Pengertian Indent dalam Properti, Keuntungan, dan Tipsnya

Bru
Kamis, 31 Juli 2025 | 08:33:05 WIB
pengertian indent

Pengertian indent sering kali menjadi topik yang membingungkan bagi sebagian orang ketika berbicara tentang proses membeli rumah. 

Padahal, rumah merupakan salah satu kebutuhan utama yang penting dalam kehidupan. 

Setiap orang memerlukan tempat tinggal, bukan hanya untuk berlindung dari hujan dan teriknya sinar matahari, tetapi juga sebagai ruang untuk membangun kedekatan bersama keluarga. Pada masa lampau, memiliki rumah bukanlah perkara mudah. 

Salah satu hambatan terbesarnya adalah tingginya harga properti yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini membuat banyak orang kesulitan untuk memiliki hunian pribadi, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarganya.

Tingginya biaya membuat sebagian orang memilih untuk menyewa rumah dalam jangka waktu yang lama. Untungnya, kini membeli rumah tidak lagi serumit dahulu. 

Meskipun harga rumah—terutama di wilayah perkotaan seperti Jakarta—masih tergolong tinggi, namun ada beragam solusi yang bisa ditempuh untuk memiliki hunian yang diidamkan.

Saat ini, kamu tidak harus menunggu sampai memiliki uang tunai dalam jumlah besar. 

Ada beberapa pilihan metode pembelian rumah yang lebih fleksibel, seperti menggunakan fasilitas kredit, mengajukan pinjaman ke bank, hingga membeli rumah melalui sistem indent. 

Dibandingkan dengan metode kredit, pembelian rumah dengan sistem indent memang belum banyak dikenal secara luas.

Lantas, sebenarnya seperti apa pengertian indent dalam konteks membeli rumah? Berikut ini ulasan lengkapnya.

Pengertian Indent

Pengertian indent merujuk pada suatu bentuk transaksi di mana calon pembeli melakukan pemesanan terlebih dahulu dan memberikan uang muka sebagai bentuk keseriusan. Sistem ini umumnya digunakan dalam pembelian properti, terutama rumah.

Dalam proses pembelian rumah dengan metode indent, pembeli dapat memesan terlebih dahulu dan menyetorkan sejumlah dana sebagai pembayaran awal yang telah disepakati. 

Keunggulan dari metode ini adalah fleksibilitas yang ditawarkan kepada pembeli.  Mereka tidak hanya bisa menentukan tipe hunian yang diinginkan, tetapi juga memilih lokasi rumah serta luas bangunannya sesuai kebutuhan.

Setelah itu, pihak pengembang akan membangun properti tersebut berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan bersama. Proses pembayaran selanjutnya biasanya dilakukan setelah pembangunan selesai, dan dapat dicicil sesuai dengan kesepakatan.

Saat ini, membeli rumah dengan sistem indent menjadi pilihan yang cukup umum dan menarik. 

Tidak hanya memberikan keleluasaan dalam pembayaran karena tidak harus langsung melunasi, metode ini juga menawarkan berbagai keuntungan lainnya. Mau tahu apa saja keuntungannya? Yuk, lanjut simak penjelasan berikutnya!

Keuntungan Membeli Properti secara Indent

Membeli rumah atau properti dengan sistem pemesanan di awal ternyata menyimpan berbagai kelebihan yang belum banyak diketahui orang. Apa saja manfaatnya?

Biaya lebih hemat

Ketika hunian yang dipesan masih dalam tahap pembangunan atau bahkan belum dibangun sama sekali, biasanya harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan rumah yang sudah siap ditempati.

Selisih harganya bisa cukup besar, terlebih lagi bila ditambah dengan promo dari pihak pengembang seperti potongan untuk uang muka atau keringanan saat pembayaran cicilan. 

Harga yang lebih bersahabat, adanya potongan biaya, dan waktu pembayaran yang fleksibel menjadikan metode pembelian ini sangat digemari, terutama oleh pasangan muda, keluarga kecil, atau individu yang sedang mencari hunian pribadi.

Namun, perlu diingat bahwa besaran harga tetap bergantung pada jenis, lokasi, dan ukuran rumah. Semakin strategis dan luas suatu rumah, tentu nilainya pun semakin tinggi.

Mendapat rumah dalam kondisi baru

Tak hanya lebih murah, keuntungan lain dari membeli dengan cara ini adalah kamu akan memperoleh hunian yang benar-benar baru. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rumah yang dipesan belum pernah dihuni karena masih dalam tahap pembangunan.

Dengan kondisi rumah yang masih baru, kamu tidak perlu menganggarkan dana tambahan untuk renovasi. 

Apalagi jika rumah tersebut dibangun berdasarkan permintaan atau desain yang kamu inginkan, hasil akhirnya pasti sudah sesuai selera dan tidak perlu ada perubahan lagi.

