KAI

KAI Dampingi Korban Pelemparan Batu

KAI Dampingi Korban Pelemparan Batu
KAI Dampingi Korban Pelemparan Batu

JAKARTA - Tindakan cepat dan kepedulian ditunjukkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya pasca-insiden pelemparan batu yang menimpa dua penumpang KA Sancaka. Kedua korban, yakni Widya Anggraeni dan Farah Aqmarinah, kini mendapatkan pendampingan intensif dari pihak KAI, termasuk fasilitas pengobatan dan jaminan asuransi.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada perjalanan KA Sancaka relasi Yogyakarta–Surabaya Gubeng, tepatnya saat melintas di antara Stasiun Klaten dan Srowot.. Batu yang dilempar oleh pihak tidak dikenal menghantam kaca jendela kereta hingga pecah dan mengakibatkan serpihan mengenai dua penumpang.

Setibanya di Stasiun Solo Balapan, kedua korban langsung mendapat pertolongan medis awal sebelum dirujuk ke RS Triharsi Surakarta guna perawatan lanjutan. Tidak berhenti di situ, KAI Daop 8 Surabaya turut mengatur fasilitas pengobatan tambahan di RS Mata Undaan Surabaya demi menjamin pemulihan korban berjalan optimal.

“KAI sangat prihatin atas kejadian ini. Fokus utama kami adalah keselamatan dan pemulihan para korban. Kami pastikan mereka mendapatkan penanganan medis terbaik serta pendampingan dari tim kami selama proses pemulihan berlangsung,” ujar Luqman Arif, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya.

Kepedulian ini disambut baik oleh keluarga dan korban sendiri. Widya Anggraeni, salah satu penumpang yang terluka akibat serpihan kaca, mengaku sangat terkejut saat kejadian berlangsung. Namun ia menyampaikan rasa terima kasih atas reaksi cepat dari petugas KAI yang sigap menanganinya di tengah perjalanan.

“Saya sangat kaget saat kejadian, tapi saya bersyukur tim KAI segera membantu dan mendampingi saya hingga ke rumah sakit,” tutur Widya.

Insiden tersebut menambah daftar panjang tindakan vandalisme yang kerap menghantui perjalanan kereta api di Indonesia. Dalam kasus ini, kaca jendela pecah menjadi bukti nyata bahwa perbuatan iseng dapat membahayakan keselamatan penumpang.

KAI mengecam keras aksi tidak bertanggung jawab tersebut. Menurut Luqman, segala bentuk perusakan, termasuk pelemparan batu, corat-coret, maupun tindakan vandalisme lainnya merupakan pelanggaran hukum yang bisa berujung fatal, baik dari sisi keselamatan maupun kerugian materi.

Tindakan seperti ini, tegasnya, bukan hanya melanggar hukum, tapi juga menunjukkan kurangnya kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga keamanan fasilitas umum. Oleh karena itu, KAI terus mendorong masyarakat agar lebih peduli dan aktif melaporkan hal-hal mencurigakan di sekitar jalur kereta api.

“KAI juga terus menjalin kerja sama dengan aparat penegak hukum dan masyarakat sekitar jalur rel untuk meningkatkan pengawasan,” imbuh Luqman.

Langkah preventif terus diupayakan melalui sinergi dengan berbagai pihak. KAI berharap pengawasan di jalur rel bisa ditingkatkan untuk meminimalisir potensi insiden serupa. Keselamatan penumpang menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya operator transportasi, tetapi juga masyarakat luas.

Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan perkeretaapian menjadi krusial. Pihak KAI juga kerap mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan perjalanan kereta api, termasuk larangan bermain, berdagang, atau melakukan aktivitas di sekitar rel yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Dalam banyak kasus serupa sebelumnya, pelaku pelemparan batu umumnya tidak menyadari dampak fatal dari aksinya. Akibatnya, korban tidak hanya mengalami luka fisik, tetapi juga trauma psikologis. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat menjadi hal penting agar kejadian semacam ini tidak terus terulang.

Sebagai bentuk tanggung jawab, KAI memastikan bahwa seluruh korban mendapatkan hak-haknya sesuai ketentuan, termasuk asuransi perjalanan. Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang tidak hanya nyaman, tetapi juga aman dan berpihak kepada penumpang.

Dukungan lanjutan pun tetap diberikan. Tim KAI Daop 8 Surabaya akan terus memantau kondisi kedua korban, baik dari sisi medis maupun kebutuhan lainnya selama masa pemulihan. Langkah ini menegaskan bahwa perusahaan tidak lepas tangan setelah kejadian, melainkan hadir secara nyata mendampingi pengguna jasanya.

Upaya memperkuat sistem keamanan juga terus diintensifkan. Dengan bantuan pihak kepolisian, patroli di sekitar jalur rawan dilempar batu mulai diperluas. Pemasangan kamera pengawas serta peningkatan frekuensi penjagaan menjadi bagian dari strategi antisipatif ke depan.

Mewakili seluruh jajaran KAI, Luqman menyampaikan harapannya agar insiden semacam ini dapat diusut tuntas dan tidak kembali terjadi. Ia menegaskan bahwa KAI tidak akan ragu mengambil langkah hukum terhadap pelaku pelemparan yang dapat membahayakan keselamatan publik.

Dengan semangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan melindungi penumpang, KAI menyerukan peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan perjalanan yang aman dan bebas dari aksi vandalisme.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index