Dokter Jack Harumkan NTB di Lintasan Offroad

Selasa, 29 Juli 2025 | 08:31:17 WIB
Dokter Jack Harumkan NTB di Lintasan Offroad

JAKARTA - Keberhasilan seorang dokter tak melulu tercermin dari jas putih dan ruang praktik. Di Nusa Tenggara Barat, sosok Dokter Jack justru mencuri perhatian melalui debu dan medan ekstrem. Lewat ajang bergengsi Indonesia Off-road Federation (IOF) dalam Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII, ia menjadi simbol semangat dan prestasi, membawa NTB merebut dua medali emas.

Bertempat di Sirkuit Giri Tembesi Gerung, Lombok Barat, perlombaan yang digelar ini menjadi saksi dominasi NTB di dunia off-road. Dua emas berhasil dipersembahkan untuk daerah, menegaskan kapasitas dan semangat juang para off-roader dari kawasan timur Indonesia itu.

Figur utama di balik prestasi ini adalah Ketua Departemen 3 Olahraga IOF Pusat, Lalu Herman Mahaputra, yang akrab disapa Dokter Jack. Ia tampil memukau dengan menjuarai kelas Upper +4000 CC, sekaligus menyabet gelar juara umum. Dengan kendaraan bermesin 8000 CC, Dokter Jack menunjukkan keunggulannya di kelas Free For All (FFA) kelas paling terbuka dan prestisius dalam dunia off-road modifikasi.

“Alhamdulillah target kita untuk medali telah tercapai. Yang jelas kita di IOF sumbangkan dua emas untuk NTB,” ujar Dokter Jack, yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD Provinsi NTB. Ucapannya penuh rasa syukur, mencerminkan kombinasi antara kedisiplinan medis dan keberanian menghadapi lintasan ekstrem.

Kelas FFA sendiri dikenal sebagai medan paling bebas untuk inovasi dan modifikasi. Inilah arena di mana kreativitas dan kemampuan teknis diuji. Tak hanya tenaga mesin yang diperhitungkan, tetapi juga nyali dan ketangkasan pengendara. Dengan persaingan ketat, kemenangan yang diraih NTB menjadi simbol kerja keras tim dan kemampuan adaptasi terhadap lintasan yang menantang.

Prestasi NTB tak berhenti di sana. Dalam kelas under 2500 CC, NTB kembali mengukuhkan dominasi. Juara pertama dan ketiga berhasil diamankan oleh tim asal daerah ini, sementara posisi kedua diraih oleh kontingen dari Pati, Jawa Tengah. Kemenangan ini makin menegaskan posisi NTB sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan dalam dunia off-road nasional.

Mengomentari kualitas lintasan, Dokter Jack menilai Sirkuit Giri Tembesi layak disebut sebagai salah satu yang terbaik. “Tantangannya menarik. Sirkuit ini sudah kelas nasional, sehingga pegiat tertantang,” ungkapnya. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa NTB tidak hanya punya potensi atlet, tetapi juga infrastruktur kompetisi berstandar tinggi.

Atmosfer positif juga dirasakan oleh seluruh peserta yang bertanding. Karakteristik lintasan, lokasi yang strategis, serta dukungan dari masyarakat setempat membuat pengalaman bertanding menjadi lebih istimewa. “Para peserta merasa sangat nyaman betul. Selain itu, lokasinya juga tidak jauh dari kota dan masyarakat setempat mendukung,” tambahnya.

Selama dua hari gelaran berlangsung, masyarakat menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Keramaian penonton tidak pernah surut sejak awal balapan dimulai. Suasana ini menjadi bukti bahwa olahraga off-road telah tumbuh menjadi hiburan sekaligus kebanggaan bagi warga lokal.

“Antusias masyarakat luar biasa. Antusias yang sangat tinggi,” tuturnya.

Pencapaian NTB di ajang ini tidak hanya soal medali, tetapi juga tentang bagaimana sebuah komunitas bersatu menyambut dan mendukung olahraga yang penuh adrenalin ini. Dari peserta hingga penonton, semua merasakan semangat kebersamaan yang tumbuh dari debu dan jerih payah di lintasan.

IOF sendiri merupakan bagian dari Inorga di bawah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI). Dengan berakhirnya balapan, maka Inorga IOF resmi menutup rangkaian kompetisinya di FORNAS VIII NTB tahun ini. Namun gema prestasi NTB, khususnya kiprah Dokter Jack, akan terus dikenang sebagai tonggak keberhasilan dan bukti bahwa seorang dokter pun bisa menjadi juara, bukan hanya di ruang medis, tetapi juga di lintasan penuh tantangan.

Terkini