JAKARTA - Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja dan derasnya arus ekonomi digital, Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Kampus Cikampek hadir dengan pendekatan baru dalam mempersiapkan lulusannya. Bukan hanya sekadar unggul secara akademik, mahasiswa BSI kini ditantang untuk menjadi pribadi yang mandiri dan kreatif lewat pengembangan jiwa kewirausahaan sejak masih duduk di bangku kuliah.
Upaya ini dijalankan oleh BSI melalui unit BSI Entrepreneur Center (BEC), yang secara aktif memberikan pembinaan dan dukungan kewirausahaan kepada mahasiswa. Menurut Surtika Ayumida, selaku Koordinator BEC Kampus Cikampek, usia mahasiswa yang berada di rentang 17 hingga 30 tahun merupakan masa paling potensial untuk mulai merintis usaha.
“Mahasiswa di usia ini berada dalam masa produktif dan memiliki energi besar untuk bereksplorasi. Kami ingin mereka tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga mandiri, kreatif, dan mampu mengambil keputusan dalam dunia bisnis,” ujar Surtika dalam rilis resmi yang diterima.
BSI Kampus Cikampek secara aktif membentuk ekosistem kewirausahaan yang memungkinkan mahasiswa bisa belajar langsung dari praktik, bukan hanya teori. Melalui pelatihan bisnis, seminar, dan pendampingan usaha, mahasiswa dilatih untuk mengenali potensi diri, memahami pasar, serta menyusun strategi bisnis yang tepat.
Berbagai program unggulan dijalankan melalui BEC, termasuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang kewirausahaan. Program ini menjadi ruang aktualisasi bagi mahasiswa yang ingin menguji ide bisnis mereka sekaligus memperkuat kepercayaan diri dalam membangun usaha nyata.
Selain itu, mahasiswa juga diberikan akses ke jejaring mitra yang luas. Hal ini membuka peluang kolaborasi, mentoring langsung dari praktisi, serta kemungkinan mendapatkan dukungan pendanaan untuk mengembangkan usaha yang sedang dirintis. BEC BSI juga menjembatani mahasiswa dengan pelaku industri dan pelaku UMKM, sehingga proses belajar menjadi lebih kontekstual dan berbasis kebutuhan riil.
Surtika menegaskan bahwa membangun bisnis di masa kuliah justru memberikan pengalaman penting yang bisa membentuk karakter mahasiswa menjadi lebih tangguh dan visioner. Ia menyebutkan bahwa kegiatan kewirausahaan memberi ruang bagi mahasiswa untuk melatih tanggung jawab, berpikir solutif, dan memiliki daya tahan terhadap tantangan.
“Berwirausaha sejak kuliah bukan penghambat, justru memperkaya pengalaman dan membentuk karakter,” tegasnya.
Tidak hanya sebatas aktivitas formal, pendekatan kewirausahaan yang dikembangkan BSI juga mendorong tumbuhnya komunitas bisnis di kalangan mahasiswa. Lingkungan kampus menjadi tempat tumbuhnya ide, ruang berbagi pengalaman, serta lahan awal membangun relasi bisnis yang berkelanjutan.
UBSI Kampus Cikampek menyadari bahwa tantangan masa depan tidak hanya terletak pada ketersediaan lapangan kerja, tetapi juga pada kemampuan individu menciptakan peluangnya sendiri. Maka dari itu, ekosistem yang mendukung dan membina jiwa entrepreneur dianggap sebagai investasi strategis bagi masa depan generasi muda.
BSI meyakini, dengan ekosistem yang kuat dan akses terhadap fasilitas yang mendukung, mahasiswa tidak hanya siap menghadapi persaingan di dunia kerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Target jangka panjangnya, lulusan BSI bisa tampil sebagai wirausaha muda yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Langkah ini sejalan dengan visi pendidikan modern yang tidak lagi hanya berorientasi pada ijazah, tapi juga pada kemampuan menciptakan nilai tambah. Pendidikan tinggi diharapkan menjadi pusat pengembangan karakter dan inovasi, bukan hanya penghafal teori.
Program-program kewirausahaan yang dijalankan oleh BSI Kampus Cikampek juga membuka jalan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek sosial berbasis bisnis. Dengan pendekatan ini, mahasiswa diajak untuk melihat bisnis bukan hanya sebagai alat untuk mencari keuntungan, tetapi juga sebagai sarana membangun kesejahteraan dan kebermanfaatan.
Surtika menambahkan bahwa pelatihan dan pembinaan yang dilakukan tidak semata-mata membekali mahasiswa dengan pengetahuan teknis. Lebih dari itu, pendekatannya bersifat holistik, mencakup pengembangan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi efektif, dan kemampuan problem solving.
Seluruh proses tersebut dirancang agar mahasiswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam mengambil keputusan, baik dalam konteks bisnis maupun kehidupan sehari-hari.
Dengan pendekatan yang konsisten dan berkelanjutan, BSI Kampus Cikampek berharap semakin banyak mahasiswa yang tertarik dan berani untuk memulai langkah menjadi entrepreneur. Lebih jauh lagi, diharapkan hadirnya lulusan-lulusan yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal maupun nasional.
Upaya yang dilakukan oleh BSI ini mencerminkan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan. Di era yang menuntut kecepatan dan kreativitas, institusi pendidikan ditantang untuk membekali mahasiswanya dengan keterampilan yang relevan, bukan sekadar teori.
BSI percaya, masa depan bukan hanya milik mereka yang memiliki nilai akademik tinggi, tetapi juga bagi mereka yang berani memulai sesuatu, punya mental tangguh, dan tak takut gagal. Dengan semangat tersebut, kampus ini terus membangun generasi mahasiswa yang siap bersaing dan berkarya melalui jalur kewirausahaan sejak dini.