IHSG Tertekan Lima Hari Berturut turut: Total Jual Bersih Capai Rp 4,73 Triliun, Ini Rekomendasi Saham untuk Anda

Rabu, 12 Februari 2025 | 08:50:18 WIB
IHSG Tertekan Lima Hari Berturut-turut: Total Jual Bersih Capai Rp 4,73 Triliun, Ini Rekomendasi Saham untuk Anda

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan selama lima hari perdagangan berturut-turut, mencatatkan total jual bersih oleh investor asing mencapai Rp 4,73 triliun. Pekan ini menjadi momen yang menguji ketahanan pasar modal Indonesia di tengah berbagai sentimen global dan domestik yang berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG.

Penurunan berturut-turut IHSG ini menjadi perhatian banyak analis dan investor. Pada hari terakhir dari rentetan penurunan tersebut, IHSG ditutup melemah 0,5% ke level 6.665, mencerminkan tingginya tekanan jual di pasar. Faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global akibat inflasi yang membayangi di banyak negara, serta kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral utama dunia, turut menambah kecemasan investor.

Indikasi kekhawatiran ini terpantau dari tingginya aksi jual bersih oleh investor asing, yang sepanjang lima hari terakhir mencapai Rp 4,73 triliun. "Aksi jual bersih oleh investor asing ini menunjukkan bahwa sentimen negatif masih mendominasi, terutama akibat perkembangan global yang belum sepenuhnya stabil," ujar Arif Setiawan.

Meski demikian, tekanan yang dialami IHSG turut dipengaruhi faktor domestik seperti perlambatan ekonomi akibat peningkatan kasus COVID-19 varian baru. Kondisi ini membuat investor lebih waspada dalam mengambil keputusan investasi. Namun, para analis melihat adanya peluang bagi investor terutama jangka panjang untuk mendapatkan saham yang saat ini berada pada valuasi menarik.

Rekomendasi Saham untuk Investor

Dalam kondisi seperti ini, beberapa analis memberikan rekomendasi saham yang dianggap dapat bertahan dan bahkan berpotensi memberikan keuntungan di tengah tekanan pasar. Sektor yang menjadi sorotan saat ini adalah sektor teknologi, perbankan, dan barang konsumsi yang dinilai memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan ke depannya.

Analisis dari Firma Investasi merekomendasikan beberapa saham potensial yang kini berada pada valuasi menarik. “Saham di sektor teknologi bisa menjadi pilihan, mengingat potensi pertumbuhan teknologi yang masih luas di Indonesia. Selain itu, saham di sektor perbankan juga layak dipertimbangkan, mengingat kinerja keuangan yang solid jelang akhir tahun,” ujar Dian Kurniawan.

Sementara itu, sektor barang konsumsi tidak ketinggalan menjadi salah satu perhatian, yang masuk kategori barang konsumsi dengan permintaan yang stabil, dianggap sebagai pilihan aman di tengah gejolak pasar saat ini. Stabilitas ini didukung oleh permintaan yang cenderung meningkat menjelang libur nasional dan perayaan akhir tahun.

Dian Kurniawan menambahkan, “Meski IHSG sedang tertekan, ini bisa menjadi waktu yang tepat bagi investor jangka panjang untuk masuk. Diversifikasi tetap menjadi salah satu strategi penting dalam kondisi ketidakpastian seperti sekarang ini.”

Meskipun tekanan jual masih berlangsung, banyak pihak optimistis bahwa IHSG bisa kembali pulih, seiring dengan penanganan COVID-19 yang semakin baik serta langkah-langkah pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan berita serta kebijakan ekonomi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Bagi investor ritel yang baru terjun ke pasar saham, dianjurkan untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan analisis fundamental dari setiap saham yang diminati. Edukasi investor pun menjadi salah satu kunci penting agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat di tengah situasi yang dinamis seperti ini.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, akses informasi pun semakin mudah. Hal ini seharusnya dimanfaatkan oleh para investor untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pasar modal.

Meskipun saat ini IHSG sedang mengalami fase tekanan, peluang investasi tetap ada bagi mereka yang cermat dan jeli. Tentunya, dibutuhkan strategi yang tepat dan pandangan jangka panjang untuk mendapatkan hasil yang optimal dari investasi di pasar saham.

Terkini