Ragnar Oratmangoen Jalani Tradisi Lebaran, Beli Baju Baru dan Menjaga Kebugaran Saat Puasa

Rabu, 05 Maret 2025 | 11:56:16 WIB
Ragnar Oratmangoen Jalani Tradisi Lebaran, Beli Baju Baru dan Menjaga Kebugaran Saat Puasa

JAKARTA - Ragnar Oratmangoen, pemain sepak bola Timnas Indonesia, dikenal tidak hanya karena keterampilannya di lapangan hijau, tetapi juga karena kedisiplinan dalam menjalani tradisi, khususnya selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Seperti banyak masyarakat Indonesia lainnya, Ragnar juga memiliki rutinitas khas yang biasa dilakukannya setiap merayakan Lebaran: membeli baju baru dan menyiapkan kado untuk orang-orang terkasih. Meski kesehariannya kini dihabiskan di Belgia bersama klub FCV Dender, Ragnar tetap memegang teguh tradisi yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.

"Ya, saya selalu sangat antusias untuk membeli baju baru dan kado untuk keluarga saya," ungkap Ragnar Oratmangoen melalui akun Instagram pribadinya, 0ratmangoen. Kegiatan membeli baju baru saat Lebaran memang bukan hal asing bagi masyarakat Indonesia. Tradisi ini bukan sekadar soal fashion, tetapi lebih kepada simbol kebaruan dan semangat merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa.

Menjaga Kebugaran di Tengah Kesibukan

Sebagai seorang atlet profesional, Ragnar menyadari bahwa menjalankan puasa dan berlatih sekaligus bisa menjadi tantangan tersendiri. Persiapan yang matang sangat diperlukan agar tubuh tetap prima sekaligus menjalankan ibadah dengan baik. Oleh karena itu, Ragnar pun menyusun strategi untuk menjaga kondisi fisiknya selama bulan Ramadan.

"Saya selalu berusaha untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental," jelas Ragnar. Ia menambahkan, "Ya, itu juga bisa menjadi sangat berat, tapi saya berusaha untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk tubuh. Minum yang cukup dan juga bersitirahat di siang hari." Pendekatan ini penting agar Ragnar tetap fit dan siap menghadapi jadwal pertandingan yang padat.

Fokus Ragnar pada kesehatan fisik dan mental tidak terlepas dari jadwal pertandingan yang harus dihadapi Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Sebagai salah satu anggota skuat Garuda, Ragnar akan berperan penting dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meskipun ia akan absen pada pertandingan melawan Australia di Sydney akibat akumulasi kartu kuning, kehadirannya tetap diharapkan pada pertandingan selanjutnya melawan timnas Bahrain di Jakarta.

Absen Lawan Australia, Siap Hadapi Bahrain

Dengan potensi besar untuk membantu Indonesia melangkah lebih jauh di kualifikasi Piala Dunia, absennya Ragnar dalam pertandingan melawan Australia tentu menjadi kehilangan. Pertandingan yang dijadwalkan pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium tersebut merupakan tantangan besar bagi Timnas Indonesia. Namun, para pendukung Timnas dapat bernafas lega mengetahui bahwa Ragnar akan kembali merumput ketika Indonesia menjamu Bahrain lima hari kemudian di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Kehadiran Ragnar dalam pertandingan melawan Bahrain sangat dinantikan. Di tengah atmosfer panas persaingan sepak bola Asia, penampilan dan kontribusi Ragnar bisa menjadi pembeda. Dengan pengalaman dan ketenangannya, Ragnar diharapkan dapat memimpin lini tengah Indonesia menghadapi strategi yang akan diterapkan oleh Bahrain.

Sebagai seorang muslim yang telah memeluk agama Islam sejak berusia 15 tahun, Ragnar tidak hanya beradaptasi dengan baik dalam menjalani ibadah puasa di tengah kesibukan sebagai atlet, tetapi juga memanfaatkan momen tersebut untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Sikap dan tekad Ragnar bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya generasi muda di Indonesia yang bercita-cita menjadi atlet profesional namun tetap ingin menjalankan kewajiban spiritual mereka.

Inspirasi bagi Banyak Orang

Perjalanan Ragnar dalam menjalani kesehariannya saat Ramadan dan Lebaran adalah contoh bagaimana seorang atlet profesional mampu menyeimbangkan kehidupannya antara tuntutan karier dan kewajiban spiritual. "Ini bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga bagaimana kita menghadapi setiap tantangan dengan kedewasaan," kata Ragnar.

Kisah Ragnar Oratmangoen mengingatkan kita bahwa tradisi buka puasa bersama, berbagi dengan sesama, dan merayakan kemenangan Iedulfitri bukan sekadar ritual, melainkan manifestasi dari nilai-nilai kehidupan yang lebih besar seperti kebersamaan, kelembutan hati, dan semangat berbagi.

Dengan perhatian yang cermat terhadap setiap aspek kehidupannya, Ragnar Oratmangoen telah membuktikan bahwa sukses di lapangan sepak bola bisa sejalan dengan pengembangan spiritualitas yang kuat. Komitmennya ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukan bahwa apapun profesi dan kegiatan kita, tradisi dan keimanan selalu bisa berjalan beriringan.

Ragnar Oratmangoen memang bukanlah sosok pertama yang mampu memadukan karier gemilang dengan kehidupan spiritual, tetapi dedikasinya mewujudkan keseimbangan ini menjadikannya teladan bagi banyak orang, khususnya di momen-momen sakral seperti Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Ke depan, penggemar sepak bola nasional tentu berharap agar Ragnar terus menunjukkan performa menawan baik di klub maupun tim nasional, serta terus menyinari dunia sepak bola dengan teladan positif yang ia tunjukkan.

Terkini