BMKG Imbau Warga Tetap Tenang Pasca Gempa 6,0 SR Mengguncang Bolaang Mongondow Timur

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:25:06 WIB
BMKG Imbau Warga Tetap Tenang Pasca Gempa 6,0 SR Mengguncang Bolaang Mongondow Timur

JAKARTA – Pagi dikejutkan dengan gempa berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang arah tenggara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Getaran gempa tersebut dirasakan di berbagai wilayah di Sulawesi Utara, termasuk di Kota Manado. Menanggapi situasi ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.

Analisis BMKG

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya, menyebutkan bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal, yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Sangihe dengan mekanisme pergerakan geser. Dalam keterangannya kepada media, Tony Agus menyatakan, “Gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Sangihe dengan mekanisme pergerakan geser.”

Tony menambahkan bahwa meski gempa terasa cukup kuat, masyarakat diimbau untuk tidak panik. "Setelah gempa utama, biasanya terjadi rentetan gempa susulan sebagai proses alami pelepasan energi tektonik dan proses aktivitas kerak bumi," tambahnya. Rentetan gempa susulan ini adalah fenomena yang umum terjadi usai gempa utama dan tidak selalu berarti akan terjadi gempa yang lebih kuat.

Masyarakat Diminta Tetap Tenang dan Waspada

Menyikapi situasi ini, BMKG terus memantau perkembangan lebih lanjut. Tony Agus menyarankan masyarakat untuk tetap melanjutkan aktivitas sehari-hari namun tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. "Kami berharap masyarakat tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap waspada dan selalu mengikuti informasi dari BMKG melalui media sosial dan aplikasi info BMKG," imbaunya.

BMKG juga menekankan pentingnya edukasi bencana kepada warga, agar mereka lebih siap menghadapi situasi serupa di masa depan. Tony menjelaskan, "Pendidikan tentang bencana menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi potensi bahaya gempa."

Respon Warga dan Pemerintah Daerah

Di beberapa wilayah yang merasakan getaran gempa, sejumlah warga mengaku merasakan kepanikan sejenak. Namun, imbauan dan informasi yang cepat dari BMKG membantu menenangkan situasi. Seorang warga Manado, Maria, mengungkapkan, “Saya kaget saat merasakan getaran gempa tadi pagi, tapi setelah membuka media sosial dan melihat informasi dari BMKG, saya merasa lebih tenang.”

Pemerintah Daerah Sulawesi Utara, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), segera merespons dengan menggelar rapat koordinasi dan memantau kondisi di lapangan. BPBD juga berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kesiapsiagaan dan respons tanggap darurat berjalan optimal.

Kepala BPBD Sulawesi Utara, Arifin Lumentut, mengatakan, "Kami telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BMKG, untuk memastikan keselamatan warga. Tindakan cepat dan koordinasi yang baik sangat penting dalam kondisi seperti ini."

Potensi Kerusakan dan Penanganannya

Meski gempa tersebut tidak sampai menimbulkan kerusakan parah, pemerintah daerah tetap siaga dengan menyiapkan posko bantuan dan jalur evakuasi bila diperlukan. Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan yang signifikan atau adanya korban jiwa. Namun, evaluasi dan pemeriksaan rutin terhadap bangunan publik dan infrastruktur dilakukan untuk memastikan keamanan.

Di sisi lain, pemerintah daerah juga mengimbau para pengelola bangunan untuk meninjau kembali struktur konstruksi untuk mengantisipasi potensi dampak dari gempa susulan atau gempa dengan kekuatan yang lebih besar di masa depan.

Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 di Bolaang Mongondow Timur menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Meski kejadian ini tidak menimbulkan dampak yang berarti, masyarakat diimbau untuk terus waspada dan mengandalkan informasi dari sumber resmi seperti BMKG. Kolaborasi antara pemerintah daerah, BMKG, dan masyarakat sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang tanggap bencana dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul di masa mendatang.

Dengan adanya edukasi yang tepat dan sistem peringatan dini yang handal, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan sigap menghadapi potensi gempa atau bencana lainnya di kemudian hari. "Masyarakat perlu terus meningkatkan kesadaran dan memahami beberapa langkah yang harus diambil saat menghadapi gempa. Kami akan terus berupaya memberikan informasi yang akurat dan terpercaya," tutup Tony Agus Wijaya.

Terkini