Pendidikan

Pendidikan Berkualitas untuk Masa Depan Papua

Pendidikan Berkualitas untuk Masa Depan Papua
Pendidikan Berkualitas untuk Masa Depan Papua

JAKARTA - Langkah konkret untuk memastikan pendidikan inklusif dan merata kembali diwujudkan oleh pemerintah lewat Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) tahun 2025. Sebanyak 115 pelajar asal Papua mendapatkan kesempatan emas untuk melanjutkan jenjang SMA/SMK di luar tanah kelahiran mereka, yakni di enam provinsi tujuan: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta, dan Bali.

Inisiatif ini digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik). Tujuannya tak sekadar memperluas akses pendidikan formal, namun juga mendorong pembentukan karakter kuat, semangat kemandirian, serta mentalitas tangguh bagi generasi muda Papua agar mampu bersaing secara nasional.

Program ADEM bukan sekadar beasiswa, melainkan jembatan yang dirancang untuk memperkecil kesenjangan antarwilayah dalam hal kualitas pendidikan. Keikutsertaan para pelajar dari Papua dalam program ini menjadi wujud nyata bahwa pendidikan yang adil dan setara adalah komitmen bersama.

Dalam momen pelepasan resmi di Jayapura, para siswa diberangkatkan dengan bekal semangat dan nasihat penuh makna. Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Media, Ma’ruf, menekankan pentingnya tanggung jawab dan semangat berprestasi.

“Kalian adalah orang-orang pilihan. Beasiswa ADEM ini ibarat emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Buktikan bahwa kalian mampu bersosialisasi, beradaptasi, dan berkompetisi dengan baik di lingkungan baru,” tutur Ma’ruf dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik.

Ia juga mengajak peserta untuk menjalani gaya hidup positif dan produktif lewat program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang mencakup rutinitas harian seperti bangun pagi, ibadah, olahraga, makan sehat, belajar giat, bermasyarakat, hingga tidur tepat waktu. Menurutnya, pendidikan tidak hanya soal nilai akademik, tetapi juga keterlibatan sosial.

“Kesuksesan tidak hanya soal akademik, tapi bagaimana kalian berkontribusi di lingkungan sosial. Siapkan diri dan nikmati proses belajar di tempat baru,” lanjut Ma’ruf.

Pesan serupa datang dari Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Laorens Wantik. Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah pusat yang terus mendorong pemerataan pendidikan hingga ke daerah terluar, termasuk Papua.

“Kalian adalah aset tanah Papua. Jaga nama baik diri, keluarga, dan Papua. Tanamkan rasa percaya diri, sopan santun, dan budaya saling menghormati,” ujar Laorens.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa kehidupan di daerah baru akan membawa tantangan dan pengalaman yang berbeda. Oleh karena itu, peserta diharapkan mampu menyesuaikan diri, belajar dari lingkungan, dan tetap berpegang pada nilai-nilai positif yang telah diajarkan sejak kecil.

Laorens menambahkan bahwa seluruh guru dan pendamping yang ada di sekolah tujuan akan menjadi figur penting dalam kehidupan mereka. “Tunjukkan bahwa anak Papua mampu bersaing dengan sikap yang baik dan tekad yang kuat,” pesannya memberi semangat.

Bagi para peserta, kesempatan ini tidak hanya menjadi lompatan dalam pendidikan, tetapi juga momentum yang membentuk identitas baru sebagai anak bangsa yang siap berkontribusi. Kebanggaan dan harapan itu tampak dalam pernyataan para siswa yang terpilih.

Salah satunya, Sesilia Saroi Marei, alumni SMP Negeri 1 Sentani, menyatakan rasa syukur dan semangat tinggi menyambut tantangan belajar di luar Papua. “Saya bangga bisa sekolah di luar Papua. Semoga ini menjadi awal kesuksesan saya untuk kembali dan membawa kemajuan bagi tanah kelahiran,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Melki Zedek Maikel Aruri dari SMP YPPK Taruna Tegasa, Kabupaten Keerom. Ia menganggap kesempatan ini sebagai pijakan penting untuk menggali potensi diri yang selama ini belum tergali sepenuhnya.

“Saya akan menempuh pendidikan di Jawa Barat. Ini adalah momen emas untuk membentuk jati diri dan menggali potensi lebih baik. Suatu hari, saya ingin kembali untuk memajukan Papua,” tutup Melki dengan penuh keyakinan.

Melalui program ADEM 2025, harapan baru dibentangkan bagi anak-anak Papua. Selain memperkuat akses terhadap pendidikan menengah yang lebih baik, program ini juga menanamkan nilai tanggung jawab dan cita-cita mulia untuk kembali membangun kampung halaman.

Komitmen untuk menyiapkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga berkarakter, terus dijaga oleh semua pihak. Pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat bersama-sama menciptakan ekosistem pendidikan yang memerdekakan. Dan untuk anak-anak Papua, perjalanan ini adalah awal dari masa depan yang lebih cerah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index