JAKARTA - Indikator bensin mobil adalah fitur penting yang harus selalu diperhatikan saat berkendara.
Jika jarum atau bar menunjukkan bahan bakar hampir habis, sebaiknya segera cari stasiun pengisian agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Namun, masih banyak pengemudi yang kurang memperhatikan indikator ini, sehingga berisiko mengalami mesin mati di tengah jalan.
Jika indikator menunjukkan tanda-tanda tidak normal, seperti jarum tidak bergerak atau tetap menyala meskipun tangki telah diisi, kemungkinan ada masalah pada sistem bahan bakar.
Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai penyebab dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Ingat, indikator bensin mobil adalah panduan penting untuk memastikan kendaraan selalu siap digunakan.
Indikator Bensin Mobil adalah
Setiap kendaraan yang diproduksi tentu sudah dilengkapi dengan berbagai fitur penting, termasuk indikator bensin yang berfungsi memberikan informasi mengenai ketersediaan bahan bakar.
Lalu, bagaimana cara memastikan bahwa jumlah bensin masih mencukupi untuk perjalanan dengan jarak tertentu? Untuk itu, pengemudi perlu memahami cara membaca indikator bensin yang biasanya terletak pada bagian speedometer.
Memahami indikator ini sebenarnya cukup mudah, cukup dengan mengetahui arti dari huruf F dan E. F mengacu pada "Full," yang berarti tangki terisi penuh, sementara E berarti "Empty," menandakan bahan bakar hampir habis dan perlu segera diisi ulang.
Saat mengisi bensin, jarum atau bar pada indikator akan otomatis berubah, menunjukkan kondisi tangki setelah pengisian.
Menjaga tangki bahan bakar agar tidak benar-benar kosong sangat penting untuk menghindari kerusakan pada mesin kendaraan.
Indikator bensin mobil adalah fitur penting yang membantu pengemudi mengontrol konsumsi bahan bakar, memastikan perjalanan tetap lancar, dan menjaga performa kendaraan tetap optimal.
Fungsi Indikator Bensin Mobil
Baik pada kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat, indikator bensin memiliki peran krusial. Komponen ini berfungsi untuk menunjukkan jumlah bahan bakar yang tersedia di dalam tangki, mulai dari kondisi penuh hingga kosong.
Jika pengemudi tidak memperhatikan indikator bensin pada mobil, ada kemungkinan besar kendaraan akan berhenti di tengah jalan akibat kehabisan bahan bakar.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau indikator ini agar terhindar dari masalah saat berkendara.
Penyebab Indikator Bensin Mobil Mati
1. Kehabisan Bahan Bakar
Jika indikator bensin pada mobil tiba-tiba mati atau tidak berfungsi, salah satu penyebab yang paling mungkin adalah bahan bakar sudah habis.
Untuk memastikan hal ini, coba ingat kembali kapan terakhir kali kamu mengisi bensin, jumlah yang diisi, serta jarak yang sudah ditempuh sejak pengisian terakhir.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kamu bisa mengetahui apakah benar bahan bakar sudah habis atau ada masalah lain pada indikator bensin.
Jika memang kehabisan bahan bakar, solusinya cukup sederhana—cukup isi ulang bahan bakar dan lihat apakah indikator kembali berfungsi seperti semula.
2. Indikator Bensin Mengalami Kerusakan
Selain kehabisan bahan bakar, indikator bensin yang mati juga bisa disebabkan oleh kerusakan pada komponennya. Setiap bagian kendaraan memiliki masa pakai tertentu, sehingga kerusakan seiring waktu tidak dapat dihindari.
Jika kamu menduga indikator bensin mengalami kerusakan, ada baiknya segera memanggil montir untuk melakukan pemeriksaan. Jika perlu, komponen tersebut dapat diganti agar kembali berfungsi dengan baik.
3. Jalur Kabel Terputus
Pernahkah terpikir bahwa indikator bensin yang mati bisa disebabkan oleh jalur kabel yang putus? Ini merupakan salah satu kemungkinan yang cukup sering terjadi.
Jika kamu tidak tahu bagaimana cara mengeceknya, sebaiknya segera membawa mobil ke bengkel terpercaya agar teknisi dapat melakukan pemeriksaan.
Semakin cepat penyebab masalah ditemukan, semakin cepat pula solusinya bisa diterapkan.
Jika memang jalur kabel yang putus menjadi penyebabnya, teknisi akan menyambungkan kembali kabel tersebut dan memastikan indikator bensin kembali menyala seperti seharusnya.
