Kisah Inspiratif Wahid Abdulrahman, Dosen Undip Raih Gelar Doktor di Jerman

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:20:23 WIB
Kisah Inspiratif Wahid Abdulrahman, Dosen Undip Raih Gelar Doktor di Jerman

JAKARTA – Dalam dunia akademik dan politik, nama Wahid Abdulrahman kini menjadi pembicaraan. Dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini telah berhasil memperoleh gelar doktor di bidang politik setelah menyelesaikan program doktoralnya di Southeast Asian Studies, Goethe University Frankfurt, Jerman. Kisah perjalanan akademiknya bukan hanya prestasi individu, tetapi juga menggali fenomena penting mengenai jaringan santri di Indonesia yang mempengaruhi lanskap politik nasional.

Wahid, dalam disertasinya yang berjudul “The Santri Networks and The Islamic Political Turn in Indonesia,” menjelajahi bagaimana jaringan santri memainkan peran krusial dalam pemilu dan keberlanjutan politik di Indonesia. Disertasinya ini bahkan telah lolos uji oleh lima profesor terkemuka di Jerman yang menjadikannya salah satu karya akademis yang mendapat pengakuan internasional.

Santri, Mesin Politik dan Kekuatan Pasca Pemilu

Penelitian Wahid memaparkan bahwa santri bukan sekadar entitas keagamaan, melainkan juga mesin politik yang efektif. "Santri memiliki peran besar dalam politik, bukan hanya saat pemilu berlangsung tetapi juga pascapemilu ketika turut menentukan arah kebijakan," katanya.

Peran santri menjadi semakin signifikan dengan keberadaan dua organisasi besar, yakni Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) dan Santri Gayeng Nusantara (SGN), yang menjadi fokus studi Wahid. JKSN, dalam pemilihan presiden tahun 2019, tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga di negara-negara seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Mesir, dan Arab Saudi, berkontribusi besar terhadap kemenangan pasangan Jokowi Ma'ruf Amin.

Studi Kasus JKSN dan SGN 

Menurut Wahid, JKSN dan SGN memegang peranan kunci dalam mendukung kandidat presiden selama beberapa pemilu. "Di pemilihan gubernur 2018, pemilihan presiden 2019, dan pemilu 2024, kedua jaringan santri tersebut memiliki peran penting dalam mobilisasi, kampanye, dan pendanaan," lanjutnya.

Di pemilu presiden 2024, JKSN berperan dalam mendukung kemenangan pasangan Prabowo Gibran. Sementara itu, SGN, yang mayoritas terkonsentrasi di Jawa Tengah, memanfaatkan kekuatan konsistensi gerakan didukung ikatan kuat antara santri dengan kiai dan pesantren.

Dampak Jaringan Santri di Indonesia

Keberadaan jaringan santri menciptakan dampak multifaset dalam politik dan masyarakat. Secara praktis, mereka memberikan manfaat bagi santri, pesantren, serta organisasi keagamaan dan alumni pesantren. Bagi kandidat politik, kehadiran jaringan ini adalah cara efektif untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat. "Jaringan santri adalah kanal politik yang dapat digunakan untuk menyalurkan aspirasi sekaligus memperjuangkan kandidat yang diusung," imbuh Wahid.

Selain sebagai alat politik, jaringan santri memastikan independensi mereka tetap terjaga sebagai organisasi sosial keagamaan. Wahid menekankan bahwa semangat kesukarelaan dalam jaringan santri menjadi elemen penting yang menunjukkan kontras dengan praktik politik uang. Jaringan ini, menurutnya, bahkan dapat menjadi penentu kualitas demokrasi di Indonesia di masa depan.

Melangkah ke Depan adalah Tantangan dan Harapan

Penelitian Wahid Abdulrahman membuka perspektif baru tentang bagaimana komunitas berbasis agama dapat mempengaruhi politik secara positif di era modern. Tantangannya ke depan adalah menjaga agar gerakan ini tetap bersih dari praktik-praktik korupsi seperti politik uang dan tetap bersandar pada nilai-nilai religius yang utuh.

Melanjutkan karyanya di Indonesia, Dr. Wahid Abdulrahman berharap dapat melihat lebih banyak penelitian serupa yang memanfaatkan potensi komunitas untuk perubahan positif. “Penelitian ini hanyalah permulaan. Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk menggali lebih dalam pengaruh jaringan santri dalam politik kita,” ungkapnya dengan harapan.

Bagi para peneliti dan akademisi lainnya, kisah Wahid Abdulrahman memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus mengejar ilmu pengetahuan dan berkontribusi kepada bangsa dengan karya yang berdampak nyata. Pengalaman doktornya di Jerman dan penelitiannya bisa menjadi acuan bagi mereka yang ingin memahami peran agama dan komunitas dalam politik modern Indonesia.

Kini, dengan gelar Ph.D. yang melekat pada namanya, Dr. Wahid Abdulrahman terus melanjutkan perjalanan akademisnya dengan tekad membawa dampak positif bagi tanah air melalui riset dan pendidikan politik yang berkelanjutan.

Terkini