Bank Emas Pegadaian Resmi Diluncurkan, Direktur Utama BRI Optimis Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Sabtu, 01 Maret 2025 | 11:55:44 WIB
Bank Emas Pegadaian Resmi Diluncurkan, Direktur Utama BRI Optimis Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso, menyambut positif peluncuran Bank Emas Pegadaian yang secara resmi diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia meyakini bahwa kehadiran Bank Emas akan membuka sumber pertumbuhan baru bagi Holding Ultra Mikro (Holding UMi), yang juga merupakan induk dari BRI.

"Ya bagus dong, itu kan sumber pertumbuhan baru. Bagi BRI, kenapa BRI concern sama pembentukan bullion services ini? Karena apa? Kita kan sudah membentuk Holding Ultra Mikro. Kita sudah support untuk ekonomi kerakyatan," kata Sunarso dalam keterangan tertulis yang diterima ZONAJAKARTA.com, Kamis, 27 Februari 2025.

Dampak Positif Bank Emas bagi Masyarakat
Sunarso menambahkan bahwa kehadiran Bank Emas Pegadaian tidak hanya menguntungkan korporasi, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Salah satu keuntungan utama adalah meningkatnya likuiditas dalam perekonomian nasional dengan adanya monetisasi emas yang sebelumnya tidak tergarap dalam sistem keuangan formal.

"Itu kalau kita monetisasi, menjadi sumber likuiditas pembangunan. Dan bagi BRI, ini adalah sumber pertumbuhan baru," ujarnya.

Bank Emas Pegadaian menawarkan berbagai layanan yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah mengelola emasnya dalam sistem keuangan formal. Dengan adanya bullion bank, masyarakat kini dapat menabung emas dalam berbagai bentuk.

"Masyarakat bisa menabung emasnya dengan setor Rupiah, dapat saldonya nanti dalam gram. Bisa juga setor emas dalam gram, saldonya tetap dalam gram," jelas Sunarso.

Selain itu, bullion bank juga memberikan fasilitas pembiayaan berbasis emas, yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman dengan jaminan emas.

"Kalau punya emas, bisa dititipkan. Kalau yang butuh emas, bisa kredit emas. Nanti mengembalikannya juga dalam bentuk emas," tambahnya.

Erick Thohir Memiliki 1.800 Ton Emas di Masyarakat Masih di Luar Sistem Keuangan
Pada kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa pemerintah ingin mengajak masyarakat untuk lebih aktif menggunakan layanan Bank Emas Pegadaian. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 1.800 ton emas yang dimiliki oleh masyarakat namun belum masuk ke dalam sistem keuangan formal.

"Ada yang di bawah bantal, ada di toilet, di balik batu bata, dimasukin dalam situs. Ini realitas," ujar Erick.

Dengan adanya Bank Emas, diharapkan emas-emas yang selama ini hanya disimpan secara pribadi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan likuiditas dalam perekonomian nasional. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat ekosistem keuangan yang berbasis emas.

BRI dan Pegadaian dalam Ekosistem Bullion Bank
Sebagai bagian dari Holding UMi, BRI memiliki peran penting dalam mendukung ekosistem bullion bank. Bank Emas Pegadaian akan difasilitasi oleh BRI melalui berbagai layanan keuangan, termasuk transaksi yang dapat dilakukan melalui aplikasi BRImo.

"Lewat BRI langsung enggak? Ada yang lewat BRI langsung karena kan kita fasilitasi dengan BRImo transaksinya. Tapi kemudian kan lewat Pegadaian. Di Pegadaian nanti yang akan punya potensi pertumbuhan, dan itu nanti akan support pertumbuhannya BRI," ungkap Sunarso.

Selain layanan utama seperti tabungan, deposito, dan kredit emas, Sunarso juga membuka peluang pengembangan produk turunan atau derivatif emas. Jika emas bisa disekuritisasi, maka likuiditasnya akan semakin tinggi dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara lebih luas.

"Kalau emas ini disekuritisasi, maka itu akan menjadi likuid. Ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Optimisme Menuju Sistem Keuangan Berbasis Emas
Dengan hadirnya Bank Emas Pegadaian, diharapkan masyarakat semakin tertarik untuk mengelola emasnya dalam sistem keuangan formal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan berbasis aset emas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.

"Dengan layanan bullion bank ini, kita optimistis sektor keuangan nasional dapat lebih berkembang, sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan berbasis emas," tutup Sunarso.

Peluncuran Bank Emas Pegadaian menjadi langkah strategis dalam membangun sistem keuangan berbasis emas yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari BRI dan Holding UMi, ekosistem keuangan emas di Indonesia diyakini akan semakin kuat dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta perekonomian nasional.

Terkini