Transportasi Hijau Makassar Kian Nyata

Kamis, 24 Juli 2025 | 16:57:08 WIB
Transportasi Hijau Makassar Kian Nyata

JAKARTA - Upaya menjadikan Makassar sebagai kota yang ramah lingkungan kian nyata, seiring dengan langkah terobosan Pemerintah Kota untuk mengadopsi sistem transportasi berbasis kendaraan listrik. Dalam kolaborasi strategis bersama PT Kalista Biru Nusantara, Makassar tengah bersiap memulai transisi menuju transportasi masa depan yang lebih bersih dan efisien.

Langkah ini tidak semata mengganti moda transportasi lama, namun menjadi bagian dari misi besar menjadikan kota ini lebih modern dan berkelanjutan. Pemanfaatan kendaraan listrik diyakini akan menjadi solusi konkret bagi permasalahan lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional sistem transportasi.

Dukungan penuh datang dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang baru-baru ini menerima langsung audiensi dari jajaran Kalista di Balai Kota. Pertemuan itu turut melibatkan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penting, seperti Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Bappeda, Bapenda, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, serta Ketua Tim Ahli dan Sekretaris Daerah Makassar.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Kalista menegaskan bahwa pendekatan mereka bukan sebatas penyediaan unit kendaraan. Mereka datang dengan konsep fleets-as-a-service, yang memungkinkan pemerintah daerah memperoleh layanan transportasi listrik secara lengkap—mulai dari penyediaan armada, pengoperasian, hingga perawatan, semuanya dalam satu paket kemitraan.

“Kami hadir bukan hanya menyediakan armada, tapi juga ikut merencanakan dan mendampingi operasional hingga pemeliharaan kendaraan,” ujar Yoga, perwakilan dari Kalista. Ia menekankan pentingnya strategi elektrifikasi transportasi yang terintegrasi, agar investasi kendaraan listrik benar-benar memberikan dampak nyata bagi mobilitas kota.

Salah satu keunggulan skema ini adalah pemerintah tidak dibebani oleh investasi awal yang besar. Kalista menawarkan model pembayaran berbasis penggunaan atau leasing-as-a-service. Dalam skema ini, semua kebutuhan, mulai dari armada hingga pembangunan stasiun pengisian listrik, ditanggung oleh penyedia.

Yoga menjelaskan bahwa kendaraan listrik bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga hemat biaya operasional. “Teknologi ini bisa mengurangi ketergantungan pada subsidi bahan bakar minyak dan membuka peluang penggunaan energi bersih yang efisien,” katanya.

Kalista sudah berpengalaman dalam penerapan teknologi ini di berbagai kota besar seperti Jakarta dan Medan. Mereka menawarkan berbagai jenis kendaraan mulai dari bus besar dan sedang untuk transportasi umum, angkot listrik, motor dinas, ambulans, hingga mobil logistik seperti blind van. Seluruh armada sudah dilengkapi fitur keselamatan canggih sesuai dengan standar nasional.

Menurut Yoga, keberhasilan proyek di kota-kota lain menjadi bekal berharga untuk menghadirkan sistem serupa di Makassar. “Kami telah melakukan uji coba di tujuh kota besar, dan kunci keberhasilannya adalah komitmen serta kepercayaan pemerintah daerah terhadap kendaraan listrik,” paparnya. Ia pun mengapresiasi keseriusan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin pun menyambut positif kemitraan ini. Ia menyatakan bahwa pembangunan sistem transportasi hijau menjadi salah satu prioritas dalam menjawab tantangan kota modern. “Kami memerlukan terobosan dalam pembangunan transportasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga peduli pada lingkungan,” ujar Munafri. Ia menambahkan, “Tawaran dari Kalista sangat menarik dan sejalan dengan misi Makassar menjadi kota hijau dan inklusif.”

Pemerintah kota dan Kalista pun bersepakat untuk segera menindaklanjuti kerja sama ini melalui pembahasan teknis lanjutan. Hal ini termasuk penyusunan rencana sistem transportasi listrik, pengembangan infrastruktur pendukung, serta pelaksanaan uji coba di sejumlah rute prioritas.

Munafri juga menyampaikan bahwa Makassar terbuka untuk memperluas pemanfaatan kendaraan listrik, tidak hanya terbatas pada moda angkutan umum. “Kami sedang membangun komunikasi dengan berbagai pihak agar pemanfaatan mobilitas elektrik bisa optimal, khususnya untuk transportasi publik,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Makassar menghadapi berbagai tantangan lingkungan, seperti polusi udara dan pengelolaan sampah. Oleh karena itu, teknologi kendaraan listrik diyakini menjadi salah satu solusi penting dalam mengatasi masalah tersebut secara menyeluruh.

“Dengan teknologi kendaraan listrik, kita bisa mengatasi beberapa permasalahan yang selama ini sulit diselesaikan oleh kendaraan konvensional,” pungkas Munafri.

Langkah progresif ini menandai komitmen Makassar dalam bertransformasi menjadi kota yang modern, sehat, dan inklusif. Transisi ke sistem transportasi listrik bukan hanya soal inovasi, tetapi juga cerminan dari tekad untuk menjadikan lingkungan hidup sebagai prioritas pembangunan.

Makassar pun menunjukkan bahwa pembangunan kota tidak selalu harus dimulai dari beton dan aspal, tetapi dari niat untuk menghadirkan udara yang lebih bersih dan mobilitas yang lebih baik bagi seluruh warganya. Transportasi hijau kini bukan sekadar wacana, tapi sedang disiapkan untuk menjadi kenyataan.

Terkini