Industri Asuransi Kuat dengan Tata Kelola Risiko

Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:26:09 WIB
Industri Asuransi Kuat dengan Tata Kelola Risiko

JAKARTA - Keseriusan Jasa Raharja dalam memperkuat tata kelola risiko di industri asuransi kembali terlihat melalui keikutsertaannya pada ajang The Forum: Navigating Geopolitical Threats and Opportunities in the Insurance Industry. Acara yang berlangsung di Yogyakarta pada 6 hingga 8 Agustus 2025 tersebut digelar oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) dan menjadi tempat bertemunya para profesional, regulator, akademisi, serta pelaku industri untuk membahas berbagai isu strategis.

Partisipasi Jasa Raharja dalam forum ini tidak hanya mencerminkan peran aktifnya di sektor asuransi, tetapi juga komitmen untuk mendorong adaptasi manajemen risiko yang relevan dengan tantangan geopolitik global.

Forum Kolaborasi dan Pertukaran Gagasan

The Forum 2025 menghadirkan diskusi berskala nasional yang mengupas tantangan sekaligus peluang bagi industri asuransi di tengah dinamika dunia. Melalui sesi presentasi dan diskusi panel, peserta forum mendapatkan ruang untuk bertukar ide serta membangun strategi manajemen risiko yang inovatif dan berkelanjutan.

Dalam forum ini, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, memegang peran penting sebagai moderator sesi kedua dengan tema Shifting Risks and Opportunities in Insurance Industry. Sesi tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Presiden Direktur Tugu Insurance Adi Pramana, Komisaris Astra Life Moch. Ihsanuddin, dan Komisaris Utama PT Asuransi Tri Pakarta Endang Hidayatullah.

Mengaitkan Risiko dengan Dinamika Geopolitik

Membuka diskusi, Harwan menegaskan bahwa manajemen risiko telah menjadi bagian penting dari keseharian para profesional di sektor asuransi. Namun, dalam konteks forum ini, pembahasan difokuskan pada bagaimana risiko tersebut berhubungan langsung dengan dinamika geopolitik.

Perusahaan asuransi, menurut Harwan, perlu memperkuat Enterprise Risk Management (ERM), baik untuk mengantisipasi tantangan dari lingkungan internal maupun eksternal. “Dengan kemudahan pasar yang dibuka pemerintah kepada Amerika Serikat, tentu ini menjadi tantangan. Bagaimana industri mempertahankan competitive advantage untuk memenangkan pasar membutuhkan dukungan semua pihak Pemerintah, regulator, maupun industri. Diskusi ini mengeksplorasi lanskap risiko yang semakin dinamis serta strategi adaptif dan proaktif untuk memanfaatkan peluang yang ada,” ujar Harwan.

Tantangan dalam Penerapan ERM

Dalam paparannya, Harwan juga mengungkapkan bahwa masih ada perusahaan yang belum mengimplementasikan ERM secara optimal. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi ekosistem industri asuransi.

“Ada perusahaan dan institusi yang minim pelaksanaan ERM-nya, bahkan kesadaran terhadap risiko masih rendah. Kita tidak bisa menolak atau menghindar, tetapi harus tetap bekerjasama dengan mereka. Pekerjaan rumah kita adalah meningkatkan kesadaran tentang ERM di seluruh aspek, baik internal maupun eksternal perusahaan,” tutur Harwan.

Peningkatan kesadaran terhadap pentingnya manajemen risiko diyakini dapat memperkuat ketahanan industri asuransi secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global.

Membangun Kolaborasi Lintas Sektor

Menutup sesi diskusi, Harwan menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk mengantisipasi dan merespons risiko secara efektif. Pembaruan pemahaman tentang risiko juga perlu dilakukan secara berkesinambungan agar industri tetap responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis.

“Kami berharap industri asuransi semakin agile, dinamis, dan adaptif dalam menjawab tantangan risiko geopolitik. Selain itu, kita perlu membangun budaya manajemen risiko yang kuat di lingkungan internal maupun di ekosistem para pemangku kepentingan,” ucapnya.

Peran Strategis Jasa Raharja

Keterlibatan Jasa Raharja dalam forum ini mempertegas perannya yang lebih luas di industri asuransi. Tidak hanya menyediakan perlindungan bagi korban kecelakaan lalu lintas, Jasa Raharja juga mengambil bagian dalam upaya kolektif memperkuat daya tahan industri melalui penguatan tata kelola risiko.

Langkah ini selaras dengan misi perusahaan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan industri asuransi yang sehat dan berkelanjutan.

Risk Management sebagai Pilar Pertumbuhan Industri

Implementasi manajemen risiko yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan terhadap potensi kerugian, tetapi juga sebagai fondasi bagi pertumbuhan jangka panjang. Dengan pendekatan yang tepat, industri asuransi dapat memanfaatkan peluang di tengah tantangan geopolitik, menciptakan inovasi produk, dan memperluas jangkauan layanan.

Partisipasi aktif perusahaan seperti Jasa Raharja di forum-forum strategis menjadi contoh bagaimana kolaborasi, edukasi, dan pengembangan strategi dapat mendorong kemajuan industri.

Menuju Industri yang Tangguh dan Berkelanjutan

Tantangan global yang terus berkembang menuntut industri asuransi untuk lebih tanggap dan adaptif. Forum yang mempertemukan para pemangku kepentingan ini menjadi langkah konkret dalam membangun pemahaman bersama mengenai risiko dan peluang yang ada.

Dengan komitmen yang kuat, pembaruan strategi, dan kolaborasi yang erat, industri asuransi diharapkan mampu menjaga daya saing sekaligus memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat. Upaya ini pada akhirnya akan membawa industri menuju masa depan yang lebih tangguh, inovatif, dan berkelanjutan.

Terkini