Otomotif Bangkit Hadapi Tantangan Global

Kamis, 24 Juli 2025 | 13:18:30 WIB
Otomotif Bangkit Hadapi Tantangan Global

JAKARTA - Industri otomotif nasional menunjukkan tekad kuat dalam menjaga ketahanan bisnis di tengah dinamika global. Pada perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak pelaku industri untuk terus berinovasi dan adaptif menghadapi fluktuasi harga bahan baku serta nilai tukar dolar AS.

Dalam sambutannya di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Agus menekankan pentingnya mempertahankan daya saing dan ketahanan industri otomotif dalam menghadapi tekanan global yang belum sepenuhnya mereda. Menurutnya, sektor otomotif harus tetap menjadi andalan, sekaligus motor pemulihan ekonomi nasional.

“Dalam kondisi begini, prioritas kita adalah menjaga resiliensi industri,” ujar Agus Gumiwang dengan nada optimis saat membuka GIIAS, Kamis, 24 Juli 2025.

Fokus Jaga Daya Saing Nasional

Menteri Perindustrian menyoroti tantangan eksternal yang memengaruhi stabilitas harga di pasar otomotif. Kenaikan harga bahan baku, termasuk logam dan komponen impor, turut memicu perubahan struktur harga di pasar kendaraan. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang fluktuatif menjadi faktor tambahan yang memengaruhi biaya produksi.

Namun, di tengah situasi tersebut, Agus Gumiwang menegaskan bahwa prospek industri otomotif tetap menjanjikan. Ia percaya pelaku industri nasional mampu beradaptasi dan menjaga keberlangsungan usaha dengan pendekatan inovatif serta kolaboratif.

“Para pengusaha otomotif perlu berpikir keras dalam menghadapi tantangan ini supaya tetap bertahan dan bersaing dengan industri global,” tegasnya.

Agus juga menyampaikan keyakinannya bahwa tekanan yang dirasakan industri hanya bersifat sementara. Ia optimis daya beli masyarakat akan kembali pulih seiring dengan stabilitas ekonomi nasional yang terus dijaga oleh pemerintah.

Ekspor Jadi Kekuatan Baru

Mendukung pernyataan Menteri Perindustrian, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengungkapkan bahwa industri otomotif Tanah Air sedang melalui masa transisi yang menuntut ketangguhan. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, pelaku usaha terus menunjukkan semangat pantang menyerah.

“Bisnis otomotif belakangan sedang pasang surut karena menghadapi masa-masa sulit. Kami akan kembali bangkit lebih kuat,” kata Nangoi.

Optimisme tersebut dibuktikan melalui capaian ekspor kendaraan utuh Indonesia yang mencapai hampir 500 ribu unit, menunjukkan tren pertumbuhan positif yang menggembirakan. Angka tersebut menegaskan bahwa produk otomotif dalam negeri memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.

Tak hanya itu, pada pertengahan 2025, industri kembali menunjukkan tren pertumbuhan positif sebesar 7 persen, dengan jangkauan ekspor ke lebih dari 90 negara, termasuk pasar otomotif mapan seperti Jepang. Hal ini membuktikan bahwa produk otomotif Indonesia semakin diminati dan diterima luas di pasar global.

“Termasuk negara-negara maju seperti Jepang,” kata Nangoi.

GIIAS Jadi Pemacu Semangat

Ajang GIIAS 2025 menjadi momentum penting bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan teknologi terbaru, memperkuat jaringan bisnis, sekaligus membaca arah tren permintaan pasar. Dalam situasi ekonomi yang masih penuh tantangan, pameran ini memberikan angin segar bagi pelaku industri dan konsumen untuk kembali bergerak aktif.

Selain menjadi ajang pameran, GIIAS juga diharapkan bisa menjadi medium edukasi dan penguatan citra industri otomotif nasional. Inovasi kendaraan ramah lingkungan, efisiensi bahan bakar, dan adaptasi teknologi digital menjadi beberapa sorotan utama yang terus dikembangkan.

Kolaborasi dan Insentif Didorong

Dalam menghadapi kondisi saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus berupaya mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan industri. Inisiatif seperti pemberian insentif, pelatihan SDM, dan promosi produk dalam negeri menjadi strategi utama menjaga pertumbuhan industri otomotif secara berkelanjutan.

Sebelumnya, pemerintah juga telah mengusulkan berbagai skema dukungan fiskal seperti PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) dan relaksasi opsen pajak untuk memberikan ruang gerak lebih bagi produsen dan konsumen. Skema tersebut dirancang guna memastikan industri tetap bergeliat tanpa membebani masyarakat secara langsung.

Meski belum diumumkan secara resmi dalam pembukaan GIIAS, berbagai usulan tersebut menjadi bagian dari pendekatan holistik pemerintah dalam merespons kebutuhan industri nasional.

Optimisme di Tengah Tantangan

Dengan kombinasi antara inovasi industri, dukungan pemerintah, dan semangat kolaborasi yang terus dibangun, industri otomotif Indonesia diyakini mampu melewati masa sulit dengan baik. GIIAS 2025 menjadi simbol harapan dan kebangkitan sektor otomotif, sekaligus menjadi cerminan semangat nasional dalam menghadapi tantangan global.

Situasi global yang dinamis tidak serta-merta menyurutkan semangat pelaku industri di dalam negeri. Justru, tantangan tersebut menjadi pendorong untuk lebih kreatif dan adaptif dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan menciptakan nilai tambah baru.

Sejalan dengan itu, industri otomotif nasional terus menunjukkan bahwa mereka siap menjawab tantangan zaman dengan solusi yang positif dan progresif.

Terkini