Cocok untuk aset jangka panjang

Hunian juga bisa menjadi instrumen yang menjanjikan dalam dunia investasi. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa harga rumah cenderung naik dari tahun ke tahun. 

Saat kamu membelinya melalui sistem pemesanan awal, kamu bisa mendapat harga jauh lebih rendah. Namun, seiring waktu, nilai properti tersebut akan terus meningkat. 

Maka dari itu, membeli rumah dengan metode ini bisa menjadi pilihan yang cerdas untuk dijadikan aset masa depan.

Bisa memilih posisi dan arah rumah sesuai keinginan

Sebelum proyek pembangunan dimulai, pengembang biasanya akan menanyakan pada calon pembeli mengenai jenis rumah yang mereka inginkan. 

Mereka akan menyodorkan beberapa pilihan tipe rumah yang masing-masing memiliki kisaran harga berbeda. 

Dengan sistem pembelian ini, kamu tidak hanya bisa menentukan tipe rumah, tetapi juga memiliki kebebasan dalam memilih lokasi berdirinya rumah tersebut. 

Misalnya, kamu menginginkan tempat tinggal yang tidak jauh dari jalan utama atau yang dekat dengan tempat ibadah, maka permintaan itu bisa dipertimbangkan oleh pengembang. 

Nantinya, mereka akan membangun rumah tersebut di lokasi yang telah kamu tentukan.

Memantau langsung pembangunan rumah

Karena lokasi pembangunan rumah telah kamu ketahui sejak awal, kamu bisa datang kapan saja untuk melihat langsung bagaimana progres pembangunannya. 

Selain itu, kamu juga memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pihak arsitek guna memastikan bahwa rancangan bangunan sudah sesuai harapan.

Transparansi dari pengembang terhadap perkembangan pembangunan juga menjadi nilai tambah tersendiri. Hal ini akan memberimu kepastian terkait kapan rumah tersebut akan selesai dibangun dan siap untuk dihuni.

Kekurangan Membeli Properti secara Indent

Setelah mengetahui beberapa kelebihan yang ditawarkan, tentu kurang lengkap jika tidak mempertimbangkan berbagai kekurangan yang mungkin timbul. 

Berikut ini sejumlah kelemahan yang sebaiknya kamu ketahui lebih dulu sebelum memutuskan membeli rumah dengan sistem indent.

Belum bisa langsung dihuni

Karena rumah indent pada dasarnya belum selesai dibangun, bahkan sebagian besar masih dalam tahap rencana atau pondasi, maka pembeli tidak bisa langsung menempatinya seperti saat membeli rumah yang sudah siap huni. 

Biasanya konsumen harus menunggu dalam jangka waktu tertentu hingga proses konstruksi selesai. Lamanya pengerjaan bisa berlangsung antara enam bulan hingga dua tahun, tergantung dari jadwal dan kesiapan pihak pengembang.

Proses pembangunan seringkali tidak pasti

Tidak semua proyek rumah indent memiliki jadwal pembangunan yang jelas. Dalam beberapa kasus, pengembang memprioritaskan pemasaran terlebih dahulu sebelum memulai pembangunan. 

Hal ini menyebabkan proses pengerjaan sering mengalami penundaan. Dan semakin sering tertunda, maka waktu selesainya rumah juga akan semakin mundur dari rencana awal.

Risiko proyek gagal dibangun

Ini bisa menjadi momok bagi siapa saja yang membeli rumah dengan sistem indent. Kegagalan dalam pembangunan bisa dipicu oleh banyak hal. 

Salah satu skenario terburuk adalah ketika pengembang tidak bertanggung jawab dan membawa kabur dana uang muka yang telah dibayarkan oleh konsumen. 

Jika ini terjadi, maka tidak hanya rumah yang gagal didapatkan, tetapi juga dana yang telah dikeluarkan bisa lenyap. 

Dalam situasi seperti ini, satu-satunya langkah yang dapat dilakukan adalah menempuh jalur hukum dengan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Hasil akhir tidak sesuai ekspektasi

Karena rumah yang dibeli belum berbentuk fisik saat transaksi dilakukan, pembeli hanya bisa mengandalkan gambar atau ilustrasi dari pengembang sebagai acuan. Sayangnya, hasil akhirnya tidak selalu sesuai dengan bayangan. 

Dalam beberapa kasus, rumah yang selesai dibangun ternyata berbeda dari yang diharapkan, baik dari sisi ukuran, desain, maupun mutu konstruksinya yang di bawah standar.

Tips Membeli Properti secara Indent

Meskipun jumlah kekurangan dalam proses membeli hunian yang masih dalam tahap pembangunan tidak terlalu banyak, risiko yang bisa muncul cukup besar dan mengkhawatirkan. 

