Revitalisasi Infrastruktur Irigasi, Jalan Menuju Swasembada Pangan di Nusa Tenggara Timur

Senin, 03 Maret 2025 | 11:01:16 WIB
Revitalisasi Infrastruktur Irigasi, Jalan Menuju Swasembada Pangan di Nusa Tenggara Timur

JAKARTA - Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah menghadapi tantangan besar dalam upaya mencapai swasembada pangan. Daerah ini, yang sering dihantui oleh musim kekeringan dan perubahan iklim, menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan para ahli pertanian. Peningkatan infrastruktur irigasi dipandang sebagai solusi utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah ini. Dengan langkah ini, diharapkan hasil pertanian NTT dapat meningkat signifikan, mendorong ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pangan impor.

Pentingnya Pengelolaan Irigasi Modern

Mengelola air dengan bijak adalah kunci untuk menjamin keberlanjutan hasil pertanian di NTT. Dr. Ir. Leta Rafael Levis, M.Rur.Mnt, dosen senior di Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana (Undana), menegaskan pentingnya sistem irigasi yang andal untuk mendukung produktivitas pertanian, khususnya di wilayah yang rentan terhadap kekeringan. "NTT memiliki tantangan besar dalam pengelolaan air. Banyak lahan pertanian di daerah ini masih mengandalkan sistem irigasi tradisional yang tidak dapat berfungsi optimal pada musim kemarau," kata Rafael saat diwawancarai oleh Pro 4 RRI Kupang. Di kawasan Tirosa (Timor, Rote, Sabu) dan Sumba, sistem irigasi kuno kerap kali tidak memadai untuk menghadapi kebutuhan air yang meningkat selama musim kering. Inilah sebabnya mengapa modernisasi dan revitalisasi infrastruktur irigasi menjadi krusial. Penting untuk memperbaiki infrastruktur irigasi dan memperkenalkan teknologi yang lebih efisien, tambahnya.

Dampak Positif Modernisasi Irigasi

Modernisasi irigasi tidak hanya memperbaiki distribusi air, tetapi juga meningkatkan variabilitas tanaman yang dapat ditanam oleh petani. Dengan penambahan teknologi irigasi yang lebih canggih, petani dapat memanfaatkan lahan sepanjang tahun, bukan hanya saat musim hujan. "Dengan adanya irigasi yang lebih baik, petani di NTT akan mampu menanam lebih banyak jenis tanaman, serta meningkatkan frekuensi panen mereka," ujar Rafael.

Frekuensi panen yang lebih tinggi tidak hanya menambah pendapatan petani tetapi juga memainkan peran penting dalam menyediakan keamanan pangan lokal. Ini sangat penting untuk wilayah seperti NTT, yang kerap kali harus mengimpor bahan pangan. Dengan produksi lokal yang meningkat, NTT berpotensi mengurangi ketergantungannya pada pasar luar dan membangun ketahanan pangan yang lebih kuat.

Tantangan dan Hambatan

Meski potensi besar terletak pada modernisasi irigasi, tantangan tetap ada. Tantangan utama adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi baru ini. Selain itu, perubahan iklim dan pemanasan global menambah tekanan pada usaha pertanian dan irigasi di wilayah ini. Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan atau industri juga mengancam keberlanjutan pertanian.

Rafael menyoroti bahwa meski ada banyak tantangan, inovasi dan strategi efektif dapat membantu mengatasinya. Adapun inovasi yang memang diperlukan agar upaya mencapai swasembada pangan dapat tercapai, katanya. Pihak terkait perlu mengadakan pelatihan dan pendidikan yang mumpuni bagi komunitas setempat untuk memaksimalkan manfaat dari teknologi irigasi modern ini.

Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat

Untuk menciptakan perubahan yang bertahan lama, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan petani lokal adalah esensial. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan berupa investasi dan kebijakan yang berpihak kepada pengembangan infrastruktur ini. Sementara itu, akademisi dan peneliti dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memastikan teknologi yang diterapkan adalah yang paling sesuai dengan kondisi lokal.

Rafael berharap bahwa dengan upaya bersama, visi swasembada pangan di NTT dapat terwujud. Dengan adanya perbaikan infrastruktur irigasi yang terus dilakukan, NTT diharapkan dapat menjadi daerah yang lebih mandiri dalam hal ketahanan pangan, tuturnya.

Menghadapi tantangan global dan lokal, peningkatan infrastruktur irigasi merupakan langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan di Nusa Tenggara Timur. Pengelolaan irigasi yang lebih baik dapat mendorong produktivitas pertanian, mengamankan pasokan pangan lokal, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Meski jalan masih panjang dan penuh tantangan, dengan komitmen dan kerja sama, cita-cita ini dapat diwujudkan demi kesejahteraan masyarakat NTT.

Terkini