Penyakit Kronis adalah: Jenis, Penyebab, dan Pengobatannya

Penyakit Kronis adalah: Jenis, Penyebab, dan Pengobatannya
penyakit kronis adalah

Penyakit kronis adalah kondisi medis yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan seringkali berkembang secara perlahan. 

Menurut penjelasan dari WHO, penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di berbagai belahan dunia. 

Umumnya, penyakit kronis muncul akibat kombinasi beberapa faktor, seperti keturunan, kondisi fisik, kebiasaan sehari-hari, serta pengaruh lingkungan.

Sebuah data menunjukkan bahwa sekitar 80 persen orang dewasa yang telah berusia 65 tahun ke atas mengalami setidaknya satu kondisi penyakit kronis, sementara 68 persen lainnya memiliki dua jenis atau lebih. 

Meskipun begitu, bukan berarti penyakit ini hanya menyerang orang tua. Anak muda juga berisiko, terutama akibat gaya hidup masa kini yang cenderung kurang sehat.

Pengidap penyakit ini kerap mengalami hambatan dalam menjalani aktivitas harian. Kualitas hidup pun bisa menurun karena kondisi yang terus-menerus harus dihadapi. 

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih jauh jenis-jenis penyakit yang masuk dalam kategori ini agar bisa melakukan pencegahan sedini mungkin.

Masih banyak hal menarik lainnya yang bisa dibahas terkait kondisi ini, termasuk ragam penyakit yang tergolong dalam kelompok tersebut. 

Simak penjelasan berikutnya untuk mengetahui lebih dalam mengenai apa saja yang termasuk dalam kategori penyakit kronis adalah kondisi medis yang butuh perhatian jangka panjang.

Penyakit Kronis adalah

Seperti yang telah dijelaskan, penyakit kronis adalah kondisi kesehatan yang berlangsung dalam waktu panjang dan biasanya menimbulkan gangguan selama lebih dari satu tahun. 

Penanganan terhadap penyakit ini umumnya memerlukan pengobatan jangka panjang dan pemantauan medis secara terus-menerus. Tak sedikit penderita yang akhirnya harus membatasi kegiatan harian mereka akibat kondisi ini.

Beberapa jenis penyakit kronis tergolong berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi serius, menyebabkan disabilitas, bahkan kematian. Contoh dari kondisi tersebut adalah diabetes melitus, yang memerlukan perhatian medis intensif.

Pertanyaan umum yang sering muncul adalah apakah penyakit kronis bisa sembuh total? Jawabannya, sebagian besar tidak dapat benar-benar disembuhkan, tetapi masih bisa dikendalikan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. 

Oleh karena itu, penderita tetap bisa menjalani hidup meskipun dengan beberapa penyesuaian. Sebagian besar penyakit kronis bukan termasuk jenis yang menular. 

Penyakit seperti gangguan jantung, kanker, dan diabetes tidak berpindah dari satu orang ke orang lain. 

Namun, ada juga penyakit kronis yang bersifat menular, contohnya HIV/AIDS dan hepatitis kronis, yang tetap perlu diwaspadai dalam konteks penularannya.

Perbedaan Penyakit Kronis dengan Penyakit Akut

Masih banyak orang yang mengira bahwa kondisi kronis dan akut merupakan hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Untuk memahami lebih lanjut, mari simak penjelasan berikut ini.

Dalam dunia kesehatan, kondisi kronis merujuk pada jenis penyakit yang berkembang dalam jangka panjang. Gejalanya muncul secara perlahan dan bisa terus memburuk seiring waktu apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis. 

Jenis penyakit ini sering kali muncul berulang dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Selain berlangsung lama, kondisi kronis juga berpotensi menjadi serius jika diabaikan. 

Biasanya, penderita akan mengalami gejala secara berkala dan membutuhkan pengobatan jangka panjang untuk mengendalikan penyakit tersebut agar tidak semakin parah.

Berbeda dari itu, penyakit akut adalah kondisi yang muncul secara tiba-tiba dan berkembang dalam waktu singkat. Meski durasinya tidak lama, penyakit ini bisa memunculkan gejala yang parah dalam waktu cepat. 

