Nasi Kotaraja, Kuliner Autentik Lombok Timur yang Melegenda

Senin, 25 Agustus 2025 | 09:45:07 WIB
Nasi Kotaraja, Kuliner Autentik Lombok Timur yang Melegenda

JAKARTA - Di tengah gempuran kuliner modern yang semakin beragam, warisan kuliner tradisional tetap mampu mempertahankan pesonanya. Salah satu contohnya adalah nasi Kotaraja, sajian pedas khas Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Makanan ini tidak sekadar hidangan sehari-hari, melainkan juga bagian dari identitas budaya yang diwariskan lintas generasi.

Asal-usul nasi Kotaraja berakar dari sebuah desa bernama Kotaraja di Kecamatan Sikur. Hidangan ini pertama kali diciptakan oleh Baloq Nurmah, seorang perintis kuliner lokal. Resep turun-temurun tersebut kini masih dijaga dengan ketat oleh keluarga besarnya, termasuk Lalu Ishak (41), cicit generasi keempat yang kini menjadi salah satu penerus usaha nasi Kotaraja.

“Nasi Kotaraja ini pertama kali dibuat oleh Baloq Nurmah, tetapi saya sendiri kurang tahu tahun berapa dibuat karena saya sendiri belum lahir waktu itu. Resep ini saja saya dapatkan dari ibu saya,” ujar Ishak.

Dari Dapur Sederhana Hingga Jadi Ikon Kuliner

Perjalanan nasi Kotaraja bermula dari dapur sederhana. Ishak mengenang masa kecilnya ketika ia sudah terbiasa membantu ibunya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Meski seorang anak laki-laki, ia tidak malu untuk terjun ke dapur, mencuci piring, hingga belajar memasak. Dari situlah lahir kecintaan mendalam terhadap masakan keluarga ini.

“Masih SD dahulu saya sudah mulai bantu-bantu ibu saya di dapur, cuci piring hingga masak. Meskipun lelaki, saya seperti tertarik untuk memasak nasi Kotaraja ini, hobi saya,” tutur Ishak.

Kini, warisan itu tidak hanya diteruskan oleh dirinya. Seluruh keluarga besar Baloq Nurmah juga membuka rumah makan yang menjual nasi Kotaraja. Walau nama tempat usaha berbeda-beda, cita rasa yang mereka tawarkan tetap sama: nasi Kotaraja khas Desa Kotaraja.

Harga Terjangkau, Cita Rasa Melegenda

Salah satu daya tarik nasi Kotaraja adalah kelezatannya yang bisa dinikmati dengan harga bersahabat. Di Rumah Makan RK milik Ishak, seporsi nasi Kotaraja hanya dibanderol Rp12 ribu. Dengan harga tersebut, pelanggan sudah bisa menikmati hidangan penuh cita rasa pedas yang autentik.

Nasi Kotaraja asli bisa ditemukan langsung di Desa Kotaraja dan beberapa titik lain di Lombok Timur, seperti Paok Motong dan Pancor. Bahkan, ada kabar bahwa sajian ini juga mulai dijual di Mataram. Meski begitu, Ishak menegaskan bahwa keaslian cita rasa tetap berada di kampung halamannya.

“Kabarnya di Kota Mataram juga (ada), tetapi kalau itu saya tidak tahu, namanya juga cari rezeki ya nggak apa-apalah,” ujarnya.

Perpaduan Rasa yang Membuat Ketagihan

Apa yang membuat nasi Kotaraja berbeda dari hidangan lain? Rahasianya terletak pada perpaduan bahan-bahan khas Lombok. Nasi putih disajikan dengan kuah rawon, potongan daging sapi goreng atau rarit, sambal beberuk, serta taburan beras kedelai. Kombinasi ini menciptakan harmoni rasa pedas, gurih, dan autentik yang begitu melekat di lidah.

“Ini tampilanya sejak dahulu, tidak ada kami tambah sayur,” kata Ishak.

Ia bahkan pernah mencoba menambahkan kuah sayur untuk inovasi, namun hasilnya justru dianggap kurang cocok. Demi menjaga orisinalitas, Ishak tetap mempertahankan cara penyajian tradisional yang diwariskan leluhurnya.

Ciri khas lain yang membuat nasi Kotaraja digemari adalah fleksibilitas tingkat kepedasan. Meski identik dengan rasa pedas, Ishak menyesuaikan takaran cabai sesuai permintaan pelanggan.

“Memang nasi Kotaraja ini dikenal dengan rasa pedasnya, tetapi saya sesuaikan juga dengan permintaan pelanggan untuk level kepedasannya,” jelasnya.

Simbol Identitas Kuliner Lombok

Lebih dari sekadar makanan, nasi Kotaraja kini menjadi simbol identitas kuliner Lombok Timur. Kehadirannya menegaskan bahwa resep tradisional tidak lekang dimakan waktu, bahkan tetap relevan meski tren kuliner terus berubah.

Keistimewaan lain adalah bagaimana nasi Kotaraja tetap menjadi usaha keluarga. Tidak ada pihak luar yang menguasai bisnis ini, semua dikelola secara turun-temurun. Hal tersebut membuat kuliner ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga besar Baloq Nurmah.

Warisan yang dijaga rapi ini semakin memperkaya ragam kuliner Nusantara. Sama seperti ayam rarang atau plecing kangkung yang sudah populer, nasi Kotaraja perlahan menancapkan posisinya sebagai ikon kuliner Lombok.

Menjaga Warisan, Menyambut Masa Depan

Di tengah derasnya arus globalisasi, mempertahankan kuliner tradisional seperti nasi Kotaraja adalah sebuah tantangan. Namun, keuletan keluarga besar Baloq Nurmah membuktikan bahwa warisan leluhur bisa tetap hidup sekaligus menjadi sumber mata pencaharian.

Dengan harga terjangkau, cita rasa otentik, serta cerita panjang yang menyertainya, nasi Kotaraja tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengingatkan setiap orang bahwa makanan tradisional selalu punya tempat istimewa di hati masyarakat.

Ke depan, bukan tidak mungkin nasi Kotaraja akan semakin dikenal luas, bahkan menembus pasar kuliner nasional. Namun, apa pun yang terjadi, satu hal yang pasti: keaslian resep turun-temurun akan tetap dijaga agar cita rasa pedas khas Lombok Timur tetap lestari.

Terkini

12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi

Jumat, 05 September 2025 | 21:07:24 WIB

Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan

Jumat, 05 September 2025 | 20:59:45 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB