JAKARTA - Langkah ekspansi bisnis Bank Mega Syariah dalam membidik segmen korporasi menunjukkan hasil positif. Sepanjang semester I tahun 2025, pembiayaan korporasi bank ini tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 30 persen secara tahunan (year on year/yoy). Peningkatan ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan Bank Mega Syariah dalam memperkuat portofolio bisnisnya di sektor pembiayaan yang produktif dan berorientasi pada nilai tambah.
Executive Vice President Corporate Banking Bank Mega Syariah, Zainal Arifin, menjelaskan bahwa kontribusi pembiayaan korporasi terhadap total pembiayaan bank kini mencapai kisaran 25 hingga 30 persen. Menurutnya, proporsi ini menunjukkan adanya keseimbangan antara pembiayaan ritel dan korporasi, yang selama ini memang menjadi fokus utama perseroan dalam memperkuat kinerja berkelanjutan.
“Kami melihat tren yang sangat positif dalam pembiayaan sektor korporasi. Ini merupakan hasil dari pendekatan kami yang selektif, fokus pada sektor-sektor prioritas, serta penguatan kerja sama dengan institusi-institusi strategis,” ujar Zainal.
Bank Mega Syariah telah menetapkan sejumlah sektor sebagai target utama dalam penyaluran pembiayaan korporasi. Di antaranya adalah sektor kesehatan, pangan, energi, serta proyek-proyek yang bersifat sustainability dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Strategi ini selaras dengan misi bank dalam menjalankan prinsip-prinsip syariah yang berkontribusi nyata pada kesejahteraan sosial dan ekonomi.
“Kami mengarahkan pembiayaan pada sektor yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga berdampak positif terhadap masyarakat luas,” lanjut Zainal.
Tak hanya menyasar proyek berskala besar, pendekatan Bank Mega Syariah terhadap pembiayaan korporasi juga memperhatikan aspek keberlanjutan. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk membangun ekosistem bisnis yang tidak hanya menguntungkan, namun juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Zainal menjelaskan bahwa tren pertumbuhan pembiayaan korporasi ini turut ditopang oleh kinerja mitra usaha bank yang semakin solid, serta kepercayaan nasabah terhadap prinsip dan sistem syariah yang dijalankan. Selain itu, pendekatan manajemen risiko yang prudent dan selektif juga menjadi faktor penentu dalam menjaga kualitas aset dan portofolio pembiayaan.
Dalam proses penyalurannya, Bank Mega Syariah mengutamakan prinsip kehati-hatian serta melakukan analisis mendalam terhadap kelayakan usaha yang dibiayai. Model bisnis yang dibangun pun mengedepankan kemitraan jangka panjang, sehingga menciptakan sinergi antara bank dan pelaku usaha yang saling menguntungkan.
Bank juga terus memperkuat kompetensi tim corporate banking agar dapat memberikan solusi keuangan yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap mitra usaha. Pendekatan ini menciptakan nilai tambah, tidak hanya dalam bentuk pembiayaan, tetapi juga dalam bentuk konsultasi dan pendampingan bisnis.
Peningkatan pembiayaan korporasi turut mendorong pertumbuhan aset Bank Mega Syariah secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi portofolio pembiayaan memberikan dampak positif terhadap performa bank secara umum. Dengan portofolio yang lebih berimbang antara sektor ritel dan korporasi, bank memiliki ketahanan lebih baik dalam menghadapi dinamika ekonomi nasional maupun global.
“Ke depan, kami akan terus konsisten dalam menjaga momentum pertumbuhan ini dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan. Kami percaya bahwa sektor korporasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi, dan Bank Mega Syariah ingin hadir sebagai mitra strategis dalam proses itu,” jelas Zainal.
Bank Mega Syariah juga menaruh perhatian besar terhadap perkembangan teknologi digital sebagai penunjang bisnis korporasi. Digitalisasi layanan keuangan memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi serta kenyamanan bagi nasabah, terutama dalam proses monitoring, pencairan, maupun pelaporan pembiayaan.
Kehadiran platform digital yang mendukung layanan korporasi menjadi bagian dari strategi jangka panjang bank dalam meningkatkan daya saing di tengah industri perbankan yang semakin kompetitif. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, bank mampu memberikan pengalaman yang lebih responsif dan terintegrasi kepada nasabah korporasi.
Di sisi lain, pertumbuhan pembiayaan korporasi ini juga menunjukkan bahwa sektor riil mulai menggeliat kembali setelah masa pemulihan pasca pandemi. Permintaan terhadap pembiayaan produktif meningkat, terutama dari perusahaan-perusahaan yang tengah berekspansi maupun memulai kembali proyek-proyek strategis mereka.
Bank Mega Syariah menilai kondisi ini sebagai peluang untuk memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi nasional. Dengan tetap menjunjung prinsip syariah, bank berkomitmen untuk terus mendukung sektor-sektor yang memiliki daya dorong tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat dan pembangunan jangka panjang.
Peningkatan signifikan dalam pembiayaan korporasi ini juga menjadi indikator bahwa pendekatan syariah dalam keuangan semakin mendapatkan tempat di kalangan pelaku usaha. Keterbukaan terhadap prinsip bagi hasil, transparansi, serta nilai-nilai etika menjadi daya tarik tersendiri bagi korporasi yang ingin menjalankan usaha secara berkelanjutan.
Bank Mega Syariah, dalam hal ini, tampil sebagai institusi keuangan yang tak hanya kompetitif, tetapi juga relevan dalam menjawab tantangan zaman. Melalui pembiayaan korporasi yang terarah dan bertanggung jawab, bank ini menunjukkan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.
Dengan hasil yang dicapai sepanjang semester pertama tahun ini, Bank Mega Syariah optimistis akan mempertahankan laju pertumbuhan hingga akhir tahun. Kepercayaan nasabah, strategi selektif, serta orientasi pada sektor-sektor unggulan akan terus menjadi fondasi pertumbuhan yang berkelanjutan.