Bahkan, dalam beberapa kasus, kondisi akut bisa menjadi tanda awal adanya gangguan kesehatan serius yang membutuhkan penanganan segera.

Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih waspada terhadap gejala yang muncul dan mengetahui langkah tepat dalam menangani setiap kondisi kesehatan yang dialami.

Jenis-jenis Penyakit Kronis

Saat ini, ada sejumlah kondisi medis yang dikategorikan sebagai penyakit jangka panjang. Mungkin beberapa di antaranya sudah cukup akrab di telinga kita. Berikut adalah beberapa contoh penyakit jangka panjang yang penting untuk diketahui:

Gagal Jantung

Kondisi ini terjadi ketika organ jantung tidak mampu menjalankan tugas utamanya, yaitu memompa darah serta menyuplai oksigen ke seluruh bagian tubuh secara optimal. Akibatnya, jantung bisa mengalami pembesaran yang mengganggu fungsinya.

Ada beberapa faktor yang bisa memicu gangguan ini, seperti kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, merokok, hingga penggunaan zat terlarang. 

Tanda-tanda yang kerap muncul antara lain sesak napas, mudah merasa lelah saat beraktivitas, lemas pada kaki, pembengkakan di pergelangan kaki, hingga denyut jantung yang terlalu cepat atau tidak beraturan.

Untuk menjaga fungsi jantung tetap stabil, penderita biasanya perlu rutin minum obat yang telah diberikan oleh dokter serta menerapkan pola hidup yang lebih baik. 

Dalam kasus tertentu, prosedur bedah mungkin harus dijalani, terutama jika masalahnya berkaitan dengan kerusakan katup jantung atau penyumbatan di pembuluh darah.

Stroke

Penyakit jangka panjang lainnya adalah stroke, yaitu kondisi rusaknya jaringan otak karena adanya hambatan dalam aliran darah menuju area otak tertentu.

Otak membutuhkan suplai oksigen dan zat gizi yang cukup agar sel-sel saraf dan jaringan lainnya tetap berfungsi. Stroke, bersama dengan gangguan jantung, termasuk dalam kelompok penyakit sistem kardiovaskular.

Tanda-tanda yang biasanya muncul saat stroke antara lain: mati rasa atau kelemahan pada area wajah, sulit berbicara, gangguan penglihatan di satu atau kedua mata, susah menelan, hilangnya keseimbangan, gangguan koordinasi, hingga ketidakmampuan menggerakkan bagian tubuh tertentu secara tiba-tiba.

Jika ada gejala seperti itu, sangat penting untuk segera mendapatkan pertolongan medis. Penanganan stroke bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan tertentu, mengatur pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.

Ada beberapa jenis obat yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan kerusakan pada otak, terutama jika diberikan segera setelah gejala pertama muncul. 

Selain itu, terapi bicara juga bisa membantu memulihkan kemampuan komunikasi yang mungkin terganggu akibat stroke.

Diabetes

Kondisi ini merupakan salah satu bentuk gangguan kesehatan jangka panjang yang memengaruhi proses tubuh dalam mengolah asupan makanan menjadi energi. 

Penderita akan mengalami gangguan metabolisme, di mana sebagian besar makanan yang dikonsumsi akan diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke aliran darah, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula dalam tubuh.

Tanda-tanda yang biasanya dirasakan antara lain sering merasa lapar dan haus, intensitas buang air kecil meningkat, pandangan menjadi kabur, tubuh terasa sangat lelah, serta luka yang sulit sembuh. 

Namun, gejala yang dirasakan bisa berbeda tergantung pada jenis diabetes yang dialami seseorang.

Penanganan terhadap kondisi ini bisa dilakukan melalui penurunan berat badan, perubahan pola makan menjadi lebih sehat, serta konsumsi makanan rendah kadar gula. 

Untuk mengendalikan kondisinya, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.

Tekanan Darah Tinggi

Masalah kesehatan ini juga termasuk dalam kategori penyakit jangka panjang, ditandai dengan tekanan darah yang melampaui ambang normal. Perlu diketahui bahwa tingkat tekanan darah bisa berubah-ubah tergantung aktivitas harian.