4. Kerusakan pada Pelampung Bensin
Komponen lain yang bisa menyebabkan indikator bensin tidak berfungsi adalah pelampung bensin. Pelampung di dalam tangki bahan bakar berisi kumparan yang berfungsi mengirim sinyal ke indikator di dashboard mobil.
Seiring waktu, terutama jika mobil sudah berusia lebih dari lima tahun, kumparan pada pelampung bisa melemah atau bahkan rusak.
Jika kumparan mulai melemah, sinyal yang dikirim ke indikator bensin pun bisa menjadi tidak akurat. Untuk mengeceknya, kamu bisa mencoba mencabut dan menyambungkan kembali kabel pelampung bahan bakar.
Jika setelah dilakukan pengecekan pengukur bahan bakar tetap tidak bergerak, kemungkinan besar masalahnya ada pada pelampung yang perlu diperbaiki atau diganti.
Cara Memperbaiki Indikator Bensin Mobil
1. Periksa Kondisi Aki Mobil
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengecek kondisi aki. Mengapa aki menjadi prioritas? Meskipun bukan satu-satunya komponen yang perlu diperiksa, aki berperan sebagai sumber daya utama yang mempengaruhi kinerja indikator bensin.
Jika aki dalam kondisi lemah atau soak, indikator mungkin tidak akan berfungsi dengan baik. Jika aki perlu diganti, pastikan untuk memilih yang sesuai dengan spesifikasi kendaraanmu.
2. Cek Bagian Pelampung
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pelampung yang bermasalah bisa menjadi penyebab indikator bensin mati. Tekanan tinggi saat mengisi bahan bakar bisa menyebabkan bagian switch pelampung menjadi longgar.
Untuk memeriksa kondisinya, kamu bisa mencoba mencabut kabel yang terhubung ke pelampung dalam keadaan kontak ON, lalu menyambungkannya kembali.
Jika jarum indikator bergerak saat berada di posisi bensin penuh, kemungkinan besar pelampung mengalami gangguan.
Namun, cara ini lebih efektif untuk indikator bensin analog. Jika mobilmu menggunakan indikator digital, sebaiknya serahkan pemeriksaan ini kepada teknisi yang berpengalaman dengan mendatangi bengkel atau memanggil montir ke rumah.
3. Periksa Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan juga perlu dicek secara menyeluruh, terutama pada bagian yang menghubungkan sekering, kunci kontak, indikator bensin, pelampung, dan aki.
Jika ditemukan gangguan pada salah satu bagian tersebut, kemungkinan besar itulah penyebab indikator bensin tidak berfungsi dengan baik.
4. Cek Bagian Speedometer
Jika aki, pelampung, dan sistem kelistrikan tidak menunjukkan masalah, coba periksa speedometer. Kabel yang terputus atau adanya kelembapan yang menyebabkan mekanisme menjadi lengket bisa menghambat kerja indikator bensin.
Biasanya, masalah ini tergolong ringan dan masih bisa diperbaiki tanpa perlu mengganti indikator bensin. Namun, jika kerusakannya sudah cukup parah, penggantian indikator mungkin menjadi solusi terbaik.
5. Periksa PCB
Langkah berikutnya adalah memeriksa kondisi PCB pada sensor indikator bensin. Coba buka sensornya dan perhatikan garis PCB untuk memastikan tidak ada karat. Jika ditemukan karat, ini bisa menjadi penyebab utama menurunnya fungsi indikator.
Salah satu penyebab PCB berkarat adalah masuknya air ke dalam sistem akibat banjir. Jika kondisinya sudah terlalu parah, mengganti PCB dengan yang baru mungkin menjadi solusi yang lebih efektif.
6. Pastikan Sambungan Kabel Tidak Bermasalah
Terakhir, periksa sambungan kabel yang menghubungkan indikator bensin dengan tangki bahan bakar. Pastikan tidak ada kabel yang putus atau kendur. Jika ditemukan masalah, segera perbaiki agar indikator bensin bisa kembali bekerja dengan normal.
Biaya Perbaikan Indikator Bensin Mobil
Meskipun sudah memahami penyebab indikator bensin tidak berfungsi, bukan berarti pemilik kendaraan bisa memperbaikinya sendiri.
Dalam banyak kasus, pemeriksaan dan perbaikan tetap memerlukan bantuan bengkel untuk memastikan apakah indikator perlu diperbaiki atau diganti. Lalu, berapa sebenarnya biaya perbaikan indikator bensin mobil?
Biaya servis untuk perbaikan indikator bensin bisa bervariasi tergantung tingkat kerusakan dan jenis kendaraan. Oleh karena itu, pengecekan terlebih dahulu sangat diperlukan agar mendapatkan diagnosa yang akurat.
