JAKARTA - Keyakinan terhadap penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditegaskan oleh BNI Sekuritas. Menyambut awal pekan terakhir bulan Juli 2025, lembaga riset pasar modal ini memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren positifnya, dengan potensi menembus level 7.600.
Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG masih memiliki ruang untuk menguat. Dalam riset hariannya, ia menjelaskan bahwa indeks memiliki support pada kisaran 7.470 hingga 7.520 dan resistance di level 7.570 hingga 7.600. Proyeksi ini muncul seiring dengan tren teknikal yang menunjukkan sinyal keberlanjutan arah positif.
Di sisi lain, dinamika global turut memberi warna terhadap pasar saham dalam negeri. Penutupan bursa Wall Street pada akhir pekan lalu menunjukkan performa yang positif. Hal ini ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sebagai dampaknya, indeks S&P 500 mencatat kenaikan sebesar 0,4 persen, Nasdaq naik 0,24 persen, dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,47 persen.
Namun demikian, pasar saham di kawasan Asia menunjukkan arah yang lebih beragam. Beberapa indeks utama di Asia cenderung mengalami penurunan. Indeks Nikkei 225 tercatat turun 0,88 persen dan Topix melemah 0,86 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat tipis 0,18 persen, sementara Kosdaq terkoreksi 0,36 persen. Hang Seng di Hong Kong merosot 1,09 persen dan S&P/ASX 200 di Australia turun 0,49 persen. Perbedaan arah pergerakan indeks di berbagai wilayah ini menjadi bagian dari faktor eksternal yang turut diperhitungkan investor dalam mengambil keputusan di pasar domestik.
Dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis ini, BNI Sekuritas memberikan pandangan selektif terhadap sejumlah saham yang dinilai potensial. Saham-saham ini direkomendasikan sebagai Spec Buy dengan pertimbangan teknikal dan fundamental yang telah dianalisis secara menyeluruh.
Beberapa emiten yang menjadi sorotan dalam riset harian tersebut antara lain adalah PTRO, AADI, RAJA, JPFA, DEWA, dan PANI.
Untuk saham PTRO, BNI Sekuritas menyarankan area beli di level 3.580 hingga 3.620, dengan cutloss apabila turun di bawah 3.540. Target harga dalam waktu dekat ditetapkan pada kisaran 3.720 hingga 3.970.
Selanjutnya, AADI direkomendasikan untuk dibeli di area 6.800 hingga 6.875, dengan level cutloss di bawah 6.725. Target harga dalam waktu dekat diperkirakan berada di kisaran 7.000 hingga 7.150.
Saham RAJA juga masuk dalam daftar pantauan, dengan rekomendasi beli pada area 2.310 hingga 2.330 dan cutloss di bawah 2.280. Target terdekat berada pada kisaran 2.410 hingga 2.470.
Untuk saham JPFA, area beli direkomendasikan di level 1.590 hingga 1.610 dengan cutloss di bawah 1.570. Target harga dalam jangka pendek ditetapkan pada kisaran 1.650 hingga 1.700.
Saham DEWA mendapat rekomendasi beli di area 216 hingga 218, dengan batas cutloss apabila menurun di bawah 212. Target jangka pendek ada pada kisaran 222 hingga 226.
Terakhir, PANI direkomendasikan untuk dibeli di area 15.825 hingga 16.000, dengan cutloss di bawah 15.725. Target harga terdekat yang diperkirakan adalah 16.200 hingga 16.550.
Strategi pemilihan saham yang disampaikan BNI Sekuritas menunjukkan pendekatan yang cermat dan terukur, terutama dalam mengantisipasi volatilitas pasar. Rekomendasi ini dapat menjadi pertimbangan bagi investor ritel maupun institusional yang ingin memanfaatkan peluang pergerakan indeks menuju level psikologis 7.600.
Kondisi global yang masih diwarnai oleh sentimen negosiasi dagang dan pergerakan bursa regional menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Kendati beberapa bursa Asia mengalami pelemahan, sinyal positif dari pasar Amerika serta analisis teknikal yang mendukung memberikan landasan kuat bagi IHSG untuk mempertahankan tren positifnya.
Optimisme ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap fundamental perekonomian dalam negeri yang tetap kuat. IHSG yang berpotensi menyentuh level tertingginya dalam beberapa bulan terakhir memperlihatkan bahwa minat investor terhadap pasar saham Indonesia tetap solid.
Secara keseluruhan, analisis dari BNI Sekuritas menjadi salah satu referensi penting bagi pelaku pasar untuk menyusun strategi di tengah perubahan dinamika global. Rekomendasi saham yang disampaikan mencerminkan pendekatan yang hati-hati namun tetap melihat peluang jangka pendek dengan mempertimbangkan aspek teknikal secara mendalam.
Dengan pendekatan tersebut, investor memiliki acuan yang jelas untuk mengambil keputusan berdasarkan risiko yang dapat ditoleransi, serta potensi imbal hasil yang diharapkan. Fokus pada saham-saham yang memiliki prospek jangka pendek dinilai cukup bijak mengingat ketidakpastian global yang masih membayangi.
Seiring dengan masuknya periode akhir bulan dan menjelang laporan kinerja keuangan kuartalan, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati sentimen domestik dan global sebagai landasan pengambilan keputusan. Rekomendasi dari BNI Sekuritas ini memberi sinyal bahwa pasar masih memiliki ruang untuk tumbuh, didukung oleh pilihan emiten yang selektif dan strategi pengelolaan risiko yang tepat.
Langkah BNI Sekuritas dalam menghadirkan riset yang komprehensif juga menunjukkan komitmen untuk terus mendukung ekosistem pasar modal yang sehat dan berkelanjutan. Panduan seperti ini diharapkan mampu meningkatkan literasi dan kepercayaan investor terhadap potensi pasar saham Indonesia ke depan.