona di Beijing

JAKARTA - Semarak cita rasa Indonesia menggema di pusat kota Beijing lewat penyelenggaraan Festival Kuliner Indonesia yang memikat banyak pengunjung dari berbagai negara. Bertempat di The St. Regis Hotel Beijing, acara ini menjadi panggung utama yang mempromosikan kekayaan rasa khas nusantara dalam suasana hangat dan penuh keramahan.

Festival yang digagas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing ini berlangsung selama sepekan, mulai 3 hingga 9 Juli 2025, dan menghadirkan beragam hidangan otentik dari berbagai daerah di Indonesia. Mengusung tema “Taste of Indonesia,” acara ini tidak hanya menyuguhkan sajian kuliner, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antarbangsa melalui jalur diplomasi budaya.

Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme para pengunjung terhadap makanan Indonesia. “Ini adalah bagian dari upaya kami memperkenalkan kekayaan kuliner tanah air kepada masyarakat internasional, khususnya di Tiongkok. Kuliner adalah bahasa universal yang bisa menyentuh siapa saja,” tuturnya di sela acara pembukaan.

Salah satu daya tarik utama yang membuat para tamu terpukau adalah sajian rendang khas Minang yang disiapkan dengan penuh ketelatenan. Aroma rempah yang kuat dan cita rasa yang mendalam menjadi daya pikat tersendiri yang sulit untuk dilupakan.

Chef asal Indonesia, Vindex Tengker, yang turut berkontribusi dalam festival ini, memaparkan bahwa rendang dipilih karena merupakan salah satu ikon kuliner Indonesia yang telah diakui dunia. “Rendang punya filosofi dan proses memasak yang panjang, yang menggambarkan kesabaran dan kearifan lokal masyarakat Minang,” ungkapnya.

Ia pun membagikan rahasia di balik rendang Minang yang autentik. Salah satu kunci utamanya adalah penggunaan santan segar dan bumbu lengkap seperti lengkuas, kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, cabai, serta daun-daunan aromatik seperti daun jeruk, daun kunyit, dan daun salam. Daging sapi yang digunakan harus berkualitas tinggi dan dimasak perlahan selama berjam-jam hingga kuah mengering dan bumbu meresap sempurna.

“Tekstur yang kering tapi tetap empuk di dalam, itulah ciri khas rendang yang baik. Ini bukan sekadar masakan, tetapi warisan budaya yang harus terus dikenalkan,” lanjut Vindex.

Para tamu undangan yang hadir pun tampak menikmati setiap sajian yang disuguhkan. Sejumlah tamu dari kalangan diplomatik hingga pengusaha lokal di Beijing menyampaikan kekaguman mereka terhadap kedalaman rasa dan keunikan setiap hidangan.

Salah seorang pengunjung asal Tiongkok, Zhang Wei, mengaku baru pertama kali mencicipi rendang dan langsung jatuh cinta pada kelezatannya. “Saya belum pernah makan makanan seperti ini sebelumnya. Sangat kaya rasa dan aromanya begitu menggoda. Saya ingin belajar membuatnya sendiri,” ucapnya sambil tersenyum.

Tak hanya rendang, festival ini juga menghadirkan berbagai sajian khas lainnya seperti sate ayam, gado-gado, nasi goreng, hingga berbagai jenis sambal yang menjadi pelengkap tak terpisahkan dalam kuliner Indonesia. Suasana makin semarak dengan adanya pertunjukan budaya seperti tarian tradisional dan musik etnik yang memperkaya pengalaman para tamu.

Festival ini juga menjadi ajang promosi strategis untuk sektor pariwisata dan produk Indonesia di pasar Tiongkok. Melalui jalur kuliner, KBRI Beijing berharap dapat membuka peluang lebih luas bagi produk-produk makanan Indonesia untuk masuk ke pasar internasional, serta mendorong lebih banyak wisatawan mancanegara untuk datang dan merasakan langsung pengalaman kuliner di Indonesia.

“Diplomasi kuliner ini menjadi langkah nyata untuk menguatkan kerja sama people-to-people antara Indonesia dan Tiongkok. Lewat makanan, kita bisa saling mengenal dan memahami,” ujar Dubes Djauhari.

Penyelenggaraan festival di hotel bintang lima ini pun dinilai sangat strategis karena menyasar kalangan profesional dan pengambil keputusan di Beijing, yang diharapkan dapat memperluas jangkauan promosi budaya Indonesia.

Selama berlangsungnya acara, dapur hotel pun disulap menjadi ruang eksplorasi rempah-rempah khas Indonesia. Chef lokal dari hotel pun turut belajar dari para juru masak Indonesia, memperkaya wawasan mereka tentang teknik memasak dan filosofi makanan dari Tanah Air.

Festival ini mendapatkan sambutan hangat, tidak hanya dari masyarakat Tiongkok tetapi juga komunitas internasional di Beijing. Banyak yang mengabadikan momen mereka mencicipi hidangan nusantara melalui media sosial, memperluas gaung festival ini hingga ke luar negeri.

Antusiasme yang tinggi terhadap acara ini menandakan besarnya potensi kuliner sebagai sarana diplomasi budaya yang efektif dan penuh daya tarik. Indonesia, dengan keragaman rasa dan tradisinya, punya modal kuat untuk terus memperkenalkan kekayaan kulinernya ke dunia.

Melalui acara seperti Festival Kuliner Indonesia di Beijing ini, kekayaan rasa Indonesia bukan hanya dinikmati, tetapi juga dikenang dan dibicarakan. Ini menjadi tonggak penting bagi diplomasi rasa yang tidak hanya mengenyangkan, tapi juga mendekatkan antarbangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index