Samsung

Samsung Ajak Anak Muda Melek Teknologi

Samsung Ajak Anak Muda Melek Teknologi
Samsung Ajak Anak Muda Melek Teknologi

JAKARTA - Bagi sebagian besar pelajar, pelajaran matematika sering kali dianggap sebagai tantangan yang membingungkan berisi angka-angka rumit dan rumus yang terasa jauh dari kehidupan nyata. Namun, Samsung mencoba mematahkan pandangan tersebut lewat program edukatif bertajuk Samsung Innovation Campus (SIC).

Melalui pendekatan yang praktis dan relevan, Samsung mendorong generasi muda untuk menjadikan matematika bukan hanya sekadar teori dalam buku pelajaran, melainkan alat strategis untuk menciptakan solusi berbasis teknologi masa depan.

Program ini memperkenalkan peserta pada pembelajaran Coding and Programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI). Semua modul dirancang untuk menunjukkan bahwa konsep matematika yang mereka pelajari di sekolah sesungguhnya memiliki peran krusial dalam pengembangan solusi digital.

Bagus Erlangga, Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, mengatakan bahwa program SIC membuka ruang eksplorasi bagi para peserta untuk menjadikan matematika sebagai alat yang berguna dalam pemecahan masalah teknologi.

“SIC menjadi ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi, berkreasi, dan menjadikan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dan merancang solusi masa depan,” kata Bagus.

Ia menyadari bahwa selama ini matematika dipersepsikan sebagai materi pelajaran yang sulit dan kurang aplikatif. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan relevan, program ini hadir untuk mengubah persepsi tersebut.

“Karena, bagi banyak pelajar, matematika kerap terasa rumit dan kurang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu Samsung mengadakan program SIC,” jelasnya.

Melanjutkan penjelasannya, Bagus menegaskan bahwa SIC dirancang bukan sekadar untuk mengajarkan teknis pemrograman, namun juga untuk memperkenalkan mindset berpikir komputasional di mana logika, algoritma, dan struktur data menjadi komponen penting dalam mengembangkan inovasi teknologi.

SIC yang kini memasuki Batch ke-7, tidak hanya mempertahankan kualitas konten teknologinya, tetapi juga memperluas jangkauan partisipasi ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi pelajar dari latar belakang beragam untuk ikut berpartisipasi, termasuk mereka yang berasal dari wilayah dengan akses pendidikan teknologi yang masih terbatas.

Melalui semangat inklusif dan kolaboratif, Samsung ingin memastikan bahwa manfaat dari transformasi digital dapat dirasakan secara merata, tidak hanya di pusat-pusat kota besar.

Dalam pelaksanaannya, peserta tidak hanya menerima pelatihan teknis tetapi juga diberi kesempatan untuk mengembangkan soft skills penting seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Pendekatan pembelajaran yang digunakan berbasis proyek nyata (project-based learning), yang memungkinkan peserta mengintegrasikan ilmu matematika dengan praktik teknologi untuk menyelesaikan tantangan dunia nyata.

“Matematika bukan cuma angka di kelas, tapi bahasa utama teknologi sehari-hari. Melalui Samsung Innovation Campus, kami ingin generasi muda sadar bahwa kemampuan logika dan matematika bisa jadi kunci untuk menciptakan solusi nyata. Kami tidak hanya mengajarkan Coding dan AI, tapi juga membangun kepercayaan diri mereka menjadi inovator masa depan,” ungkap Bagus.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa matematika merupakan bahasa dasar dari berbagai teknologi modern yang kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari—mulai dari sistem pembayaran digital, navigasi GPS, hingga asisten virtual berbasis AI.

Program SIC memperkenalkan peserta pada keterkaitan antara struktur berpikir matematis, logika algoritma, dan pemodelan data, serta bagaimana ketiganya dapat diaplikasikan secara langsung untuk menyelesaikan persoalan-persoalan riil.

Dengan pengalaman belajar yang lengkap dan menyeluruh, para peserta juga mulai menyadari bahwa pemahaman mendalam terhadap matematika bisa membuka banyak peluang karier di masa depan. Tak hanya di bidang teknologi, tetapi juga di industri yang mulai mengadopsi pendekatan berbasis data dan automasi.

Sejak pertama kali diluncurkan, Samsung Innovation Campus telah menjangkau lebih dari 14.000 pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Program ini membekali mereka dengan keahlian berbasis teknologi masa depan, sekaligus membuka cakrawala baru tentang pentingnya matematika dalam berbagai lini kehidupan digital modern.

“Ini menjadi bukti bahwa matematika adalah fondasi penting di balik kemajuan teknologi, dari struktur data, algoritma pemrograman, hingga analisis berbasis AI,” tegas Bagus.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa inisiatif Samsung tidak hanya berorientasi pada pengembangan bisnis semata, tetapi juga memiliki misi sosial untuk memberdayakan generasi muda Indonesia agar siap menyongsong masa depan digital secara aktif dan percaya diri.

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, program-program seperti SIC menjadi jembatan penting untuk menghubungkan pendidikan formal dengan kebutuhan dunia industri. Samsung tidak hanya mencetak pelajar yang melek teknologi, tetapi juga calon pemimpin inovasi yang mampu merancang solusi berbasis logika dan matematika demi kebaikan sosial yang lebih luas.

Melalui program ini, Samsung sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang menjadi kunci transformasi digital bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index