JAKARTA - Langkah signifikan diambil oleh salah satu petinggi perusahaan game dan taruhan daring Rush Street Interactive, Inc. Niccolo de Masi, Direktur perusahaan tersebut, menjual sebagian besar kepemilikan sahamnya yang nilainya mencapai jutaan dolar. Meski berada dalam tren penguatan yang solid, aksi jual ini menyoroti dinamika menarik di balik pergerakan saham RSI yang saat ini tengah mendekati puncak harga tertingginya dalam satu tahun terakhir.
Dalam kurun waktu antara de Masi melepas total 447.594 saham Kelas A miliknya. Penjualan ini, yang berlangsung dalam tiga tahap, diperkirakan bernilai total sekitar $6,7 juta. Ini bukan langkah spontan, melainkan bagian dari rencana perdagangan 10b5-1 yang telah dirancang sebelumnya.
Secara rinci, pada, de Masi menjual 111.478 saham dengan harga rata-rata tertimbang $15,1033. Rentang harga penjualannya bervariasi antara $15,00 hingga $15,24 per saham, dan menghasilkan dana sebesar $1.683.675.
Penjualan lanjutan terjadi di mana 276.163 saham dilego dengan harga rata-rata tertimbang $15,1481, menghasilkan total $4.183.386. Harga saham dalam transaksi ini berkisar dari $15,00 hingga $15,28.
Kemudian, de Masi melepas 58.453 saham pada harga rata-rata $15,2783 per saham, atau sekitar $893.031. Rentang harga jualnya kali ini sedikit lebih tinggi, antara $15,10 hingga $15,40 per saham.
Dengan valuasi perusahaan yang tengah melonjak dan rasio price-to-earnings (P/E) mencapai 153,8x, RSI terlihat berada dalam kategori saham dengan valuasi tinggi. Ditambah lagi, indikator teknikal menunjukkan bahwa saham tersebut berada dalam kondisi overbought. Meskipun demikian, dari sisi fundamental, perusahaan tetap menunjukkan kekuatan finansial yang solid.
Usai transaksi ini, kepemilikan de Masi atas saham Rush Street Interactive terbagi menjadi dua: 446.094 saham dimiliki secara tidak langsung, sementara 15.203 saham berada di bawah kepemilikan langsung.
Tak hanya mencuri perhatian lewat aksi jual saham, RSI juga tengah menjadi sorotan karena berbagai perkembangan penting lainnya. Beberapa lembaga analis ternama mengeluarkan proyeksi dan rekomendasi yang mencerminkan pandangan optimistis terhadap masa depan perusahaan.
Jefferies, misalnya, menaikkan target harga saham RSI dari $17,00 menjadi $18,00, sambil mempertahankan peringkat "Beli". Firma riset ini memproyeksikan pendapatan perusahaan untuk kuartal kedua 2025 mencapai $253 juta, dan pendapatan sepanjang tahun penuh sebesar $1,07 miliar. Angka-angka ini melampaui estimasi konsensus pasar.
Di sisi lain, Benchmark juga tetap pada rekomendasi “Beli” dengan target harga $17,00. Benchmark menekankan kekuatan RSI dalam hal keterlibatan pengguna iGaming serta kinerja platform yang konsisten, meskipun menghadapi tantangan berupa pajak pertambahan nilai (PPN) sementara di Kolombia atas setoran pemain.
Sementara itu, JPMorgan memulai peliputan saham RSI dengan peringkat “netral” dan target harga $14,00. Menurut mereka, meskipun RSI memiliki kapabilitas produk yang unggul, valuasinya saat ini dinilai cukup tinggi untuk ukuran perusahaan di sektor ini.
Inovasi juga menjadi kunci pertumbuhan RSI dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu produk terbarunya adalah perluasan lini BetRivers PropPacks ke ranah Major League Baseball (MLB). Produk ini menghadirkan fitur kartu digital baseball yang terintegrasi dengan taruhan prop, memungkinkan pengguna untuk bertaruh sambil menikmati pertandingan. Sebagai insentif, RSI menawarkan kredit bonus hingga $1.000 melalui fitur ini.
Dalam laporan terbaru, Rush Street Interactive juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan iGaming sebesar 36% pada April. Laporan ini dikonfirmasi oleh Citizens JMP, yang turut menyoroti pertumbuhan serupa di perusahaan pesaing seperti Caesars Entertainment dan FanDuel.
Kinerja kuat RSI, baik dari sisi keuangan maupun pengembangan produk, mengindikasikan bahwa perusahaan ini berusaha tetap unggul di tengah persaingan ketat di industri game daring. Namun, langkah de Masi yang menjual saham dalam jumlah besar menjadi pengingat bahwa meskipun prospek bisnis bisa sangat positif, keputusan personal dari eksekutif perusahaan tetap dapat mempengaruhi sentimen investor.
Untuk investor yang mencari arah selanjutnya dalam strategi portofolio mereka, RSI menjadi salah satu nama yang mencuat, baik karena kinerja sahamnya maupun karena dinamika internal yang mencerminkan fase penting dalam perjalanan perusahaan.
Meskipun sebagian pihak mungkin mempertanyakan alasan di balik aksi jual de Masi, sebagian lainnya menilai ini sebagai langkah diversifikasi aset pribadi yang wajar. Terlebih, strategi perdagangan yang digunakan telah dirancang jauh hari sebelumnya, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi konflik kepentingan atau informasi orang dalam.
Saham RSI telah memberikan imbal hasil mengesankan sebesar 72% sepanjang tahun lalu, menjadikannya salah satu saham dengan performa terbaik di sektor game dan hiburan. Namun, seperti halnya setiap instrumen investasi lainnya, selalu ada dinamika risiko dan peluang yang harus dianalisis secara menyeluruh oleh investor sebelum membuat keputusan.
