Dokter

DHA Penting untuk Otak Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

DHA Penting untuk Otak Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak
DHA Penting untuk Otak Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

JAKARTA - DHA atau Docosahexaenoic acid merupakan salah satu nutrisi penting yang memiliki peran krusial dalam mendukung tumbuh kembang anak, khususnya perkembangan otak dan penglihatan. DHA tergolong asam lemak esensial yang harus dipenuhi dari asupan luar karena tubuh manusia tidak dapat memproduksinya sendiri.

Dokter spesialis anak dari Eka Hospital Cibubur, dr. Melia Yunita, MSc, Sp.A, menjelaskan bahwa DHA memiliki peranan utama dalam pembentukan struktur otak dan retina. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri peluncuran susu formula cair Bebelac di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan.

“DHA memang sangat penting karena dia komponen utama dari otak dan retina,” ungkap dr. Melia Yunita.

Lebih lanjut, dr. Melia menegaskan bahwa DHA bukan hanya berfungsi dalam mendukung struktur organ-organ penting, tetapi juga memiliki peran dalam proses kerja otak, termasuk transmisi sinyal antar sel saraf atau neuron. Dengan asupan DHA yang cukup, sinyal-sinyal otak dapat berjalan dengan baik, sehingga mendukung kemampuan berpikir anak.

Selain mendukung perkembangan otak, DHA juga sangat penting untuk mendukung perkembangan penglihatan anak. Retina sebagai bagian dari mata yang berperan dalam penglihatan mengandung konsentrasi DHA yang sangat tinggi. Oleh karena itu, kekurangan DHA dapat mempengaruhi kualitas penglihatan si kecil.

“Kalau DHA-nya cukup, perkembangan otak anak akan bagus. Dan dia juga untuk membantu perkembangan penglihatan mata,” jelasnya.

Pentingnya DHA dalam Mendukung Kognitif Anak

DHA sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Dalam masa pertumbuhan, terutama saat memasuki usia sekolah, anak dituntut untuk bisa berkonsentrasi dan memiliki daya ingat yang baik. Semua kemampuan tersebut tidak lepas dari peran DHA yang mendukung kesehatan otak dan fungsi penglihatan.

“Kalau perkembangan otak anak bagus, harapannya adalah kognitifnya, kepintarannya, prestasi akademiknya, juga akan bagus,” tutur dr. Melia.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa asupan DHA yang optimal dapat membantu meningkatkan fokus dan daya ingat anak. Hal ini akan sangat bermanfaat terutama saat anak mulai menjalani proses pembelajaran di sekolah.

“Ini penting pada saat anak proses belajar. Kita bicara anak usia satu tahun ke atas. Di sekolah, akan sangat dibutuhkan kemampuan untuk dia fokus dan bisa mengingat semua pelajaran yang diberikan oleh gurunya,” tambahnya.

Sumber Makanan Kaya DHA

Sebagai nutrisi esensial yang harus didapatkan dari luar tubuh, DHA dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan. Beberapa sumber alami DHA antara lain ikan laut seperti salmon, sarden, tongkol, serta minyak ikan. Selain itu, telur dari ayam yang mengonsumsi biji-bijian kaya omega-3 juga bisa menjadi sumber asupan DHA.

Mengonsumsi makanan yang mengandung DHA secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi anak-anak yang sedang berada dalam fase pertumbuhan otak yang pesat.

Selain dari makanan alami, saat ini juga tersedia berbagai produk susu dan suplemen yang telah diformulasikan mengandung DHA. Ini menjadi pilihan tambahan bagi orang tua yang ingin memastikan kebutuhan DHA anak terpenuhi dengan baik.

Peran DHA dalam Proses Belajar Anak

Ketika anak memasuki usia sekolah, kebutuhan akan DHA semakin meningkat. Bukan hanya mendukung perkembangan struktur otak, tetapi juga proses belajar yang melibatkan konsentrasi dan daya ingat.

Dalam proses belajar di sekolah, anak dituntut untuk mampu memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru. Kemampuan fokus dan mengingat informasi menjadi dua hal penting yang mempengaruhi prestasi akademik anak.

“DHA membantu perkembangan penglihatan anak, sekaligus meningkatkan fokus dan daya ingat si kecil,” jelas dr. Melia.

Menurutnya, semakin baik kualitas asupan DHA yang diterima anak, semakin baik pula kemampuan kognitif yang akan berkembang, sehingga mendukung performa anak dalam pendidikan formal.

Mengenal Makronutrien dan Mikronutrien

Selain DHA yang termasuk dalam mikronutrien, tubuh juga memerlukan asupan makronutrien agar tumbuh kembang anak berjalan optimal. Makronutrien berfungsi untuk membentuk struktur tubuh dan menjaga fungsi organ-organ tubuh.

Beberapa contoh makronutrien yang penting antara lain:

Karbohidrat: Bisa diperoleh dari nasi, roti, pasta, buah-buahan, sayuran berpati, serta susu.

Lemak: Didapatkan dari kacang-kacangan, biji-bijian, minyak, dan mentega.

Protein: Sumbernya antara lain daging, ikan, ayam, telur, dan produk olahan susu seperti keju.

Sementara itu, mikronutrien seperti DHA memiliki peran untuk menunjang proses pencernaan, produksi hormon, serta menjaga fungsi kerja otak tetap optimal. Contoh mikronutrien lainnya antara lain vitamin B1, B2, B3, vitamin C, kalsium, magnesium, sodium, dan kalium. Kandungan mikronutrien ini banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan berbagai jenis makanan sehat lainnya.

Peran Orang Tua dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak

Peran orang tua sangat penting dalam memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan baik. Bukan hanya memberikan makanan yang lezat, tetapi juga perlu memperhatikan kandungan nutrisi di dalamnya, termasuk DHA.

Dengan semakin banyaknya pilihan makanan sehat dan produk nutrisi tambahan di pasaran, orang tua kini memiliki berbagai opsi untuk memberikan asupan terbaik bagi tumbuh kembang anak.

“Orangtua harus memastikan bahwa asupan DHA anak cukup, agar perkembangan otaknya optimal,” pungkas dr. Melia Yunita.

Memenuhi kebutuhan DHA sejak dini merupakan salah satu langkah penting dalam mempersiapkan masa depan anak agar tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan mampu berprestasi di berbagai bidang. Dengan perhatian penuh terhadap kebutuhan nutrisi anak, para orang tua dapat memberikan bekal terbaik bagi perkembangan fisik dan kecerdasan buah hati mereka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index