JAKARTA - Perawatan mobil listrik tentu memiliki perbedaan dibandingkan dengan mobil konvensional.
Seiring dengan pesatnya perkembangan kendaraan listrik, muncul beragam pandangan di masyarakat. Banyak yang menilai mobil listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil.
Namun, di balik keunggulannya, ada aspek perawatan yang perlu diperhatikan, termasuk biaya yang cenderung lebih tinggi.
Komponen seperti suku cadang, mesin, dan terutama baterai sebagai sumber tenaga utama, memerlukan perhatian khusus.
Tak sedikit pemilik mobil listrik yang menggunakannya untuk aktivitas sehari-hari, tetapi masih minim pengetahuan mengenai cara merawatnya dengan baik.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli, penting untuk memahami bagaimana perawatan mobil listrik dilakukan agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal.
Tips Perawatan Mobil Listrik
Setiap mobil listrik memiliki cara khusus dalam hal perawatan, terutama pada komponen baterainya yang memerlukan perhatian lebih.
Namun, tidak hanya baterai yang perlu dirawat, tetapi juga berbagai komponen lain agar performa mobil tetap optimal.
Untuk membantu pemilik mobil listrik memahami cara merawat kendaraannya dengan baik, kami telah merangkum beberapa tips seputar perawatan mobil listrik. Berikut delapan tips yang bisa diterapkan:
1. Pemeriksaan dan Perawatan Baterai Secara Berkala
Baterai merupakan komponen utama yang memberikan tenaga pada mobil listrik. Oleh karena itu, perawatan dan pemeriksaan berkala sangat diperlukan untuk memastikan baterai tetap dalam kondisi terbaik.
Disarankan untuk melakukan servis rutin saat kendaraan telah mencapai jarak tempuh 160.934 km atau sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.
Namun, ada beberapa kebiasaan yang dapat memperpendek usia baterai dan sebaiknya dihindari, seperti:
Mengisi daya baterai hingga penuh 100%. Sebaiknya, batasi pengisian daya maksimal 80% agar umur baterai lebih panjang.
-Menggunakan baterai dalam kondisi suhu ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin.
-Sering melakukan pengereman mendadak yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada sistem kelistrikan.
-Mengendarai mobil di medan terjal atau berbukit yang bisa membebani kinerja baterai dan motor listrik.
-Mengisi daya di bawah sinar matahari langsung yang dapat membuat baterai lebih cepat panas dan mengurangi efisiensinya.
-Terlalu sering menggunakan fitur pengisian daya cepat (fast charging), yang meskipun praktis, dapat mempercepat degradasi sel baterai dalam jangka panjang.
-Karena baterai merupakan bagian yang paling mahal dari mobil listrik, perawatannya harus dilakukan dengan serius.
Jika baterai mengalami kerusakan dan harus diganti, biayanya tidak murah, yaitu sekitar $3.000 hingga lebih dari $15.000 (sekitar Rp42.900.000 hingga Rp214.500.000 dengan kurs Rp14.500).
Dengan perawatan yang baik, baterai bisa bertahan lebih lama sehingga pemilik mobil bisa menghindari biaya yang besar di masa depan.
2. Memastikan Sistem Pendingin Berfungsi Optimal
Mobil listrik memiliki sistem pendingin yang berfungsi untuk menjaga suhu baterai agar tetap stabil.
Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan efisiensi baterai menurun dan mempercepat degradasi sel baterai. Oleh karena itu, pastikan sistem pendingin selalu dalam kondisi baik dengan cara:
Memeriksa panduan manual untuk mengetahui jadwal perawatan sistem pendingin yang direkomendasikan oleh produsen mobil.
Menggunakan jenis cairan pendingin yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan, karena setiap mobil listrik memiliki jenis cairan yang berbeda.
Menghindari penggunaan mobil dalam suhu ekstrem yang dapat membebani kinerja sistem pendingin.
Menjaga suhu baterai dalam kondisi optimal akan berdampak pada efisiensi pengisian daya serta umur pakai baterai secara keseluruhan.
