Kesehatan

Kesehatan Masyarakat Prioritas Polri di Jayapura

Kesehatan Masyarakat Prioritas Polri di Jayapura
Kesehatan Masyarakat Prioritas Polri di Jayapura

JAKARTA - Polri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendekatkan diri kepada masyarakat, tak hanya melalui aspek keamanan, tetapi juga dalam hal pelayanan kesehatan. Melalui Subsatgas Keladi Sagu Ops Rasaka Cartenz 2025, institusi ini menghadirkan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di Asrama Tolikara, Jalan Yabaso, Kabupaten Jayapura.

Langkah ini merupakan bagian dari semangat “Polri Untuk Masyarakat”, yang tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pelayanan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan warga.

Dipimpin oleh Ka Subsatgas Keladi Sagu, AKP Rozikin, S.H., kegiatan yang berlangsung itu mendapatkan sambutan positif dari warga sekitar, terutama kalangan ibu-ibu dan anak-anak. Mereka tampak antusias mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengecekan tekanan darah serta konsultasi terkait keluhan kesehatan umum.

“Ini adalah bagian dari upaya humanis dalam pelaksanaan Operasi Rasaka Cartenz 2025. Tujuan kami adalah membangun kedekatan dan kepercayaan dengan masyarakat melalui pendekatan pelayanan dan edukasi di bidang kesehatan,” ujar AKP Rozikin dalam keterangan tertulis.

Lebih dari sekadar kegiatan medis, acara tersebut juga dimanfaatkan untuk memberikan sosialisasi mengenai salah satu penyakit yang masih menjadi ancaman serius di Papua, yakni malaria. Edukasi ini dirasa penting agar masyarakat lebih waspada dan mampu mengenali gejala awal serta memahami langkah pencegahan sejak dini.

“Selain pemeriksaan kesehatan, kami juga memberikan penyuluhan tentang bahaya dan pencegahan malaria. Ini agar warga lebih sadar dan tahu cara melindungi diri dan keluarga,” lanjut AKP Rozikin.

Dalam kegiatan ini, hadir pula petugas kesehatan dari Subsatgas Keladi Sagu, dr. Dessy, yang turut menyampaikan pentingnya edukasi tentang penyakit malaria. Ia menjelaskan bahwa malaria merupakan penyakit yang hingga kini masih menjadi tantangan serius bagi masyarakat di beberapa wilayah Papua, terutama di daerah yang memiliki kelembaban tinggi dan akses fasilitas kesehatan yang terbatas.

“Malaria masih menjadi ancaman nyata. Banyak warga yang belum sepenuhnya memahami gejala awal dan faktor penyebabnya. Kami ingin mereka tahu apa saja yang harus dilakukan untuk mencegahnya,” jelas dr. Dessy di sela-sela kegiatan.

Ia menambahkan, edukasi ini menjadi bagian integral dari kegiatan pelayanan kesehatan, karena pemahaman masyarakat terhadap penyakit akan memengaruhi upaya pencegahan yang lebih efektif.

Selama berlangsungnya kegiatan, tim kesehatan juga memberikan penjelasan praktis mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan, penggunaan kelambu saat tidur, serta pentingnya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala demam, menggigil, dan nyeri otot.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membantu menurunkan angka kasus malaria di wilayah tersebut, yang selama ini masih tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Respons positif dari warga menjadi bukti bahwa pendekatan semacam ini efektif dalam menjembatani hubungan antara aparat keamanan dengan masyarakat. Warga merasa lebih diperhatikan, tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga dalam hal yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari mereka.

“Senang sekali bisa ikut periksa kesehatan gratis seperti ini. Biasanya kami harus ke puskesmas yang jauh, tapi sekarang bisa langsung periksa di dekat rumah,” ujar salah satu warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Menurut AKP Rozikin, kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala di berbagai titik yang termasuk dalam wilayah operasi Subsatgas Keladi Sagu. Harapannya, kehadiran Polri akan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas kesehatan warga di daerah terpencil.

Kegiatan ini juga sejalan dengan semangat Polri yang ingin menunjukkan sisi humanis di tengah tugas-tugas penegakan hukum. Dengan menghadirkan layanan langsung yang bermanfaat bagi masyarakat, institusi ini berupaya membangun citra sebagai pengayom yang hadir secara nyata dalam kehidupan warga.

“Pelayanan semacam ini akan terus kami lakukan, karena kami yakin bahwa kedekatan dengan masyarakat tidak hanya dibangun melalui tindakan hukum, tetapi juga lewat aksi nyata yang menyentuh kebutuhan dasar mereka,” tegas AKP Rozikin.

Langkah Polri melalui Subsatgas Keladi Sagu ini menjadi bukti bahwa keamanan dan kesehatan dapat berjalan beriringan. Dengan mengedepankan pendekatan kemanusiaan, Polri tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam menjaga kualitas hidup yang lebih baik.

Sebagai wilayah yang masih menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, inisiatif seperti ini sangat dibutuhkan. Apalagi, edukasi tentang penyakit menular seperti malaria tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas kesehatan formal, tetapi perlu sentuhan langsung kepada warga melalui kegiatan seperti ini.

Diharapkan, model pendekatan ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain, bahwa pelayanan masyarakat tidak harus selalu berskala besar, melainkan bisa dimulai dari aksi-aksi sederhana namun berdampak nyata seperti pemeriksaan kesehatan gratis dan edukasi yang menyentuh kebutuhan lokal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index