Bila kamu berencana untuk melakukan pembelian dengan sistem ini, tentunya kamu tidak ingin mengalami risiko berat tersebut, bukan? 

Maka dari itu, sebelum memutuskan membeli, sangat disarankan untuk mengikuti beberapa langkah penting berikut ini.

Telusuri reputasi pengembangnya

Saat membeli hunian yang belum jadi, kewaspadaan adalah hal utama, terutama dalam memilih pihak pengembang. 

Lebih baik memilih pengembang yang telah memiliki legalitas usaha yang lengkap dan sudah lama berkecimpung dalam dunia properti serta memiliki jam terbang tinggi. 

Pihak pengembang dengan latar belakang seperti ini biasanya lebih dapat diandalkan daripada mereka yang baru memulai usaha dan belum memiliki banyak pengalaman.

Selain itu, pengembang yang berpengalaman lebih memahami kebutuhan konsumennya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan seperti hasil bangunan yang tidak sesuai rencana akan sangat kecil. 

Untuk mendapatkan informasi mengenai pengembang yang dapat dipercaya, kamu bisa mencarinya melalui situs pencarian atau menanyakan langsung kepada teman atau kerabat. 

Mengingat mereka adalah orang terdekatmu, tentu mereka akan memberikan rekomendasi yang terpercaya.

Merupakan anggota asosiasi pengembang

Selain memiliki izin dan pengalaman yang memadai, akan jauh lebih aman jika kamu memilih pengembang yang menjadi anggota resmi asosiasi pengembang nasional, seperti asosiasi pengembang perumahan dan permukiman atau organisasi real estat lainnya di Indonesia. Mengapa ini penting? 

Karena anggota dari asosiasi tersebut cenderung lebih terpercaya, dan bila suatu saat muncul persoalan selama transaksi atau proses pembangunan, asosiasi dapat bertindak sebagai mediator antara kamu sebagai pembeli dan pihak pengembang, sehingga permasalahan lebih cepat terselesaikan.

Sudah memiliki dokumen izin pembangunan (IMB)

Hal penting berikutnya yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa pengembang telah mengantongi dokumen resmi untuk pembangunan, yaitu IMB. 

Dokumen ini merupakan perizinan yang dikeluarkan oleh pejabat daerah kepada pihak tertentu yang ingin mendirikan, mengubah, atau merenovasi sebuah bangunan.

Keberadaan IMB sangat krusial karena tanpa dokumen ini, bangunan bisa dianggap tidak sah oleh pemerintah, dan dalam kondisi tertentu bisa dibongkar secara paksa.

Tentu kamu tidak ingin tempat tinggal impianmu bersama keluarga mengalami hal seperti itu, bukan? Oleh karena itu, pastikan bahwa bangunan yang kamu pesan telah dilengkapi izin pembangunan yang sah.

Pelajari isi PPJB secara mendalam

Selain memastikan dokumen IMB telah dimiliki, kamu juga wajib benar-benar memahami isi dokumen PPJB atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli. 

Sesuai namanya, dokumen ini adalah kontrak antara penjual dan pembeli yang biasanya wajib ada dalam setiap transaksi hunian sistem indent.

Di dalamnya terdapat berbagai informasi penting seperti waktu dimulainya pembangunan, target penyelesaian, jadwal penyerahan unit, hingga sanksi yang berlaku

jika pengembang gagal memenuhi tenggat tersebut. Maka dari itu, memahami isi PPJB secara menyeluruh sangat penting agar kamu tidak menghadapi kesalahpahaman dengan pihak penjual di kemudian hari.

Pastikan status legal tanahnya jelas

Selain memastikan izin pembangunan rumah, kamu sebagai calon pembeli juga perlu mengecek status hukum atas lahan yang akan dibangun. Ini sangat penting guna menghindari potensi perselisihan di masa mendatang. 

Untuk memastikannya, kamu bisa meminta pihak pengembang menunjukkan dokumen berupa sertifikat tanah sebelum kesepakatan transaksi dilakukan. 

Sertifikat tersebut umumnya berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). 

Jika pengembang profesional dan dapat dipercaya, mereka akan menyerahkan salah satu dari dokumen tersebut sebagai bukti bahwa tanah tersebut legal dan tidak berada dalam sengketa.

Periksa ketersediaan fasilitas dasar dan lingkungan sekitar

Setelah memastikan semua berkas resmi sudah sesuai, langkah berikutnya adalah meninjau sarana dan prasarana penunjang yang tersedia. 

Misalnya, kamu perlu mengecek kelengkapan fasilitas seperti sambungan listrik, saluran air bersih, akses jalan menuju rumah, serta sistem pembuangan air limbah. 

