BCA Percepat Efisiensi Logistik Transaksi Digital

Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:31:15 WIB
BCA Percepat Efisiensi Logistik Transaksi Digital

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus menunjukkan kinerja impresif dalam mendukung kelancaran arus logistik transaksi keuangan di Indonesia. Dengan rata-rata mencapai 150 juta transaksi setiap hari, layanan BCA tidak hanya menjadi tulang punggung perbankan nasional, tetapi juga bersaing di kancah global.
Executive Vice President, Head of Applications BCA, Thomas Lahey, mengungkapkan bahwa jumlah ini menggambarkan tingginya kepercayaan dan aktivitas nasabah dalam bertransaksi.
“Di BCA sendiri itu average 150 juta satu harinya. Jadi kalau dilihat mungkin satu nasabah lima kali transaksi. Kalau peak-nya bisa di atas 200 juta,” ujarnya.

Bersaing di Tingkat Dunia

Thomas menjelaskan bahwa performa transaksi BCA ini melampaui rata-rata bank di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa, dengan pengecualian India dan Tiongkok. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa efisiensi dan kecepatan logistik transaksi digital di Indonesia mampu menandingi negara-negara dengan ekosistem teknologi perbankan yang lebih dahulu berkembang.
“Digitalization sangat powerful. Apalagi dengan adanya tadi dikatakan ada AI ya, machine learning segala macam. Tentunya sangat membantu, tapi apakah bisa dipaksakan? Mungkin gak bisa. Tapi yang jelas, kita harus siapkan teknologinya. Begitu siap, kita memiliki teknologi itu,” tambahnya.

Peran Teknologi dalam Memperkuat Sistem

BCA memandang digitalisasi bukan hanya sebagai tren, tetapi juga sebagai infrastruktur utama yang menopang kelancaran logistik perbankan. Pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning diharapkan mampu mengoptimalkan kecepatan, keamanan, dan kenyamanan transaksi.
Namun, Thomas menegaskan bahwa penerapan teknologi harus sejalan dengan kebutuhan dan kesiapan pengguna. Hal ini yang membuat BCA mengambil pendekatan bertahap dan adaptif.

Dua Aplikasi, Dua Segmen Pengguna

Menariknya, BCA masih mengoperasikan dua platform mobile banking yang berbeda, yaitu BCA Mobile dan MyBCA, dengan segmen pengguna yang disesuaikan. Keputusan ini diambil berdasarkan preferensi nasabah yang beragam.
“Cukup banyak nasabah kita yang memang tidak mau untuk pindah ke MyBCA, karena butuhnya hanya cek saldo, transfer, udah gak mau lain-lain lagi,” jelas Thomas.
Pendekatan ini memastikan bahwa semua nasabah, baik yang membutuhkan layanan dasar maupun fitur lanjutan, tetap dapat mengakses layanan sesuai kebutuhan mereka.

Pertumbuhan Kinerja Keuangan yang Konsisten

Dari sisi keuangan, BCA mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp29 triliun hingga semester pertama tahun ini. Angka ini naik 8 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp26,9 triliun.
Penyaluran kredit pun meningkat menjadi Rp959 triliun, tumbuh 12,9 persen secara tahunan. Capaian ini mencerminkan peran BCA dalam mendukung pembiayaan sektor-sektor produktif yang turut berkontribusi pada kelancaran rantai pasok dan logistik ekonomi nasional.

Peningkatan Transaksi Digital

BCA juga mencatat total frekuensi transaksi yang diproses naik 17 persen yoy pada semester pertama tahun ini. Dalam lima tahun terakhir, volume transaksi bahkan meningkat 3,5 kali lipat, menunjukkan perkembangan signifikan dalam adopsi layanan digital.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh kenaikan transaksi melalui mobile dan internet banking yang naik 19 persen yoy. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat semakin mengandalkan kanal digital sebagai jalur utama untuk aktivitas perbankan sehari-hari.

Fondasi Logistik Keuangan yang Kokoh

Dengan frekuensi transaksi yang terus meningkat dan infrastruktur digital yang semakin matang, BCA membangun fondasi logistik keuangan yang solid di Indonesia. Kecepatan, keamanan, dan skala layanan yang dimiliki memungkinkan distribusi dana berjalan lancar dari dan ke berbagai wilayah, mendukung aktivitas bisnis hingga kebutuhan personal nasabah.
Keberhasilan ini bukan hanya hasil investasi teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap perilaku dan preferensi pengguna. Strategi yang memadukan inovasi digital dan layanan personal membuat BCA tetap menjadi pilihan utama nasabah di tengah pesatnya perkembangan teknologi finansial.

Visi ke Depan

BCA menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memperluas kapabilitas digital, seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha. Fokus pada efisiensi logistik transaksi diharapkan mampu menjaga pertumbuhan bisnis sekaligus memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah.
Dengan fondasi teknologi yang kuat dan strategi adaptif, BCA optimistis dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor perbankan digital Indonesia, serta terus berkontribusi pada kelancaran arus transaksi yang menopang perekonomian nasional.

Terkini