BCA

Investasi Dapen BCA Tumbuh Stabil

Investasi Dapen BCA Tumbuh Stabil
Investasi Dapen BCA Tumbuh Stabil

JAKARTA — Di tengah dinamika pasar keuangan dan ketidakpastian global, Dana Pensiun BCA (DPBCA) berhasil mencatatkan pertumbuhan investasi yang stabil hingga pertengahan tahun 2025. Dengan strategi penempatan dana yang hati-hati dan fokus pada instrumen berisiko rendah, DPBCA mencatat total investasi senilai Rp 5,96 triliun.

Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno, menjelaskan bahwa nilai investasi tersebut menunjukkan kenaikan 2,58 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut menjadi sinyal bahwa strategi konservatif yang dijalankan Dapen BCA dalam mengelola aset masih cukup efektif dalam menjaga kestabilan portofolio di tengah gejolak ekonomi.

"Nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 2,58%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Budi dalam keterangan resmi kepada Kontan.

Salah satu strategi utama yang diandalkan dalam pertumbuhan ini adalah optimalisasi penempatan dana pada instrumen yang lebih stabil. DPBCA menempatkan 37,68 persen dari total investasinya pada Surat Berharga Negara (SBN). Ini menjadi porsi terbesar dalam komposisi portofolio investasi.

Menurut Budi, selain SBN, instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan penempatan langsung juga turut menopang pertumbuhan kinerja investasi. Hal ini menunjukkan adanya upaya konsisten dari Dapen BCA untuk menyeimbangkan antara imbal hasil dan risiko dalam mengelola portofolionya.

"Pertumbuhan itu didorong optimalisasi penempatan dana pada instrumen yang lebih stabil, seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta adanya kenaikan pada portofolio penempatan langsung," jelasnya.

Meski demikian, Budi mengakui bahwa terdapat tekanan pada beberapa jenis instrumen. Nilai penempatan investasi di deposito berjangka dan saham mengalami penurunan. Penurunan ini tidak terlepas dari volatilitas pasar dan langkah hati-hati Dapen BCA dalam mengelola risiko investasi.

"Hal itu menunjukkan strategi investasi Dapen BCA yang berhati-hati di tengah kondisi pasar yang masih diliputi ketidakpastian," ujarnya.

Lebih jauh, Budi menyatakan bahwa prinsip kehati-hatian akan tetap menjadi fondasi utama strategi investasi Dana Pensiun BCA ke depan. Fokus akan tetap diberikan pada instrumen yang dianggap aman dan stabil, seperti obligasi pemerintah.

"Dana Pensiun BCA akan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian dengan fokus pada instrumen yang relatif aman, seperti obligasi, khususnya SBN," tegas Budi.

Ia menambahkan, dalam menghadapi ketidakpastian global serta meningkatnya risiko geopolitik, instrumen berisiko rendah tetap menjadi pilihan utama. Tujuannya tidak hanya untuk menjaga kestabilan portofolio, tetapi juga memastikan keberlangsungan manfaat pensiun para peserta.

"Dengan mempertimbangkan ketidakpastian global dan memanasnya situasi geopolitik, alokasi di instrumen berisiko rendah masih menjadi pilihan utama untuk menjaga stabilitas portofolio dan memastikan kemampuan pembayaran manfaat pensiun secara berkelanjutan," jelasnya.

Meskipun mengedepankan kehati-hatian, DPBCA tidak menutup diri terhadap peluang investasi lainnya. Evaluasi atas instrumen lain akan terus dilakukan secara selektif dan cermat, mengikuti dinamika pasar dan kondisi ekonomi makro.

"Namun, peluang investasi di instrumen lain tetap akan dievaluasi secara selektif dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan prospek ekonomi," ujar Budi menambahkan.

Sementara itu, dari sisi kinerja, hasil investasi Dana Pensiun BCA juga menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan, hasil investasi yang dibukukan mencapai Rp 234,43 miliar, atau tumbuh sebesar 7,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Pertumbuhan itu didorong oleh kenaikan pendapatan bunga, khususnya dari SBN dan SRBI, yang menunjukkan kinerja positif sejalan dengan strategi penguatan pada instrumen berpendapatan tetap," ungkap Budi.

Tak hanya dari bunga, sumber pertumbuhan lainnya datang dari pendapatan dividen, terutama dari penyertaan langsung. Selain itu, pendapatan sewa properti yang stabil juga memberikan kontribusi terhadap total hasil investasi.

"Peningkatan pendapatan dividen, terutama dari penyertaan langsung, serta pendapatan sewa properti yang stabil turut memberikan kontribusi terhadap hasil investasi," tambahnya.

Budi menegaskan bahwa pendekatan investasi yang dilakukan DPBCA senantiasa menyesuaikan dengan kondisi pasar yang dinamis. Namun, tetap berpegang pada prinsip pengelolaan yang bertanggung jawab dan berorientasi jangka panjang.

"Strategi pengelolaan investasi Dapen BCA tetap fokus pada optimalisasi hasil yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang dinamis," kata Budi.

Secara keseluruhan, kinerja positif Dana Pensiun BCA mencerminkan keberhasilan lembaga ini dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kehati-hatian. Dalam lanskap ekonomi yang penuh tantangan, DPBCA tetap menunjukkan peran penting sebagai pengelola dana pensiun yang andal dan prudent.

Dengan komitmen pada prinsip kehati-hatian dan adaptif terhadap perkembangan pasar, DPBCA terus mengupayakan pertumbuhan yang sehat serta keberlanjutan pembayaran manfaat pensiun bagi seluruh pesertanya di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index