BMKG Imbau Kewaspadaan Gelombang Tinggi di NTT

Senin, 25 Agustus 2025 | 13:53:37 WIB
BMKG Imbau Kewaspadaan Gelombang Tinggi di NTT

JAKARTA - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang laut tinggi yang diperkirakan mencapai 4 meter hingga Kamis, 28 Agustus 2025. Imbauan ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyusul kondisi pola angin yang mendukung terbentuknya gelombang besar di sejumlah perairan.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Anderudson Tungga, mengatakan, “Waspada potensi gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter yang terjadi di sejumlah wilayah NTT.” Peringatan ini berlaku khusus untuk wilayah Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Sumba, perairan selatan Sabu-Raijua, dan perairan utara Sabu-Raijua.

Untuk mengantisipasi risiko, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tiga harian yang berlaku mulai Senin, 25 Agustus 2025 hingga Kamis, 28 Agustus 2025. Menurut Yandri, pola angin di wilayah NTT saat ini umumnya bergerak dari arah tenggara ke barat daya dengan kecepatan 6-27 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa perairan strategis, termasuk Selat Sape, perairan Flores, Selat Flores-Lamakera, Selat Pantar, Selat Alor, perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan Sabu-Raijua, perairan utara Timor, perairan utara Kupang-Rote, Selat Pukuafu, dan perairan selatan Timor-Rote.

“Kecepatan angin tersebut diperkirakan dapat meningkatkan tinggi gelombang laut di wilayah perairan itu,” jelas Yandri, menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat dan para pelaku aktivitas pelayaran.

BMKG memberikan panduan keselamatan bagi berbagai jenis kapal. Nelayan dianjurkan waspada jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Operator kapal tongkang harus mengantisipasi risiko bila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Sementara pengguna kapal ferry perlu berhati-hati saat kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang mencapai 2,5 meter.

Selain memberikan peringatan dini, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca dan peringatan gelombang laut yang diterbitkan secara rutin. Hal ini dianggap krusial untuk mencegah kecelakaan di laut dan menjaga keselamatan bersama.

Peringatan gelombang tinggi ini datang di tengah kondisi musim peralihan yang membuat pola angin dan gelombang laut menjadi lebih dinamis. Dengan demikian, masyarakat dan pelaku pelayaran diminta tidak menyepelekan potensi gelombang tinggi meski dalam kondisi cuaca tampak normal.

Kesiapsiagaan di wilayah perairan NTT bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan industri pelayaran. Kapal wisata, kapal ferry, dan nelayan diminta menyesuaikan operasionalnya, sementara warga pesisir dianjurkan menghindari aktivitas di laut pada periode peringatan tinggi gelombang.

Dengan peringatan yang disampaikan BMKG, diharapkan semua pihak dapat meminimalkan risiko kecelakaan laut dan kerusakan ekonomi akibat gangguan cuaca ekstrim. Pemantauan rutin terhadap informasi cuaca dan gelombang laut menjadi langkah penting untuk memastikan keselamatan masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada laut sebagai sumber penghidupan.

Yandri menambahkan, koordinasi dengan pihak KSOP Labuan Bajo dan instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan informasi peringatan dini tersampaikan dengan efektif ke seluruh pelaku aktivitas laut. “Kami mendorong seluruh masyarakat dan pelaku pelayaran untuk selalu memantau peringatan dini gelombang laut dan cuaca dari BMKG demi keselamatan bersama,” ujarnya.

Terkini

12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi

Jumat, 05 September 2025 | 21:07:24 WIB

Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan

Jumat, 05 September 2025 | 20:59:45 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB