JAKARTA - Cara membersihkan radiator mobil perlu dilakukan secara rutin agar kinerjanya tetap optimal dan mesin tidak mudah overheat.
Jika dibiarkan kotor dalam waktu lama, radiator bisa mengalami penurunan fungsi yang berakibat pada kerusakan mesin. Untungnya, proses pembersihannya cukup sederhana dan bisa dilakukan sendiri tanpa harus ke bengkel.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu terapkan untuk menjaga kebersihan radiator agar mobil tetap dalam kondisi prima.
Dengan memahami cara membersihkan radiator mobil, kamu bisa memastikan performa kendaraan tetap stabil dan awet.
Apa Itu Radiator Mobil?
Apa sebenarnya fungsi radiator pada mobil? Radiator adalah komponen penting dalam sistem pendingin kendaraan yang berperan dalam menjaga suhu mesin tetap stabil.
Saat mesin bekerja, proses pembakaran di dalamnya menghasilkan panas yang terus meningkat, terutama jika kendaraan digunakan dalam waktu lama.
Tanpa sistem pendingin yang efektif, suhu mesin bisa naik drastis dan berisiko menyebabkan overheat.
Radiator bekerja dengan mengalirkan cairan pendingin atau coolant melalui saluran yang mengelilingi mesin.
Cairan ini menyerap panas dari mesin, kemudian kembali ke radiator untuk didinginkan sebelum bersirkulasi lagi. Dengan cara ini, suhu mesin tetap terjaga agar kinerja mobil tetap optimal.
Dalam sistem radiator, terdapat beberapa bagian utama, seperti radiator core, inlet tank, dan outlet tank. Radiator core berisi saluran air dengan lempengan tipis yang membantu proses pendinginan.
Sementara itu, inlet dan outlet tank berfungsi sebagai tempat penampungan serta titik sirkulasi cairan pendingin dari dan ke mesin.
Tanpa radiator, mesin mobil akan kesulitan mengatasi lonjakan suhu yang terjadi saat beroperasi.
Oleh karena itu, keberadaan radiator sangatlah penting untuk menjaga performa kendaraan tetap prima dan mencegah kerusakan akibat panas berlebih.
Fungsi Radiator Mobil
Selain sistem pendingin oli, radiator juga menjadi salah satu komponen penting yang berperan dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil.
Secara umum, fungsi utama radiator adalah menurunkan panas yang dihasilkan oleh silinder mesin saat proses pembakaran berlangsung, terutama ketika kendaraan sedang digunakan.
Agar dapat bekerja dengan optimal, radiator membutuhkan cairan pendingin khusus yang berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari mesin.
Oleh karena itu, pemilihan cairan pendingin harus sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan agar kinerjanya tetap maksimal.
Jangan terpancing hanya oleh warna cairan radiator, karena warna tidak menentukan kualitasnya.
Secara umum, ada tiga jenis cairan pendingin yang sering digunakan pada kendaraan, yaitu Inorganic Additive Technology (IAT), Organic Acid Technology (OAT), dan Hybrid Organic Acid Technology (HOAT).
Setiap jenis memiliki karakteristik berbeda. IAT lebih cocok untuk kendaraan keluaran lama dan idealnya diganti setiap dua tahun atau setelah menempuh jarak sekitar 24.000 mil.
OAT memiliki masa pakai lebih lama, yakni hingga lima tahun atau setiap 50.000 mil.
HOAT adalah pengembangan dari OAT dengan karakteristik dan masa pakai yang serupa.
Dengan memahami jenis-jenis cairan pendingin ini, kamu bisa lebih selektif dalam memilih radiator coolant yang sesuai untuk kendaraanmu.
Pemilihan yang tepat akan membantu menjaga performa mesin dan mencegah risiko kerusakan akibat overheat.
Cara Membersihkan Radiator Mobil Sendiri
Jika ingin mengurangi biaya perawatan, kamu bisa membersihkan radiator mobil sendiri tanpa harus membawanya ke bengkel.
Dengan menerapkan cara membersihkan radiator mobil yang tepat, perawatan bisa dilakukan dengan lebih praktis di rumah. Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.
1. Membersihkan Radiator Mobil dengan Cuka
Cuka bisa menjadi pilihan efektif untuk membersihkan radiator sendiri. Setelah menguras air radiator, isi tangki dengan air bersih hingga setengahnya, lalu tambahkan sekitar 4,5 liter cuka putih distilasi.
Tambahkan air hingga tangki penuh, lalu pasang kembali tutup radiator. Nyalakan mesin hingga termostat terbuka dan biarkan selama semalam. Setelah itu, buang cairan dalam radiator dengan mengikuti langkah pengurasan yang benar.
2. Menggunakan Minuman Bersoda untuk Membersihkan Radiator
Minuman bersoda seperti Coca-Cola juga bisa digunakan untuk mengatasi karat pada radiator tanpa perlu membongkarnya. Caranya cukup mudah, buka tutup radiator, kuras air di dalamnya, lalu isi ulang dengan Coca-Cola.
Setelah itu, nyalakan mesin hingga termostat terbuka, lalu buang kembali cairan yang telah membersihkan bagian dalam radiator.
3. Membersihkan Radiator dengan Deterjen
Langkah pertama adalah menguras air radiator dengan membuka tutup dan keran pembuangan di bagian bawahnya. Setelah itu, isi ulang radiator dengan air bersih yang sudah dicampur deterjen.
