JAKARTA - Di tengah pertumbuhan pesat dunia aset digital, sejumlah tokoh publik memainkan peran signifikan dalam mendorong popularitas dan adopsi crypto secara global. Sosok-sosok ini bukan hanya memiliki pengaruh besar dari sisi finansial, namun juga melalui jangkauan media sosial dan keterlibatan aktif dalam kebijakan yang mendukung kemajuan teknologi blockchain.
Satu nama yang kembali mencuat adalah Elon Musk. Ia tidak hanya dikenal sebagai pemimpin inovatif di bidang otomotif dan luar angkasa, namun juga menjadi tokoh paling berpengaruh dalam dunia crypto saat ini. Dengan kepemilikan aset crypto yang diperkirakan mencapai sekitar $2 miliar, Musk telah mengintegrasikan sistem pembayaran berbasis crypto dalam berbagai lini bisnisnya. Keputusannya untuk membawa Bitcoin dan Dogecoin ke platform seperti X dan Tesla memberi dampak besar terhadap dinamika pasar. Dengan lebih dari 220 juta pengikut di media sosial, setiap pernyataannya mampu mengguncang tren crypto global.
Mengikuti di posisi berikutnya adalah Donald J. Trump. Meski dikenal sebagai figur politik kontroversial, pengaruh Trump di ranah crypto tidak bisa diabaikan. Ia memiliki aset crypto yang nilainya ditaksir mencapai $1,34 juta. Yang lebih menarik, Trump aktif memperkenalkan token bernama $TRUMP sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat citranya dalam komunitas digital. Visi besarnya untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai “ibu kota crypto dunia” mempertegas komitmennya terhadap teknologi ini. Selain itu, ia juga mendukung regulasi stablecoin dan berbagai kebijakan pro-crypto lainnya.
Sementara itu, di lingkungan legislatif Amerika Serikat, Senator Cynthia Lummis dari Wyoming menjadi suara paling lantang dalam mendukung Bitcoin. Dijuluki sebagai “Ratu Crypto” di Capitol Hill, Lummis memperkenalkan undang-undang seperti GENIUS Act yang bertujuan menciptakan kerangka hukum yang lebih ramah terhadap aset digital. Ia juga mendorong pemikiran agar Bitcoin dijadikan cadangan nasional sebagai bagian dari strategi keuangan masa depan.
Di posisi strategis pemerintahan, Wakil Presiden J.D. Vance tampil sebagai penentang vokal terhadap pengembangan mata uang digital bank sentral atau CBDC. Ia melihat potensi crypto dalam mendobrak monopoli keuangan tradisional, serta menjadi alat kebebasan finansial individu. Lewat perannya, Vance juga mendorong reformasi keuangan yang berpihak pada ekosistem crypto.
Nama Robert F. Kennedy Jr. juga tidak luput dari perhatian. Kepemilikan crypto-nya diperkirakan mencapai sekitar $750.000. Kennedy dikenal sebagai pendukung kuat Bitcoin sebagai simbol kedaulatan finansial dan transparansi. Dalam kampanye publiknya, ia sering menekankan pentingnya keterbukaan terhadap penggunaan crypto sebagai bagian dari sistem yang adil.
Senator Ted Cruz dari Texas pun menjadi tokoh penting di balik berkembangnya industri mining crypto. Ia secara aktif melobi agar transaksi kecil berbasis crypto dibebaskan dari pajak, sebuah langkah yang disambut hangat oleh pelaku industri. Dengan dukungan yang kuat terhadap fasilitas penambangan crypto di Texas, Cruz turut memperkuat posisi negara bagian tersebut sebagai pusat kegiatan blockchain.
Lebih jauh ke selatan, dunia melihat langkah inovatif dari Presiden Nayib Bukele yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi di negaranya. Kebijakan ini bukan hanya berani, tetapi juga menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengeksplorasi potensi serupa. Dengan kepemilikan crypto yang cukup besar, Bukele terus mengembangkan strategi nasional berbasis crypto di El Salvador.
Di ranah regulasi, Hester Peirce yang kini menjabat sebagai komisaris di CFTC mendapat julukan “Crypto Mom” karena pendekatan progresifnya. Ia mengusung kebijakan yang tidak mengekang, tetapi memberi ruang tumbuh bagi inovasi. Pendekatannya ini telah menarik perhatian banyak pelaku startup teknologi finansial untuk terus berinovasi di ruang yang lebih terbuka.
Paul Atkins, yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris SEC dan kini dinominasikan sebagai Ketua SEC yang baru, juga memiliki rekam jejak kuat dalam mendukung kebijakan ramah crypto. Dengan pengalamannya di lembaga keuangan, ia dipandang sebagai sosok yang dapat menjembatani dunia regulasi dan pengembangan teknologi baru.
Melengkapi daftar tokoh berpengaruh adalah Caroline Pham, yang kini menjabat sebagai pelaksana tugas Ketua CFTC. Di bawah kepemimpinannya, CFTC berupaya melakukan modernisasi regulasi untuk aset digital. Ia dikenal mendorong terbentuknya kerangka hukum yang lebih jelas bagi pelaku industri, terutama dalam memberikan kepastian hukum yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Seluruh tokoh ini menunjukkan bahwa dunia crypto bukan hanya didominasi oleh teknologi, tetapi juga dipengaruhi oleh keberanian, visi, dan komitmen dari para pemimpin yang memahami potensi besar aset digital. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh strategis seperti mereka, masa depan crypto terlihat semakin menjanjikan sebagai bagian dari transformasi ekonomi digital dunia.