JAKARTA - Menjelang libur Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan langkah proaktif dengan menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 169.000 tabung.
Langkah ini ditujukan untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi dan mencegah terjadinya kelangkaan yang biasa muncul saat akhir tahun.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Aris Herbandang, menegaskan bahwa Pemkab Sleman telah mengajukan penambahan kuota opsional tersebut kepada Pertamina Patra Niaga DIY.
Menurut Herbandang, permintaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan masyarakat yang diperkirakan meningkat menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Respons Pertamina dan Distribusi Stok
Pertamina merespons positif permintaan Pemkab Sleman dengan mengalokasikan kuota opsional hingga tiga kali lipat dari alokasi harian normal.
Tambahan pasokan ini kemudian dibagi rata ke seluruh agen LPG di Sleman agar tidak terjadi kekosongan stok di tingkat konsumen.
Berdasarkan pantauan pada minggu ketiga Desember, kondisi pasokan LPG 3 kg di wilayah Sleman terpantau berlebih.
Situasi ini membuat harga LPG tetap stabil dan tidak ada kenaikan signifikan, sekaligus menunjukkan efektivitas koordinasi antara pemerintah daerah dan Pertamina.
Herbandang memperkirakan ketersediaan stok akan tetap aman hingga awal Januari 2026, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi libur panjang.
Pengawasan Rutin dan Kesiapan Lapangan
Untuk menjaga stabilitas pasokan, Disperindag bersama Pertamina rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan.
Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) juga siap merespons cepat jika terjadi lonjakan permintaan mendadak atau gangguan distribusi.
Herbandang menjelaskan, “Hingga hari ini, belum ada keluhan mengenai kekurangan gas LPG maupun bahan bakar minyak (BBM),” pada Minggu (28/12/2025).
Langkah pengawasan ini menjadi bukti kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi periode sibuk akhir tahun, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan LPG bersubsidi.
Selain sidak rutin, Pemkab Sleman juga melakukan koordinasi langsung dengan agen-agen LPG agar setiap pengiriman dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Koordinasi Pemkab dengan Hiswana Migas dan Pertamina
Informasi dari Asosiasi Pengusaha Minyak dan Gas Nasional (Hiswana Migas) per 25 Desember 2025 menyebutkan bahwa Pertamina telah mencairkan alokasi fakultatif satu hari kerja sebanyak 56.000 tabung LPG 3 kg untuk seluruh agen di Sleman.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menegaskan ketersediaan LPG bersubsidi dijamin sebelum libur panjang dimulai.
“Kami meminta masyarakat untuk berbelanja dengan bijak dan tidak menimbun stok agar kebutuhan komoditas pangan dan energi bagi seluruh warga tetap mencukupi,” ujar Danang.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus menjalin komunikasi intensif dengan Pertamina untuk menjamin kelancaran distribusi selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Wakil Ketua Hiswana Migas DIY Bidang SPBU, Wira Adhyaksa, membenarkan adanya peningkatan kuota LPG ini.
Menurut Wira, langkah proaktif Pemkab Sleman dinilai tepat untuk meredam fluktuasi harga di pasar dan menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat.
“Tambahan fakultatif untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru yang diajukan oleh Pemkab Sleman mencapai total 169.000 tabung,” pungkas Wira.
Peningkatan stok LPG ini sekaligus menjadi contoh koordinasi efektif antara pemerintah daerah, Pertamina, dan asosiasi pengusaha energi dalam menjaga stabilitas pasokan komoditas vital.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang, berbelanja dengan bijak, dan menghindari panic buying agar semua warga tetap memperoleh akses energi secara merata.
Dengan berbagai langkah ini, Pemkab Sleman menunjukkan kesiapan menghadapi lonjakan kebutuhan energi, sekaligus menjaga harga LPG tetap stabil di pasar lokal.