Perusahaan Tambang

Perusahaan Tambang Latih Warga Cegah Kebakaran

Perusahaan Tambang Latih Warga Cegah Kebakaran
Perusahaan Tambang Latih Warga Cegah Kebakaran

JAKARTA - Langkah antisipatif terhadap kebakaran tak lagi hanya menjadi tanggung jawab instansi pemerintah. Perusahaan tambang di Kabupaten Murung Raya mengambil peran aktif dengan menggandeng unsur pemadam kebakaran dan masyarakat lokal melalui pelatihan terpadu pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Kegiatan pelatihan ini digelar di Site Jamut Belange oleh PT Marunda Grahamineral (MGMCoal), yang dikenal sebagai salah satu pelaku industri pertambangan yang beroperasi di wilayah tersebut. Pelatihan yang berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025 itu menjadi bagian dari Program Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat, khususnya warga Desa Lingkar 1 yang berada di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Sebagai pemateri, pihak perusahaan menggandeng langsung jajaran Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Murung Raya. Mereka memberikan materi dan demonstrasi langsung di lapangan mengenai berbagai aspek dasar penanggulangan kebakaran, termasuk bagaimana mengenali potensi awal kebakaran hingga teknik pemadaman yang benar.

Para peserta pelatihan diajarkan konsep dasar segitiga api (fire triangle) yang menjadi dasar dari pemahaman penyebab kebakaran. Selain itu, mereka juga dikenalkan pada teknik pemadaman menggunakan metode tradisional maupun penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang praktis dan efektif.

Kegiatan yang diikuti sekitar 25 peserta ini, terdiri dari warga lokal Desa Lingkar 1 serta karyawan lokal PT MGM. Suasana berlangsung dengan penuh antusias. Peserta tampak aktif terlibat, terlebih saat praktek langsung teknik pemadaman yang dilakukan di lapangan terbuka.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Plh. Kepala Teknik Tambang, Fahmi Idris, dan menjadi momen sinergi antara perusahaan, aparat pemadam kebakaran, dan masyarakat lokal dalam membangun kesadaran serta kesiapsiagaan menghadapi risiko kebakaran, baik di kawasan pemukiman maupun sekitar area tambang.

Dalam kegiatan tersebut, Kabid Damkar Franwatko Seislan, S.H., M.M., yang mewakili Kasatpol PP dan Damkar K. Zen Wahyu Priyatna, S.STP., M.IP., menekankan pentingnya pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) di wilayah desa, kelurahan, dan kecamatan. Pembentukan Redkar ini sesuai dengan Kepmendagri Nomor 364.1-306 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembinaan Relawan Pemadam Kebakaran.

Hal itu juga dijelaskan secara langsung kepada peserta oleh Analis Kebakaran Jelly Martlond, S.T., yang turut menyampaikan pentingnya kehadiran relawan yang siaga di lingkungan masing-masing sebagai bagian dari sistem deteksi dan penanganan dini terhadap risiko kebakaran.

“Pembentukan Redkar merupakan amanah dari pemerintah pusat melalui Kepmendagri, dan kami berharap masyarakat bisa ambil bagian dalam program ini. Kesiapsiagaan harus dimulai dari lingkup terkecil, yaitu lingkungan tempat tinggal sendiri,” ujar Jelly dalam sesi pemaparan kepada peserta.

Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT MGMCoal terhadap masyarakat sekitar wilayah operasional. CSR dalam bentuk pelatihan ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan nyata terhadap program Pemerintah Kabupaten Murung Raya, yang ingin memastikan setiap warga mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan tambang di wilayahnya.

Komitmen tersebut turut ditegaskan oleh Kasatpol PP dan Damkar K. Zen Wahyu Priyatna, S.STP., M.IP. saat ditemui wartawan secara terpisah. Ia menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan tambang diharapkan tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis, tetapi juga turut mendorong kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

“Kegiatan seperti ini kami harapkan bisa terus dikembangkan oleh perusahaan. Ini juga sesuai dengan harapan Bapak Bupati Murung Raya, Herius, S.E. dan Wakil Bupati Rahmanto Muhidin, S.H.I., M.H., agar masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari aktivitas CSR,” tutur Zen.

Ia menyebut bahwa kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah daerah sangat penting, terutama dalam membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana atau insiden yang bisa membahayakan keselamatan warga.

Pelatihan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Mereka menilai materi yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan mereka sehari-hari. Banyak dari mereka yang sebelumnya belum pernah menggunakan APAR, kini memahami cara penggunaannya secara benar.

“Kami jadi tahu bagaimana cara menghindari kebakaran, cara memadamkan api, dan memahami bahwa mencegah lebih penting daripada menunggu sampai kejadian terjadi,” ujar salah satu peserta pelatihan.

Sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi aktif, seluruh peserta menerima sertifikat pelatihan yang diserahkan secara simbolis oleh pihak perusahaan dan perwakilan Damkar pada akhir kegiatan. Sertifikat tersebut sekaligus menjadi simbol pengakuan atas kompetensi dasar yang telah dimiliki peserta dalam menghadapi kondisi darurat kebakaran.

Melalui kegiatan seperti ini, perusahaan tambang menunjukkan bahwa keberadaan industri di wilayah pedesaan dapat membawa dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Lebih dari sekadar pengelolaan sumber daya alam, perusahaan juga berperan dalam membangun kesadaran dan kapasitas warga terhadap isu-isu keselamatan yang krusial.

Semangat kolaboratif antara PT MGMCoal, Pemadam Kebakaran, dan warga lokal ini diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di sektor pertambangan maupun industri sejenis. Upaya preventif seperti pelatihan ini akan memperkuat sistem ketahanan masyarakat sekaligus mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index