JAKARTA – Di tengah arus digitalisasi yang kian masif, banyak anak-anak Indonesia kini lebih akrab dengan layar gawai daripada aktivitas fisik. Ketergantungan terhadap gadget telah menjadi tantangan serius bagi para orang tua karena dapat memengaruhi konsentrasi, interaksi sosial, dan kesehatan fisik anak dalam jangka panjang. Namun, aktor sekaligus ayah, Ibnu Jamil, memilih cara sederhana tapi efektif untuk mengatasi hal ini: olahraga bersama sang anak.
Melalui pendekatan yang tidak memaksa, Ibnu mengajak putranya menonton pertandingan basket, yang kemudian berkembang menjadi kebiasaan positif. "Awalnya saya hanya ingin agar dia tidak pegang gadget terus. Ternyata dia suka, jadi saya fasilitasi dengan membeli bola, main bareng, beliin baju basket," ujar Ibnu Jamil saat ditemui dalam acara Sun Life Hoops+Health 3X3 Basketball Challenge di Mal Gandaria City, Jakarta, akhir pekan lalu.
Pendekatan Positif dan Dukungan Emosional
Menurut Ibnu, keberhasilan membangun kebiasaan sehat pada anak tidak selalu membutuhkan metode rumit. Yang terpenting, kata dia, adalah memberi ruang anak untuk menyukai aktivitasnya sendiri. “Saya enggak pernah maksa. Yang saya lihat, kalau anak suka olahraga, berarti dia mulai peduli dengan dirinya sendiri, dengan tubuhnya, kesehatannya. Itu sudah langkah besar,” tuturnya.
Kisah ini menjadi bukti bahwa langkah kecil di rumah bisa berdampak besar dalam membentuk pola hidup sehat sejak dini. Kebiasaan aktif seperti bermain basket tidak hanya membantu anak menjauh dari ketergantungan gadget, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Hoops Health Kampanye Nasional Gaya Hidup Sehat Anak
Cerita Ibnu Jamil tersebut selaras dengan visi acara Sun Life Hoops+Health 3X3 Basketball Challenge, yang diselenggarakan oleh Sun Life Indonesia. Acara ini tidak hanya menggelar pertandingan basket 3x3, tetapi juga berbagai aktivitas edukatif lainnya seperti coaching clinic untuk anak-anak, kompetisi fotografi, hingga talkshow bertema pentingnya membangun gaya hidup aktif sejak usia dini.
Menurut Albertus Wiroyo, Presiden Direktur Sun Life Indonesia, program ini adalah bagian dari kampanye berkelanjutan Hoops+Health yang sudah berjalan sejak 2023. Hingga kini, inisiatif tersebut telah menjangkau lebih dari 30 sekolah dan komunitas. Bentuk dukungannya pun beragam, mulai dari renovasi lapangan basket, donasi perlengkapan olahraga, pelatihan pelatih komunitas, hingga edukasi seputar kebugaran dan nutrisi.
“Ini bukan sekadar pertandingan, tapi simbol dari gerakan bersama untuk memperluas akses terhadap olahraga yang inklusif dan edukatif,” ujar Albertus.
Lebih dari Sekadar Olahraga
Fred Fikouhi-Turner, Executive Director dari Beyond Sport yang turut menjadi mitra dalam program ini, menambahkan bahwa olahraga bisa menjadi pintu masuk strategis untuk membangun komunitas yang lebih sehat dan berdaya.
“Kita tidak hanya menyediakan akses terhadap olahraga, tapi juga membentuk cara pandang baru tentang bagaimana komunitas bisa tumbuh lebih sehat melalui partisipasi aktif,” kata Fred dalam sesi talkshow yang berlangsung dalam rangkaian acara tersebut.
Semangat kolaboratif dan inklusif ini pula yang menjadi tolok ukur keberhasilan program Hoops+Health. Menurut penyelenggara, keberhasilan bukan hanya dilihat dari jumlah peserta, tapi juga dari kualitas keterlibatan mereka. Salah satu contoh adalah partisipasi aktif dari anggota komunitas seperti Sita dan Marissa, dua remaja putri yang tergabung dalam Girls Basketball Academy. Keduanya secara rutin mengikuti sesi pelatihan dan pertandingan, serta menjadi inspirasi bagi rekan-rekan seusianya.
Menjawab Tantangan Kesehatan Anak Muda
Kegiatan ini hadir di tengah kekhawatiran yang meningkat terkait gaya hidup pasif di kalangan anak dan remaja. Data terbaru menunjukkan bahwa angka obesitas anak dan penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes tipe 2 terus meningkat akibat minimnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk. Masalah ini semakin diperparah oleh tingginya konsumsi minuman berpemanis, makanan cepat saji, serta waktu layar yang berlebihan.
Dalam konteks tersebut, program seperti Hoops+Health menjadi sangat relevan. Bukan hanya menjadi sarana olahraga, tetapi juga platform edukasi dan intervensi sosial yang dapat menjangkau keluarga dan komunitas. Anak-anak tidak hanya diajak bermain, tetapi juga diajarkan pentingnya menjaga kebugaran, mengelola stres, dan membangun interaksi sosial positif melalui olahraga.
Peran Orang Tua dan Lingkungan
Pengalaman pribadi Ibnu Jamil mencerminkan betapa pentingnya peran orang tua dalam membentuk kebiasaan anak. Dengan memberikan contoh nyata dan dukungan emosional yang kuat, anak-anak akan lebih mudah menerima perubahan gaya hidup yang sehat.
Langkah-langkah kecil seperti bermain bola bersama, menghindari memberi gadget sebagai alat tenang, atau bahkan sekadar mengobrol tentang olahraga bisa menjadi pemicu kebiasaan yang positif. Hal ini sejalan dengan tujuan program Sun Life, yakni mendorong keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.
Harapan Jangka Panjang
Melalui kampanye ini, Sun Life Indonesia dan mitra-mitranya berharap dapat menanamkan pemahaman bahwa gaya hidup aktif dan sehat seharusnya dimulai sejak usia dini. Tak hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan generasi muda Indonesia.
Dengan makin banyak tokoh publik seperti Ibnu Jamil yang berbagi pengalaman dan terlibat langsung dalam kampanye seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dan pola hidup sehat terus meningkat. Harapannya, anak-anak Indonesia bisa tumbuh menjadi pribadi yang sehat, percaya diri, dan bebas dari ketergantungan digital yang merugikan.
Kampanye Hoops+Health 3X3 Basketball Challenge bukan sekadar ajang pertandingan olahraga, tetapi juga gerakan sosial yang mengajak masyarakat untuk kembali pada gaya hidup sehat. Dari langkah sederhana seorang ayah yang mengajak anaknya bermain basket, hingga kolaborasi besar antara lembaga dan komunitas, semuanya bermuara pada satu tujuan: membangun masa depan yang lebih sehat dan seimbang untuk generasi mendatang.
Dengan komitmen berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, penyelenggara acara, serta komunitas lokal, kampanye ini menjadi inspirasi bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil—seperti satu lemparan bola basket di tengah waktu luang anak dan orang tua.