3. Rutin Memeriksa dan Mengganti Minyak Rem
Meskipun sistem pengereman pada mobil listrik dirancang lebih awet dibandingkan mobil konvensional, tetap penting untuk memeriksa kondisi minyak rem secara berkala. Beberapa tanda bahwa minyak rem perlu diperiksa atau diganti adalah:
-Lampu peringatan rem menyala pada dashboard kendaraan.
-Pedal rem terasa lebih berat atau kurang responsif saat diinjak.
-Terdapat perubahan warna pada minyak rem yang menandakan kontaminasi.
-Sebaiknya, minyak rem diganti setiap 3 hingga 5 tahun, tergantung pada intensitas penggunaan kendaraan.
Jika minyak rem tidak diganti secara berkala, kinerjanya bisa menurun dan berdampak pada keamanan saat berkendara.
4. Memeriksa dan Mengganti Filter Udara Secara Teratur
Seperti mobil berbahan bakar bensin atau diesel, mobil listrik juga memiliki filter udara yang berfungsi untuk menyaring debu, serbuk sari, dan partikel kecil lainnya agar tidak masuk ke dalam kabin.
Kualitas filter udara yang baik akan membuat udara di dalam mobil tetap bersih dan nyaman bagi pengemudi serta penumpang.
Disarankan untuk menggunakan filter udara dengan kualitas tinggi, seperti filter HEPA, karena memiliki daya tahan lebih lama hingga 5 tahun dan lebih efektif dalam menyaring partikel berbahaya.
Meskipun harganya lebih mahal dibandingkan filter biasa, namun investasi ini akan memberikan manfaat jangka panjang.
5. Mengecek dan Mengganti Cairan Wiper
Wiper kaca depan berfungsi untuk memastikan visibilitas tetap jelas saat berkendara di kondisi hujan atau berdebu. Oleh karena itu, cairan wiper juga perlu diperiksa secara berkala agar wiper bisa bekerja dengan optimal.
Biasanya, cairan wiper perlu diganti setiap 5.000 hingga 10.000 mil perjalanan. Namun, jika sering digunakan, cairan ini sebaiknya diperiksa setiap beberapa minggu sekali dan ditambahkan jika sudah mulai berkurang.
6. Membersihkan Bagian Bawah Mobil Secara Rutin
Debu, lumpur, oli, dan kotoran lainnya dapat menumpuk di bagian bawah mobil dan menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, pemilik mobil listrik harus rutin mencuci kendaraan secara menyeluruh, terutama bagian bawahnya.
Mencuci mobil secara rutin tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga melindungi komponen kelistrikan dari korosi atau gangguan lainnya.
7. Memeriksa dan Menyesuaikan Kondisi Ban
Ban merupakan salah satu bagian mobil yang paling berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan berkendara. Pemeriksaan ban secara berkala sangat penting untuk memastikan:
-Rotasi ban dilakukan dengan benar agar ausnya merata dan tidak memengaruhi keseimbangan kendaraan.
-Tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar tidak terjadi konsumsi energi yang berlebihan.
-Posisi ban sudah tepat agar mengurangi gesekan yang dapat meningkatkan konsumsi daya dan mempercepat keausan ban.
Dengan melakukan perawatan ban secara rutin, jarak tempuh kendaraan dapat meningkat dan umur ban bisa lebih panjang.
8. Menjaga Kebersihan dan Keamanan Stasiun Pengisian Daya
Jika memiliki stasiun pengisian daya di rumah, perawatannya juga harus diperhatikan agar tetap berfungsi dengan baik. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk merawat stasiun pengisian daya adalah:
-Membersihkan terminal pengisian dengan kain lembab dan deterjen ringan agar tidak ada debu atau kotoran yang menghambat koneksi listrik.
-Memeriksa kabel dan konektor secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan yang bisa menyebabkan gangguan saat pengisian daya.
-Menghindari paparan air atau suhu ekstrem yang dapat mempengaruhi kinerja pengisian daya.
