JAKARTA - Penampilan impresif Dewa United kembali mencuri perhatian pecinta sepak bola nasional usai mencatat kemenangan meyakinkan dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Presiden 2025. Bertempat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Dewa United sukses menaklukkan tim Liga Indonesia All Star dengan skor meyakinkan 2-0.
Pertandingan berlangsung sengit sejak menit awal, dengan kedua tim menampilkan permainan terbuka dan cepat. Namun, dominasi dan koordinasi antar lini dari pasukan Dewa United terbukti lebih solid dibanding tim gabungan bintang-bintang dari berbagai klub di Liga Indonesia.
Salah satu nama yang menonjol dalam laga ini adalah Stefano Lilipaly. Gelandang kreatif ini terlihat aktif membangun serangan sekaligus mematahkan upaya lawan di sektor tengah. Dalam sebuah momen krusial di babak pertama, ia terlibat duel sengit dengan pemain Liga Indonesia All Star, Safrudin Tahar dan Riko Simanjuntak, dalam perebutan bola di lini tengah.
Tak hanya Lilipaly, Alex Martins juga tampil mengesankan dengan ketajamannya di lini depan. Pemain asal Brasil tersebut beberapa kali membuat lini belakang All Star kerepotan. Salah satu aksinya terjadi saat ia berebut bola dengan Bagas Kaffa Simanjuntak, mengancam gawang lawan dengan kecepatan dan kontrol bolanya yang ciamik.
Di sisi pertahanan, organisasi tim Dewa United terlihat lebih tertata. Setiap serangan yang dibangun tim All Star mampu diantisipasi dengan baik. Kiper All Star, Reza Pratama, bahkan harus berjibaku menyelamatkan gawangnya dari serangan bertubi-tubi. Salah satunya datang dari tendangan keras Alex Martins yang menguji refleks penjaga gawang tersebut.
Pertandingan ini bukan sekadar penentuan siapa yang keluar sebagai peringkat ketiga, namun juga menjadi ajang pembuktian kualitas sepak bola kolektif dari tim Dewa United. Keseriusan dan kedalaman skuad yang mereka tunjukkan menjadi bukti bahwa klub ini semakin siap bersaing di level nasional maupun turnamen besar lainnya.
Di babak kedua, dominasi Dewa United semakin nyata. Taisei Marukawa yang bermain di sektor sayap tampil energik dan terus-menerus menekan pertahanan All Star. Ia tampak beberapa kali terlibat duel ketat dengan Hansamu Pranata dan Riko Simanjuntak, mencoba menusuk dari sisi kanan untuk mengirimkan umpan-umpan matang ke lini depan.
Salah satu momen paling menarik adalah ketika Marukawa dengan percaya diri menggiring bola melewati dua pemain All Star, yakni Akbar Tanjung dan Riko, dalam sebuah perebutan bola yang dramatis. Gaya bermain cepat dan penuh determinasi ala Marukawa mampu menghidupkan tempo pertandingan sekaligus membuat penonton terhibur.
Sementara itu, Liga Indonesia All Star yang dihuni oleh para pemain bintang justru belum mampu tampil padu. Beberapa upaya serangan mereka tak berjalan lancar, karena minimnya koordinasi di antara pemain yang berasal dari klub-klub berbeda. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa lini depan mereka kesulitan menembus pertahanan Dewa United yang bermain kompak dan disiplin.
Selain dari aspek teknis permainan, pertandingan ini juga menjadi gambaran bahwa kompetisi pramusim seperti Piala Presiden memiliki dampak positif terhadap atmosfer sepak bola nasional. Tim-tim seperti Dewa United dapat memanfaatkan ajang ini untuk mengasah taktik, membangun chemistry antar pemain, serta membuktikan potensi mereka di hadapan publik luas.
Tidak sedikit pula pecinta sepak bola yang menilai bahwa kemenangan Dewa United atas tim All Star ini adalah bentuk sinyal bahwa klub-klub dengan manajemen solid dan visi jangka panjang mulai mendominasi lanskap sepak bola nasional. Mereka tak lagi dipandang sebagai tim medioker, melainkan sebagai penantang serius dalam berbagai kompetisi ke depan.
Stadion Si Jalak Harupat pun menjadi saksi betapa antusiasnya masyarakat terhadap laga-laga berkualitas seperti ini. Dukungan dari tribun menggema sepanjang pertandingan, memperlihatkan bahwa minat terhadap Liga Indonesia terus tumbuh dengan pesat.
Pencapaian peringkat ketiga ini tentu menjadi suntikan moral positif bagi seluruh elemen tim Dewa United. Selain sebagai modal menghadapi kompetisi resmi, kemenangan ini juga memperkuat rasa percaya diri pemain dalam melangkah lebih jauh pada musim kompetisi 2025.
Pertandingan yang berlangsung dengan semangat sportivitas tinggi ini juga patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa kompetisi lokal mampu menghadirkan tontonan menarik dan berkualitas. Baik Dewa United maupun tim Liga Indonesia All Star telah berkontribusi dalam memberikan hiburan bermutu bagi penggemar sepak bola tanah air.
Dengan hasil ini, Dewa United menutup perjalanan mereka di ajang Piala Presiden 2025 dengan kepala tegak. Mereka tidak hanya membawa pulang trofi peringkat ketiga, tetapi juga meninggalkan jejak positif tentang bagaimana membangun tim secara strategis dan konsisten.
Kemenangan ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, taktik yang matang, dan kekompakan tim mampu mengalahkan individualisme. Dan Dewa United, dengan segala kelebihannya, menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan baru yang siap memberikan warna berbeda di kompetisi Liga Indonesia ke depan.