Sebagai contoh, jika speedometer pada Nissan Terano mengalami kerusakan total, biasanya diperlukan penggantian IC (Integrated Circuit) dengan biaya mulai dari Rp 900 ribu hingga Rp 1,4 juta.
Sementara itu, pada Kijang Innova keluaran tahun 2000-an, jika jarum indikator bahan bakar tidak stabil, biaya perbaikannya berkisar Rp 600 ribuan.
Untuk Toyota Great Corolla, biaya perbaikannya lebih terjangkau, yakni sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu, terutama jika yang diganti adalah komponen elektrik seperti transistor, bukan indikatornya langsung.
Kasus ini biasanya terjadi ketika jarum indikator mulai melemah. Sementara itu, pada Kijang Kapsul tahun 1993 hingga 2002, kerusakan umumnya terjadi pada jarum temperatur mesin yang jatuh ke titik terendah. Biaya perbaikannya cukup murah, sekitar Rp 100 ribu saja.
Tips Irit Konsumsi Bensin
1. Patuhi Batas Kecepatan
Menjaga kecepatan kendaraan sesuai batas yang ditentukan merupakan salah satu cara efektif untuk menghemat bahan bakar. Semakin tinggi kecepatan mobil, semakin besar konsumsi bensinnya.
Oleh karena itu, usahakan untuk mengemudi dengan stabil dan hindari melaju terlalu cepat, terutama jika tidak ada kebutuhan mendesak.
Selain itu, hindari kebiasaan menekan pedal gas terlalu dalam dan kemudian mengerem secara tiba-tiba. Pola berkendara seperti ini dapat mengurangi efisiensi bahan bakar dan membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros.
2. Atur Putaran Mesin dengan Baik
Cara lain untuk menghemat bensin adalah dengan mengatur putaran mesin kendaraan. Perhatikan angka yang tertera di speedometer karena angka tersebut menunjukkan seberapa tinggi putaran mesin saat mobil dikendarai.
Banyak yang belum menyadari bahwa putaran mesin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam waktu lama bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Untuk efisiensi yang optimal, cobalah menjaga putaran mesin di kisaran 2500 hingga 3000 rpm dan tekan pedal gas secara perlahan.
3. Gunakan Gigi Sesuai Kondisi Jalan
Jika mobil yang digunakan bertransmisi manual, pastikan untuk menggunakan gigi sesuai dengan kondisi jalan. Saat melewati jalan menanjak, gunakan gigi rendah agar mesin tetap bertenaga.
Sebaliknya, ketika berada di jalan yang datar atau menurun, gunakan gigi tinggi untuk mengurangi beban kerja mesin sehingga konsumsi bahan bakar tetap efisien.
4. Kurangi Beban Berlebih di Mobil
Berat muatan yang dibawa juga mempengaruhi penggunaan bahan bakar. Semakin berat mobil, semakin besar tenaga yang dibutuhkan untuk berakselerasi, yang berujung pada meningkatnya konsumsi bensin.
Sebaiknya, bawalah barang yang benar-benar diperlukan dan hindari membawa beban berlebih di bagasi atau bahkan di atas atap mobil, karena dapat menghambat laju kendaraan dan membuat mobil lebih boros bahan bakar.
5. Manfaatkan Fitur Penghemat Bahan Bakar
Jika mobil yang digunakan memiliki fitur penghemat bahan bakar, seperti mode eco-driving yang tersedia pada beberapa kendaraan modern, sebaiknya manfaatkan fitur ini.
Mode ini membantu mesin bekerja lebih efisien sehingga konsumsi bensin bisa lebih hemat.
6. Lakukan Perawatan Rutin
Melakukan perawatan berkala pada mobil sangat penting, terutama jika kendaraan sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Mesin yang selalu dalam kondisi optimal akan bekerja lebih efisien dan tidak mengonsumsi bahan bakar secara berlebihan.
Jika mulai muncul tanda-tanda indikator bensin bermasalah—misalnya, jarumnya tidak bergerak atau terus menyala meskipun tangki sudah penuh—sebaiknya segera lakukan pengecekan.
Kamu bisa mencoba memeriksanya sendiri di rumah atau menghubungi montir kepercayaan.
Jika merasa kurang yakin untuk melakukan pengecekan sendiri, solusi terbaik adalah mendatangi bengkel agar masalah bisa segera diperbaiki atau, jika diperlukan, mengganti indikator dengan yang baru.
Sebagai penutup, indikator bensin mobil adalah komponen penting yang membantu pengemudi memantau ketersediaan bahan bakar agar perjalanan tetap lancar tanpa kendala.