-Terdapat tiga jenis stasiun pengisian daya, yaitu Level 1, Level 2, dan DC Fast Charging, yang masing-masing memiliki karakteristik dan cara perawatan berbeda.
-Memahami cara merawatnya akan membantu menjaga keamanan dan efisiensi saat mengisi daya mobil listrik.
Biaya Perawatan untuk Mobil Listrik
Dalam memiliki mobil listrik, terdapat dua kategori biaya yang perlu diperhitungkan, yaitu biaya keseluruhan serta biaya untuk setiap komponen tertentu.
Banyak yang beranggapan bahwa harga mobil listrik jauh lebih tinggi dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak, namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa total biaya kepemilikan mobil listrik sebenarnya tidak semahal yang dibayangkan, terutama jika mempertimbangkan berbagai keuntungan yang ditawarkan.
Walaupun harga awal mobil listrik sedikit lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar fosil, biaya operasional dan perawatannya justru cenderung lebih rendah.
Jika dilakukan perbandingan, pengeluaran yang dibutuhkan untuk penggunaan sehari-hari, seperti pengisian daya dan perawatan rutin, jauh lebih hemat dibandingkan mobil konvensional. Berikut adalah rincian perkiraan biaya yang harus dikeluarkan:
1. Pengisian Daya
Dalam satu tahun, biaya rata-rata untuk mengisi daya mobil listrik diperkirakan sekitar Rp7.833.312 untuk menempuh jarak 24.140,16 km atau sekitar Rp646.787 per bulan.
Sebagai perbandingan, mobil berbahan bakar minyak menghabiskan sekitar Rp18.038.177 per tahun untuk jarak yang sama.
Selisih biaya ini menunjukkan bahwa mobil listrik memiliki keunggulan dari segi efisiensi energi dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil.
2. Pemeliharaan
Salah satu keunggulan lain dari mobil listrik adalah biaya perawatannya yang lebih rendah.
Tidak seperti mobil konvensional yang memerlukan penggantian oli, filter udara, serta berbagai komponen lainnya, mobil listrik memiliki sistem yang lebih sederhana sehingga tidak membutuhkan banyak perawatan berkala.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pemilik mobil listrik dapat menghemat hingga Rp66.116.030 dalam jangka panjang karena lebih sedikitnya komponen yang perlu diperbaiki atau diganti.
Dari perhitungan ini, meskipun harga awal mobil listrik lebih tinggi, biaya operasionalnya justru lebih ekonomis.
Pada akhirnya, keputusan untuk beralih ke mobil listrik atau tetap menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak bergantung pada preferensi masing-masing individu dan kebutuhan jangka panjang.
FAQ
1. Mengapa harga mobil listrik lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional?
Salah satu faktor utama yang membuat harga mobil listrik lebih mahal adalah baterai. Komponen ini menjadi bagian paling krusial sekaligus paling mahal dalam proses produksi mobil listrik, bahkan sering kali biayanya melebihi komponen lainnya.
Oleh sebab itu, wajar jika harga mobil listrik lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar minyak.
Meskipun demikian, dari segi perawatan, mobil listrik justru lebih ekonomis karena tidak memerlukan penggantian oli dan beberapa komponen lain yang biasa ditemukan pada mobil konvensional.
2. Apakah asuransi diperlukan untuk mobil listrik?
Asuransi sangat disarankan bagi pemilik mobil listrik, sebagaimana halnya dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Meskipun memiliki desain yang lebih sederhana, mobil listrik tetap berisiko mengalami kerusakan, baik akibat kecelakaan, gangguan teknis, maupun faktor lainnya.
Mengingat biaya perbaikan mobil listrik, terutama baterai dan sistem kelistrikan, bisa sangat tinggi, memiliki asuransi akan membantu mengurangi beban finansial jika terjadi kerusakan, sesuai dengan ketentuan polis yang dipilih.
Sebagai penutup, memahami perawatan mobil listrik dengan baik akan membantu menjaga performa kendaraan tetap optimal dan menghemat biaya jangka panjang.