JAKARTA — Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya judi dan pinjaman online ilegal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan sosialisasi yang ditujukan kepada Karang Taruna Kelurahan Tegalharjo. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN UNDIP yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan solusi terhadap permasalahan sosial yang marak terjadi belakangan ini.
Pada acara yang digelar di Balai Kelurahan Tegalharjo, para mahasiswa memaparkan betapa bahayanya praktik judi dan pinjaman online bagi masyarakat, terutama generasi muda. Mereka menekankan betapa pentingnya memahami risiko yang bisa muncul dari kedua hal tersebut, baik dari sisi ekonomi maupun psikologis.
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam sosialisasi, Rina Amelia, menjelaskan mengenai krisis ekonomi yang sering kali menjerat individu yang terlibat dalam judi dan pinjaman online ilegal. "Banyak kasus di mana orang-orang tertipu dengan iming-iming keuntungan cepat dari judi dan kemudahan memperoleh uang dari pinjaman online. Padahal, ini semua hanyalah sejauh tipuan yang akan memperburuk keadaan finansial mereka," ujar Rina.
Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan pemutaran video edukasi yang menggambarkan dampak buruk dari kebiasaan berjudi dan terjerat pinjaman online. Video tersebut menunjukkan banyak contoh nyata mengenai orang-orang yang mengalami masalah keuangan dan sosial akibat kebiasaan tersebut. Konten edukatif ini disusun oleh para mahasiswa dengan harapan dapat menyentuh aspek emosional audiens dan mendorong mereka untuk berpikir kritis terhadap tindakan mereka.
Selain itu, dalam sesi diskusi interaktif, para anggota Karang Taruna diajak untuk berbagi cerita dan pengalaman pribadi atau orang di sekitar mereka yang pernah terlibat dalam masalah judi dan pinjaman online. Diskusi ini ternyata membuka banyak pandangan baru bagi para peserta yang sebelumnya tidak menyadari bahaya laten dari kedua praktik tersebut.
Salah seorang anggota Karang Taruna, Andi Prasetyo, mengaku bahwa diskusi ini memberikan banyak wawasan baru baginya. "Saya tidak menyangka bahwa efek dari pinjaman online bisa sedemikian parah. Informasi yang disampaikan sangat membuka mata saya. Ke depan, saya akan lebih berhati-hati," katanya.
Para mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan informasi legal mengenai cara melaporkan praktik pinjaman online ilegal dan tips mengelola keuangan agar terhindar dari jebakan pinjaman online. Dengan memberikan panduan praktis, mereka berharap masyarakat bisa lebih waspada dan cerdas dalam menghadapi godaan pinjaman yang tampaknya menggiurkan.
Edukasi semacam ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif judi dan pinjaman online yang telah banyak merugikan banyak orang. Undang-undang yang ada saat ini sudah mengatur larangan dan sanksi atas praktik judi dan pinjaman online ilegal, namun penyadaran dari level akar rumput sangat penting untuk menekan angka kasus semacam ini.
Salah satu dosen pembimbing KKN, Dr. Budi Santoso, menyatakan, "Program ini adalah langkah awal bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam masyarakat. Dengan bekal pengetahuan dan kemampuan mereka, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang betul-betul dirasakan oleh masyarakat."
Sebagai langkah lanjutan, para mahasiswa KKN UNDIP merencanakan untuk mengadakan sesi konseling bagi individu yang merasa sudah telanjur terjebak dalam lingkaran masalah keuangan akibat judi dan pinjaman online. Dengan bekerjasama dengan pihak berwenang dan lembaga terkait, mereka berharap dapat memberikan solusi yang komprehensif.
Masyarakat diharapkan untuk terus waspada dan memilih penyedia jasa keuangan yang legal serta menghindari godaan untuk berjudi. Terlebih di era digital ini, di mana akses terhadap berbagai bentuk pinjaman online sangat mudah, edukasi dan kesadaran diri menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan finansial dan sosial yang baik.
Dengan demikian, inisiatif seperti yang dilakukan mahasiswa KKN UNDIP ini sangat diperlukan dan patut diapresiasi agar dapat menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan mandiri dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.