Pastikan kran radiator tertutup kembali sebelum menyalakan mesin. Biarkan mesin menyala sampai termostat terbuka, lalu buang air bercampur deterjen tersebut. Ulangi proses ini hingga air yang keluar benar-benar jernih.
4. Menggunakan Sitrun untuk Menghilangkan Kerak pada Radiator
Bahan alami seperti sitrun bisa digunakan untuk membersihkan kerak pada radiator. Campurkan sitrun dengan sedikit sabun pencuci piring ke dalam air, lalu gunakan sikat kecil atau sikat gigi untuk menggosok seluruh bagian radiator dengan larutan ini.
Lakukan proses ini beberapa kali hingga seluruh kerak terangkat, menjadikan radiator kembali bersih dan bebas dari kotoran yang menumpuk.
Cara Menguras Radiator Mobil
1. Panaskan Mesin Sebelum Menguras Radiator
Sebelum mulai menguras air radiator, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memanaskan mesin selama kurang lebih lima menit.
Tujuannya adalah agar kotoran yang mengendap di bagian bawah radiator bisa terangkat ke dalam sirkulasi, sehingga proses pengurasan lebih optimal.
Saat mesin menyala, cairan pendingin akan bersirkulasi dan membantu membersihkan bagian dalam radiator.
2. Matikan Mesin dan Buka Saluran Pembuangan
Setelah mesin cukup panas, matikan mobil dan tunggu hingga suhunya menurun agar aman untuk dibuka.
Saat membuka tutup radiator, lakukan secara bertahap—pertama buka sedikit hingga terdengar bunyi klek, lalu tunggu sampai tekanan udara keluar.
Setelah itu, buka sepenuhnya dan lanjutkan dengan membuka saluran pembuangan di bagian bawah radiator agar cairan lama mengalir keluar. Gunakan wadah untuk menampung cairan bekas agar tidak mengotori area sekitar.
3. Isi Radiator dengan Coolant Baru
Setelah radiator kosong, tutup kembali saluran pembuangan dan isi radiator dengan coolant baru secara perlahan hingga penuh. Hindari menggunakan air biasa karena dapat mengurangi efektivitas sistem pendinginan.
Pastikan tutup radiator terpasang dengan rapat untuk mencegah kotoran masuk ke dalam sistem. Selain itu, perhatikan batas maksimum cairan pada tabung reservoir agar tidak berlebihan dan mengganggu proses pendinginan.
4. Nyalakan Mesin Kembali
Setelah radiator terisi dengan cairan baru, hidupkan mesin tanpa menyalakan AC terlebih dahulu. Biarkan mesin menyala hingga kipas pendingin bekerja, lalu matikan kembali.
Pantau suhu mesin melalui indikator di speedometer. Jika jarum berada di tengah antara H dan C atau menunjukkan tanda suhu normal, maka sistem pendinginan sudah bekerja dengan baik setelah proses pengurasan dilakukan.
Cara Merawat Radiator Mobil
1. Pastikan Air Radiator Selalu Terisi dengan Cukup
Menjaga volume cairan pendingin dalam radiator adalah langkah penting agar suhu mesin tetap stabil. Jika air radiator berkurang, risiko mesin mengalami overheat pun meningkat.
Selain itu, periksa juga tabung cadangan air radiator untuk memastikan volumenya berada dalam batas aman, yaitu di antara indikator full dan low. Dengan pengecekan rutin, kamu bisa menghindari masalah pada sistem pendinginan mobil.
2. Rutin Membersihkan Tangki Radiator
Menguras radiator secara berkala membantu mencegah penumpukan kotoran dan karat yang dapat mengganggu kinerjanya.
Membersihkan tangki radiator minimal sebulan sekali akan membuat komponen logam di dalamnya tetap dalam kondisi baik serta memperpanjang umur radiator.
3. Gunakan Cairan Coolant yang Tepat
Agar sistem pendinginan bekerja optimal, gunakan radiator coolant khusus yang dirancang untuk kendaraan.
Cairan ini tidak hanya menjaga suhu mesin tetap stabil, tetapi juga membantu mencegah kerak dan karat di dalam tangki radiator.
Jika coolant terlihat kotor atau terdapat endapan, segera lakukan pengurasan. Pastikan untuk membuka tutup radiator hanya saat mesin sudah dingin, karena tekanan tinggi bisa menyebabkan cairan menyembur keluar.
Pengurasan bisa dilakukan dengan membuka kran pembuangan di bagian bawah radiator, lalu membilasnya dengan air bersih hingga air keluar tanpa kotoran.
Setelah itu, tutup kembali kran dan isi radiator dengan coolant baru. Nyalakan mesin dan periksa sirkulasi cairan.
Jika coolant mengalir lancar, maka sistem pendinginan berfungsi dengan baik. Tambahkan coolant jika diperlukan hingga mencapai kapasitas optimal.
4. Lakukan Pengecekan Radiator Secara Berkala
Pastikan tutup radiator selalu dalam kondisi rapat agar tidak terjadi kebocoran yang bisa mengganggu sistem pendinginan.
Selain itu, hindari membawa beban berlebih dalam kendaraan, karena semakin berat muatan, semakin besar pula kerja radiator dalam menjaga suhu mesin.
Dengan perawatan yang tepat, radiator bisa bertahan lebih lama dan tetap berfungsi secara optimal.
Sebagai penutup, dengan menerapkan cara membersihkan radiator mobil secara rutin, kamu dapat menjaga performa mesin tetap optimal dan mencegah risiko overheat.