Jika tekanan darah terus berada pada tingkat tinggi, maka risiko terkena gangguan serius lainnya seperti serangan jantung dan gangguan otak akan meningkat secara signifikan. 

Sering kali kondisi ini tidak menunjukkan gejala, tetapi saat tekanan meningkat drastis, beberapa tanda dapat muncul.

Gejala yang mungkin terjadi antara lain rasa sakit di kepala, mimisan, tubuh terasa letih, muncul suara berdengung di telinga, nyeri dada, kesulitan bernapas, denyut jantung yang tidak beraturan, hingga ditemukannya darah saat buang air kecil.

Untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, sangat dianjurkan untuk rutin melakukan pengecekan tekanan darah. Dengan demikian, jika terjadi ketidakwajaran, penanganan bisa segera dilakukan. 

Dokter juga mungkin akan menyarankan penderita untuk melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri di rumah sebagai langkah pencegahan.

Kerusakan Ginjal Menetap

Masalah pada organ penyaring tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan serius berupa kerusakan ginjal menetap. 

Pada kondisi ini, ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring zat sisa secara optimal, sehingga limbah dan racun bisa menumpuk di dalam tubuh.

Masalah kesehatan ini tergolong ke dalam kategori penyakit jangka panjang karena bisa berlangsung selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup. Untuk menjaga kondisi tetap terkendali, diperlukan perawatan berkelanjutan secara intensif. 

Meski demikian, gangguan ini umumnya tidak dapat pulih sepenuhnya, melainkan hanya bisa dikendalikan agar tidak semakin memburuk.

Penyebab Terjadinya Penyakit Kronis

Setiap gangguan kesehatan jangka panjang memiliki pemicu yang beragam, tergantung dari jenis penyakitnya. Walau demikian, sebagian besar kasus memiliki kesamaan dalam hal penyebab utama yang memicunya. 

Berikut ini beberapa faktor umum yang dapat memengaruhi kemunculan penyakit menahun:

Paparan Asap dan Pencemaran Udara

Udara yang tercemar serta asap hasil pembakaran tembakau mengandung zat beracun dalam jumlah tinggi, yang sebagian bersifat karsinogen dan dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terserang kanker. 

Selain itu, zat-zat berbahaya ini juga dapat mengganggu sistem pernapasan secara langsung.

Tidak hanya itu, kandungan dalam polusi dan asap juga bisa menimbulkan peradangan pada pembuluh darah yang kemudian berisiko menyebabkan gangguan pada jantung. 

Kebiasaan merokok sendiri telah terbukti oleh sejumlah riset dapat memperburuk kondisi kesehatan dan memicu berbagai penyakit serius.

Asupan Nutrisi yang Tidak Seimbang

Masalah kekurangan zat gizi juga menjadi pemicu munculnya penyakit menahun. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak, minyak, dan garam secara berlebihan, dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh dalam jangka panjang.

Kondisi ini dapat memunculkan berbagai gangguan seperti penyumbatan pembuluh darah, kadar gula darah yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, hingga gangguan metabolisme seperti dyslipidemia. 

Dengan demikian, menjaga pola makan yang sehat sangat penting untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit tersebut.

Kurang Aktivitas Fisik dan Tidak Rutin Berolahraga

Gaya hidup pasif dan minim gerakan dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan jangka panjang. 

Kebiasaan semacam ini bisa menyebabkan berat badan bertambah, metabolisme tubuh melambat, gangguan tidur seperti sulit terlelap, rasa lelah berkepanjangan, hingga tubuh lebih rentan terserang penyakit yang berkembang dalam jangka waktu lama.

Minimnya aktivitas fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pembuluh darah dan kadar gula dalam tubuh. Ketika otot dan jaringan tidak digunakan secara optimal karena kurangnya olahraga, maka sistem kerja tubuh pun jadi tidak maksimal.

Mengonsumsi Minuman Beralkohol Secara Berlebihan

Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar merupakan salah satu faktor risiko dari munculnya gangguan kesehatan serius. 

Sejumlah studi menunjukkan bahwa konsumsi alkohol yang tidak terkendali bisa berdampak langsung pada kerusakan organ tubuh bahkan memicu kematian.