Hal ini penting dilakukan agar rumah yang dibeli tidak menimbulkan permasalahan saat mulai dihuni, misalnya seperti listrik yang sering padam atau air yang tidak layak pakai.

Meskipun terdengar sepele, fasilitas-fasilitas ini sangat mempengaruhi kenyamanan penghuninya.

Pantau progres pembangunan secara rutin

Walaupun waktu penyelesaian pembangunan biasanya sudah tertulis jelas dalam dokumen Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), kamu tetap perlu melakukan pengecekan langsung secara berkala. 

Hal ini bertujuan agar kamu bisa mendeteksi lebih awal jika ada hambatan dalam proses pembangunan yang bisa berujung pada keterlambatan serah terima rumah. 

Selain itu, dengan rutin mengecek proyeknya, kamu juga dapat memastikan bahwa pembangunan rumah memang berjalan sesuai permintaanmu, baik dari segi desain maupun posisi rumah di dalam kawasan tersebut.

Amati rumah-rumah lain yang sudah selesai dibangun

Biasanya rumah indent dibangun dalam jumlah banyak dengan desain dan tipe yang seragam. Saat kamu mengunjungi lokasi proyek, manfaatkan kesempatan tersebut untuk melihat rumah-rumah yang sudah selesai dibangun. 

Dengan cara ini, kamu bisa menilai langsung bagaimana bentuk desain, kualitas material bangunan, hingga tata ruang bagian dalam rumah. 

Ini akan membantumu memperoleh gambaran realistis mengenai hasil akhir rumah yang akan kamu tempati nantinya, sekaligus mengkonfirmasi apakah bangunannya memang sesuai dengan preferensi kamu.

Utamakan transaksi melalui bank

Karena pembelian rumah indent melibatkan jumlah dana yang besar, sangat disarankan untuk menghindari transaksi secara tunai langsung ke tangan pengembang. Sebagai gantinya, lakukan pembayaran melalui lembaga perbankan. 

Cara ini tidak hanya lebih nyaman dan praktis, tapi juga jauh lebih aman karena seluruh transaksi akan tercatat dengan resmi oleh pihak bank. 

Langkah ini juga akan meminimalkan risiko terjadinya manipulasi dalam proses pembayaran antara kamu dan pengembang.

Langkah-langkah Membeli Rumah secara Indent

Berikut ini adalah tahapan dalam membeli rumah melalui sistem indent yang perlu kamu ketahui secara lengkap.

Pembayaran biaya pemesanan

Tahap awal dalam proses pembelian rumah indent adalah melakukan pembayaran biaya pemesanan terlebih dahulu. 

Umumnya, pembayaran ini dilakukan setelah pembeli dan pengembang menyepakati lokasi, arah, dan tipe rumah yang akan dibangun. Besarnya biaya ini biasanya ditentukan oleh pihak pengembang.

Penandatanganan Perjanjian Pengikat Jual Beli (PPJB)

Setelah biaya pemesanan dibayar, pengembang dan pembeli akan menandatangani surat perjanjian pengikat jual beli. 

Dokumen ini penting untuk mengatur kewajiban pengembang dalam memenuhi jadwal pembangunan serta kewajiban pembeli dalam melakukan pembayaran sesuai kesepakatan.

Penyerahan dokumen untuk pengajuan KPR

Selanjutnya, pembeli menyerahkan dokumen persyaratan kredit kepemilikan rumah (KPR) ke bank. Bank kemudian akan melakukan pemeriksaan dokumen dan wawancara dengan pembeli guna menilai kelayakan pemberian KPR.

Pembayaran uang tanda jadi

Apabila pengajuan KPR disetujui oleh bank, pembeli melanjutkan dengan pembayaran uang tanda jadi kepada pengembang. Besaran uang ini disesuaikan dengan kesepakatan yang sudah dibuat antara kedua belah pihak.

Proses akad kredit

Tahapan terakhir adalah pelaksanaan akad kredit antara pembeli dan pengembang. Proses ini biasanya dilakukan di hadapan notaris yang ditunjuk oleh bank, yang bertugas menjadi saksi sekaligus memeriksa kelengkapan dokumen transaksi.

Memang, harga properti terutama di kawasan perkotaan dan lokasi strategis masih terbilang tinggi. Namun, melalui pembelian rumah secara indent, kamu bisa mendapatkan banyak kemudahan. 

Selain harga yang relatif lebih terjangkau, kamu juga akan memperoleh rumah yang benar-benar baru, bukan rumah bekas, sehingga tidak perlu repot melakukan perbaikan pada berbagai bagian rumah.

Sebagai penutup, dengan memahami pengertian indent, kamu bisa lebih siap dalam merencanakan pembelian rumah yang sesuai kebutuhan dan kondisi keuanganmu.

Terkini