Pentingnya Akses Kesehatan bagi Anak Pulau di Batam

Minggu, 03 Agustus 2025 | 11:54:25 WIB
Pentingnya Akses Kesehatan bagi Anak Pulau di Batam

JAKARTA - Memastikan anak-anak mendapatkan layanan kesehatan yang layak di daerah kepulauan bukan perkara mudah. Namun, semangat tim medis di Batam menunjukkan bahwa jarak dan cuaca bukan halangan dalam menjalankan tugas mulia ini. Di balik deru ombak dan angin laut Pulau Belakangpadang, upaya pemerataan layanan kesehatan terus dijalankan demi masa depan anak-anak bangsa.

Pulau Belakangpadang, yang berjarak 30 menit perjalanan dengan perahu kayu dari daratan utama Batam, menjadi salah satu lokasi yang mendapatkan perhatian khusus dari tim kesehatan. Sejak pagi hari yang berangin, sekelompok petugas dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) telah bersiap di dermaga. Peralatan medis dikemas dengan teliti ke dalam ambulans keliling untuk dibawa ke sekolah.

Hari itu, tujuan mereka adalah SMPN 2 Batam, sebuah sekolah menengah pertama yang memiliki 75 siswa. Para petugas berencana memeriksa kondisi kesehatan para pelajar guna mendeteksi secara dini berbagai kebutuhan dan potensi masalah kesehatan.

Sebelum kunjungan, tim medis sudah mengumpulkan data melalui formulir digital dan melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah. Informasi tersebut menjadi dasar penyusunan jadwal pemeriksaan dan membantu memetakan siswa yang memerlukan layanan kesehatan dasar.

Setibanya di sekolah, para tenaga kesehatan langsung bergerak cepat. Pemeriksaan dimulai pukul 09.00 dan mencakup berbagai aspek kesehatan, seperti tes mata, pengukuran tinggi dan berat badan, pengecekan tekanan darah, gula darah, hemoglobin (HB), serta pemeriksaan telinga, gigi, dan kebersihan tubuh.

Semua pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan profesional. Meskipun sempat diguyur hujan lebat di tengah kegiatan, semangat tim medis dan para siswa tidak surut. Anak-anak tetap menunggu giliran dengan sabar dan antusias, menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. Sasaran program ini adalah siswa-siswi sekolah yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil dan pulau-pulau seperti Belakangpadang. Di Batam sendiri, pelaksanaan CKG bagi pelajar dimulai sejak pekan kedua tahun ajaran baru.

Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menyampaikan bahwa program ini menyasar lebih dari 200 ribu siswa yang tersebar di berbagai sekolah. Pelaksanaannya disesuaikan dengan kapasitas masing-masing puskesmas di wilayah kerja mereka.

“Pemeriksaan ini dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa di Batam mendapatkan akses layanan kesehatan dasar, terutama sejak dini,” ujar Didi Kusmarjadi.

Menurut Didi, kegiatan seperti ini sangat penting untuk deteksi dini berbagai permasalahan kesehatan yang bisa mengganggu proses belajar anak. Tidak hanya itu, pemeriksaan menyeluruh juga menjadi kesempatan untuk memberikan edukasi langsung mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.

Anak-anak yang diperiksa pun mendapatkan perhatian khusus. Selain pemeriksaan fisik, mereka juga diajak berdiskusi ringan agar lebih paham kondisi tubuh masing-masing. Ini adalah bagian dari pendekatan edukatif yang diterapkan oleh para petugas puskesmas dalam kegiatan lapangan.

Program CKG menjadi wujud nyata dari kepedulian pemerintah terhadap generasi muda, terutama mereka yang tinggal di wilayah-wilayah dengan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan. Kegiatan ini juga mencerminkan kolaborasi yang baik antara tenaga medis, sekolah, dan masyarakat dalam mendukung kesehatan anak-anak.

Bagi siswa di Pulau Belakangpadang, kehadiran tim kesehatan bukan hanya soal pemeriksaan fisik. Ini juga menjadi momentum yang menyenangkan dan memberi semangat baru untuk lebih peduli pada tubuh sendiri. Beberapa dari mereka bahkan mengaku baru pertama kali menjalani tes kesehatan secara lengkap.

Kondisi geografis yang memisahkan pulau-pulau di Batam tidak menjadi alasan untuk menunda pelayanan. Justru semangat dan kehadiran langsung tim medis menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus memperluas jangkauan layanan kesehatan.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara merata. Pelajar sebagai generasi penerus bangsa berhak mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, tidak peduli di mana mereka tinggal.

Dengan menyasar sekolah-sekolah di wilayah kepulauan, program CKG membuktikan bahwa komitmen pada kesehatan tidak berhenti di kota besar saja. Setiap anak Indonesia, termasuk yang tinggal di pulau terpencil seperti Belakangpadang, berhak mendapatkan pemeriksaan, perhatian, dan perlindungan kesehatan.

Pelaksanaan program ini tidak hanya membantu mengidentifikasi masalah kesehatan anak sejak dini, tetapi juga membuka ruang lebih luas bagi intervensi yang tepat dari dinas kesehatan. Bila ditemukan kasus yang memerlukan penanganan lanjutan, siswa akan diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Upaya ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan keberpihakan terhadap pelayanan publik yang merata. Ketika seluruh elemen bekerja bersama untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak, maka masa depan yang lebih cerah pun menjadi lebih nyata.

Program seperti ini adalah investasi jangka panjang dalam bidang kesehatan. Anak-anak yang sehat akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, produktif, dan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, keberlanjutan program seperti CKG patut terus didukung dan ditingkatkan cakupannya.

Terkini