Alkohol sendiri mengandung berbagai zat tambahan yang, bila dikonsumsi berlebihan, bisa merusak sel-sel dan jaringan penting dalam tubuh. Kerusakan tersebut akan mengganggu fungsi normal organ. 

Ketika salah satu organ tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, risiko timbulnya gangguan kesehatan kronis pun semakin besar.

Tindakan Mengobati Penyakit Kronis

Setiap metode yang digunakan dalam penanganan gangguan kesehatan jangka panjang umumnya disesuaikan dengan tipe penyakit yang diderita. 

Pada umumnya, dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu atau menyarankan tindakan medis guna mengurangi gejala dan mencegah kondisi semakin memburuk.

Meskipun demikian, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk memperlambat perkembangan penyakit ini. Apa saja upaya tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya.

Mengurangi Kegiatan Fisik Berlebihan

Penanganan masalah pada organ jantung bertujuan untuk meredakan gejala dan membantu menjaga performa jantung tetap stabil. Jika organ jantung mengalami gangguan berat, prosedur medis seperti operasi mungkin menjadi pilihan.

Namun, selain tindakan medis, dokter biasanya juga menyarankan agar penderita mengurangi aktivitas berat. Mereka dianjurkan untuk menghindari kegiatan yang bisa membebani kerja jantung. 

Selain itu, ada anjuran khusus untuk membatasi konsumsi garam dan cairan guna mendukung efektivitas pengobatan yang dijalani.

Menyesuaikan Pola Konsumsi Makanan

Bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan kronis seperti gula darah tinggi, biasanya dokter akan memberikan obat yang berfungsi untuk menjaga kadar gula tetap stabil. 

Selain itu, pasien juga diarahkan untuk mengatur pola makan dengan lebih baik serta menjaga berat badan tetap ideal. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan agar kondisi tidak berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius.

Terapi Kanker dengan Kemoterapi

Pasien yang menderita kanker sebagai salah satu penyakit jangka panjang biasanya akan dirujuk kepada ahli kanker atau onkolog. 

Dalam proses pengobatannya, pasien tersebut dapat menjalani serangkaian tindakan medis, termasuk pembedahan untuk mengambil sampel jaringan (biopsi) sebagai langkah diagnosis.

Selain pembedahan, ada pula pilihan terapi radiasi yang berfungsi menekan pertumbuhan sel kanker, serta kemoterapi yang menjadi bagian dari pengobatan utama. 

Seluruh prosedur ini dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan rencana terapi yang telah dirancang bersama dokter sejak awal.

Dalam proses penyembuhan, pasien kanker kronis mungkin akan ditangani oleh beberapa dokter spesialis tambahan. 

Misalnya, ahli kebidanan dan kandungan jika kanker yang dialami berkaitan dengan sistem reproduksi wanita, atau dokter spesialis imunologi apabila penyakitnya menyerang sistem imunitas tubuh.

Dokter umum dan onkolog biasanya akan bekerja sama untuk menentukan tim medis spesialis terbaik yang dapat memberikan penanganan paling efektif bagi kondisi pasien.

Penggunaan Obat untuk Mengencerkan Darah

Pada penderita stroke yang tergolong penyakit jangka panjang, dokter umumnya akan meresepkan obat-obatan tertentu, salah satunya jenis antikoagulan atau obat yang berfungsi menghambat pembekuan darah.

Salah satu jenis antikoagulan yang digunakan di rumah sakit adalah heparin, yang bereaksi cukup cepat dan cocok untuk penggunaan jangka pendek. 

Sementara itu, warfarin lebih sering diberikan untuk jangka panjang karena efek kerjanya yang lambat namun kuat.

Warfarin memiliki kemampuan tinggi dalam mencegah penggumpalan darah, sehingga penggunaannya harus diawasi secara ketat oleh dokter. 

Pasien yang mengonsumsi obat ini juga perlu menjalani pemeriksaan darah secara berkala untuk memastikan dosis yang diberikan aman dan efektif bagi tubuh.

Sebagai penutup, penyakit kronis adalah kondisi jangka panjang yang memerlukan penanganan berkelanjutan agar tidak mengganggu kualitas hidup secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index