Pendidikan Inklusif untuk Mencetak Generasi Berdaya

Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:46:28 WIB
Pendidikan Inklusif untuk Mencetak Generasi Berdaya

JAKARTA - Pendidikan adalah pondasi penting dalam membangun bangsa yang bermartabat dan berdaya saing. Lewat inisiatif Sekolah Rakyat, pemerintah berupaya membuka jalan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya yang termasuk dalam kelompok desil 1 dan 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), agar memperoleh pendidikan berkualitas tanpa beban biaya.
Model sekolah berasrama yang mencakup jenjang SD hingga SMA ini memastikan seluruh kebutuhan siswa terpenuhi. Mulai dari akomodasi, makanan bergizi, perlengkapan belajar, seragam, pemeriksaan kesehatan, hingga pendidikan formal sepenuhnya ditanggung negara.

Membangun Kesetaraan dari Pelosok Negeri

Target pemerintah adalah membangun 200 Sekolah Rakyat pada tahun 2025. Sebanyak 53 di antaranya memanfaatkan bangunan yang sudah ada, sedangkan 147 lainnya dibangun dari nol di wilayah prioritas, terutama daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan). Fokus utama diarahkan pada provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Sebagai langkah awal, 100 titik Sekolah Rakyat akan siap menerima peserta didik baru. Fasilitasnya meliputi kamar asrama yang memadai, ruang belajar modern, serta layanan kesehatan gratis. Semua ini dikelola melalui sinergi antar lembaga, dengan Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai koordinator utama program dan pengelolaan siswa, sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum bertugas membangun infrastruktur sesuai standar modern.

Tenaga Pendidik Berkualitas untuk Mutu Terjaga

Agar mutu pembelajaran terjaga, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merekrut sekitar 60.000 tenaga pendidik dari guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka akan mengajar sekaligus menjadi pembimbing bagi para siswa.
Program ini juga mencakup matrikulasi selama satu tahun, khususnya bagi siswa dari kelompok rentan yang membutuhkan persiapan akademik maupun mental sosial sebelum mengikuti pembelajaran formal secara penuh.

Mengintegrasikan Keterampilan Masa Depan

Sekolah Rakyat tidak hanya menekankan pelajaran akademis, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan praktis. Pembelajaran seni, olahraga, literasi digital, hingga pemanfaatan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) diarahkan untuk mendukung kebutuhan lokal, seperti pertanian, perikanan, pemasaran produk daerah, dan kewirausahaan.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sujadmiko, menegaskan bahwa lulusan Sekolah Rakyat disiapkan untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi dan terlibat dalam program strategis nasional seperti pembangunan infrastruktur, subsidi pangan, maupun layanan publik. Dengan demikian, siswa dari keluarga prasejahtera dapat memperoleh akses ekonomi dan kesempatan kerja setara.

Pandangan Positif dari Akademisi

Direktur eLaw Institute, Eko Prastowo, menyebut program ini sebagai bukti nyata keberpihakan negara kepada masyarakat kecil. Ia mendorong agar kurikulum Sekolah Rakyat mengintegrasikan modul praktis terkait AI dan keterampilan relevan untuk meningkatkan kemandirian siswa sekaligus memberdayakan komunitas lokal.
Menurutnya, langkah ini merupakan strategi efektif untuk menjadikan pendidikan sebagai sarana utama memutus rantai kemiskinan ekstrem.

Teknologi sebagai Penunjang Pembelajaran

Sekolah Rakyat juga mengadopsi teknologi pendidikan modern. Penggunaan Learning Management System (LMS), smartboard, dan laptop di kelas memberi pengalaman belajar yang lebih interaktif. Inovasi ini membuat Sekolah Rakyat berbeda dari program pendidikan gratis pada umumnya.
Dengan manajemen yang transparan, prinsip inklusivitas, dan integritas, Sekolah Rakyat dapat menjadi katalis perubahan sosial yang signifikan, membentuk generasi baru yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Menjadi Simbol Kehadiran Negara

Keberadaan Sekolah Rakyat mencerminkan peran aktif negara dalam memastikan setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk berkembang. Program ini bukan sekadar kebijakan pendidikan, tetapi juga simbol kehadiran negara dalam kehidupan rakyatnya.
Lingkungan belajar yang layak, kurikulum adaptif, serta dukungan penuh biaya dari pemerintah menjadikannya sebagai pijakan penting menuju Indonesia Emas 2045.

Masa Depan Pendidikan Inklusif

Dengan komitmen lintas lembaga, pengawasan publik, dan dukungan masyarakat, Sekolah Rakyat dapat berkembang menjadi model pendidikan nasional yang efektif. Program ini memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang, memiliki peluang untuk mengubah masa depan dirinya dan keluarganya melalui pendidikan yang bermakna.
Sekolah Rakyat adalah bukti bahwa pendidikan inklusif tidak hanya mungkin diwujudkan, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak transformasi sosial.

Terkini