Korea

Korea Bungkam Tiongkok Telak

Korea Bungkam Tiongkok Telak
Korea Bungkam Tiongkok Telak

JAKARTA - Timnas Korea Selatan menunjukkan performa gemilang di laga perdana Piala Asia Timur 2025. Tampil di hadapan pendukung sendiri, skuad Negeri Ginseng berhasil menekuk tim muda Tiongkok dengan skor meyakinkan 3-0 pada pertandingan yang digelar waktu setempat.

Laga yang berlangsung dalam ajang EAFF E-1 Football Championship 2025 ini menjadi pembuktian dominasi Korea sejak menit pertama. Tanpa memberi banyak ruang bagi Tiongkok, tuan rumah langsung mengendalikan permainan lewat tempo cepat dan akurasi umpan yang tinggi.

Tekanan Korea membuahkan hasil di awal laga. Baru delapan menit berjalan, Lee Dong-gyeong mencatatkan namanya di papan skor. Gelandang ini melepaskan tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau kiper Tiongkok, membuka keunggulan Korea.

Gelombang serangan belum berhenti. Pada menit ke-21, Joo Min-kyu menambah keunggulan lewat tandukan tajamnya. Menerima umpan silang akurat, sundulan Joo membuat kiper Tiongkok kembali memungut bola dari gawangnya. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Sementara Korea bermain dengan skuad utama yang matang, Tiongkok justru tampil dengan formasi eksperimental. Pelatih sementara Dejan Djurdjevic mengandalkan sejumlah pemain muda, termasuk dua pemain kelahiran 2006, Kuai Jiwen dan Wang Yudong, yang langsung diturunkan sebagai starter.

Memasuki babak kedua, Korea tetap menguasai permainan. Meskipun Tiongkok mencoba bangkit dan melancarkan beberapa serangan, pertahanan Korea tampil disiplin dan berhasil menggagalkan setiap peluang lawan.

Penderitaan Tiongkok bertambah pada menit ke-57. Situasi sepak pojok berhasil dimanfaatkan oleh Kim Ju-sung yang mencetak gol ketiga Korea lewat sepakan jarak dekat. Skor 3-0 tersebut bertahan hingga peluit akhir.

Djurdjevic, yang kini menjabat pelatih sementara setelah pemecatan Branko Ivankovic, tak menampik bahwa timnya masih jauh dari kata ideal. Ia mengakui dominasi Korea sejak awal pertandingan. "Mereka (Korsel) mencetak gol lebih awal dan bermain dengan sangat lancar, membuat kami berada dalam tekanan besar," ujar Djurdjevic kepada Xinhua.

Ia juga menyebutkan bahwa ada keterbatasan dalam memilih pemain karena beberapa pilar absen akibat cedera. Dengan skuad muda, dirinya tetap mengapresiasi semangat juang para pemain meski harus menghadapi lawan sekuat Korea Selatan. "Kami mungkin tampil sedikit lebih baik di babak kedua, tetapi itu kemungkinan karena lawan sudah unggul dan menurunkan tempo permainan," tambah Djurdjevic.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa belum saatnya melakukan analisis mendalam atas kekalahan tersebut. Menurutnya, fokus utama sekarang adalah bagaimana tim bisa lebih siap menghadapi laga selanjutnya. "Ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan analisis mendalam. Kami harus memastikan para pemain lebih siap dan dalam kondisi lebih baik untuk pertandingan selanjutnya," ucapnya lagi.

Terkait dominasi Korea, Djurdjevic mengakui keunggulan lawan di segala aspek. Mulai dari kedalaman skuad, pengalaman, hingga taktik permainan, semuanya berjalan rapi dan efisien. "Korsel pantas meraih kemenangan karena mereka tampil jauh lebih baik secara keseluruhan," katanya menegaskan.

Turnamen EAFF E-1 Football Championship 2025, atau Piala Asia Timur 2025, tahun ini berlangsung di dua kota di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, yakni Suwon dan Yongin. Turnamen ini akan digelar hingga 16 Juli.

Selain Korea Selatan dan Tiongkok, dua negara lain yang turut berpartisipasi adalah Jepang dan Hong Kong. Pertandingan antara keempat tim ini akan menjadi ajang unjuk kekuatan regional yang sengit, terutama menjelang kualifikasi lanjutan menuju Piala Asia dan kompetisi internasional lainnya.

Kemenangan telak Korea di laga pembuka menjadi sinyal kuat bahwa mereka serius mempertahankan dominasi di kawasan Asia Timur. Dengan skuad yang penuh talenta dan pengalaman internasional, mereka kini menjadi favorit juara di turnamen edisi kali ini.

Sebaliknya, kekalahan ini menjadi cambuk bagi Tiongkok untuk berbenah. Meski menurunkan banyak pemain muda, evaluasi tetap harus dilakukan. Kesempatan masih terbuka dalam pertandingan berikutnya, namun mereka harus mampu menampilkan performa yang jauh lebih solid.

Tiongkok dijadwalkan akan menghadapi tim kuat lainnya dalam laga selanjutnya. Tantangan besar di depan mata, namun jika mampu memanfaatkan momentum dan melakukan rotasi yang tepat, tim asuhan Djurdjevic masih punya peluang bangkit.

Dengan sisa pertandingan di grup yang belum dimainkan, hasil Korea vs Tiongkok ini menjadi tolok ukur awal peta persaingan. Keberhasilan Korea membuka turnamen dengan kemenangan meyakinkan tentu memberi kepercayaan diri lebih, sementara Tiongkok dituntut segera berbenah bila ingin berbicara banyak di turnamen ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index