JAKARTA - Pertumbuhan sektor keuangan non-bank terus menunjukkan geliat positif, salah satunya ditunjukkan oleh kinerja solid dari PT Asuransi Simas Insurtech. Perusahaan asuransi ini berhasil membukukan peningkatan pendapatan premi secara signifikan sepanjang lima bulan pertama tahun ini, menandai momentum positif yang turut mendorong perkembangan industri asuransi secara umum.
Dalam kurun waktu, Simas Insurtech mencatat pendapatan premi sebesar Rp 2,8 triliun. Capaian tersebut menunjukkan pertumbuhan 60% secara tahunan, sebuah angka yang mencerminkan konsistensi perusahaan dalam memperluas pasar dan memperkuat fondasi bisnisnya di tengah tantangan ekonomi global.
Pertumbuhan ini tak lepas dari langkah strategis perusahaan yang dilakukan secara terukur. Menurut Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana, peningkatan pendapatan premi tersebut merupakan hasil nyata dari penguatan distribusi dan perluasan segmen pasar yang selama ini dijalankan secara simultan.
“Pertumbuhan pendapatan premi ini ditopang oleh penguatan distribusi dan perluasan segmen pasar,” ujar Teguh.
Dalam menjalankan ekspansi tersebut, perusahaan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Salah satunya tercermin dari pencapaian rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) yang naik menjadi 201% dari sebelumnya 177%. Kenaikan RBC ini menjadi indikator kuat bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada stabilitas dan kekuatan fundamental keuangan.
Teguh menjelaskan, Simas Insurtech berkomitmen untuk menjaga pengelolaan risiko dengan konsisten, terutama dalam pengelolaan klaim asuransi. Langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan nasabah serta memastikan bahwa setiap klaim yang diajukan dapat diproses dengan tepat dan profesional.
“Kami berkomitmen menjaga pengelolaan risiko secara konsisten, terutama dalam pengelolaan klaim asuransi,” tegasnya.
Selain menjaga kinerja dari sisi pendapatan premi, perusahaan juga aktif melakukan manajemen aset secara cermat. Simas Insurtech secara berkelanjutan mengelola piutang premi dan portofolio investasinya dengan pendekatan yang disiplin. Penempatan investasi pada instrumen seperti saham dan obligasi menjadi bagian dari strategi diversifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai aset dan memberikan hasil optimal bagi pemegang polis maupun perusahaan.
Dengan tetap memperhatikan kehati-hatian, perusahaan juga terus menyesuaikan portofolio investasinya agar tetap selaras dengan kondisi pasar yang dinamis. Keseimbangan antara pengelolaan risiko dan pengembangan aset ini menjadi salah satu kunci dalam menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Secara industri, data dari regulator menunjukkan bahwa asuransi umum dan reasuransi turut mencatat pertumbuhan yang sehat. Pendapatan premi secara keseluruhan meningkat 3,43% menjadi Rp 66,08 triliun hingga Mei 2025. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Simas Insurtech jauh melampaui rata-rata industri, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain terdepan dalam sektor asuransi umum di Tanah Air.
Sementara itu, dari sisi modal, industri mencatat RBC secara rata-rata sebesar 311,04%, yang berarti sebagian besar perusahaan asuransi berada dalam posisi likuid dan sehat secara keuangan. Meski angka RBC Simas Insurtech berada sedikit di bawah rata-rata industri, namun kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan yang stabil dan berkelanjutan dalam pengelolaan permodalan.
Keberhasilan Simas Insurtech tidak hanya terlihat dari angka semata, tetapi juga dari strategi jangka panjang yang mulai menunjukkan hasil. Perusahaan menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 5 triliun hingga akhir tahun, dan saat ini telah mencapai lebih dari separuh target tersebut dalam waktu lima bulan. Hal ini memberi sinyal kuat bahwa target yang ditetapkan tergolong realistis dan dapat dicapai dengan kinerja yang terus dipertahankan.
Strategi untuk mencapai target tersebut mencakup inovasi produk, ekspansi saluran distribusi, peningkatan layanan digital, serta kemitraan strategis dengan berbagai pelaku industri. Pendekatan berbasis teknologi juga turut menjadi fokus perusahaan untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, terutama generasi muda yang semakin terbuka terhadap produk asuransi digital.
Kondisi pasar yang dinamis menuntut perusahaan asuransi untuk adaptif dan inovatif. Simas Insurtech menunjukkan respons cepat terhadap perubahan ini dengan memperkuat kehadirannya secara digital, baik melalui aplikasi maupun sistem layanan berbasis daring yang memudahkan nasabah dalam mengakses layanan asuransi secara praktis.
Dengan fondasi keuangan yang kokoh, komitmen terhadap tata kelola risiko yang kuat, dan strategi ekspansi yang terukur, Simas Insurtech berada dalam posisi yang sangat baik untuk terus tumbuh dan memainkan peran penting dalam membangun industri asuransi yang inklusif, terpercaya, dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Secara keseluruhan, kinerja Simas Insurtech di awal tahun ini mencerminkan sinyal positif bahwa industri asuransi nasional tetap memiliki ruang pertumbuhan yang luas. Dengan pendekatan yang profesional dan inovatif, perusahaan asuransi seperti Simas Insurtech dapat terus menjadi mitra kepercayaan masyarakat dalam merencanakan perlindungan finansial yang berkelanjutan.