JAKARTA - Untuk memastikan keselamatan kerja di kawasan terminal khusus (Tersus), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya kesiapsiagaan darurat. Salah satu upaya terbarunya adalah dengan menyelenggarakan latihan tanggap darurat kecelakaan transportasi produk, yang menghadirkan simulasi realistis di area Dermaga 1.
Simulasi ini menyajikan situasi insiden transportasi yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Dalam skenario yang dirancang secara sistematis, sebuah truk trailer bermuatan pupuk diceritakan mengalami insiden saat berputar balik dan tidak menyadari keberadaan forklift yang sedang beroperasi di lokasi yang sama. Minimnya visibilitas (blind spot) dan kurangnya koordinasi antara operator kendaraan membuat tabrakan tidak terhindarkan.
Forklift terguling, pengemudinya mengalami cedera di bagian kaki, dan suasana dermaga mendadak berubah menjadi darurat. Tanpa menunggu lama, prosedur keselamatan langsung diaktifkan. Foreman Shift PBM yang bertugas sigap menghubungi petugas shift terminal melalui radio komunikasi, serta mengerahkan tim medis dan keamanan untuk menangani situasi dengan cepat dan terukur.
Upaya penyelamatan pun berjalan lancar. Korban langsung dievakuasi oleh tim medis, sementara area insiden dikendalikan dengan ketat oleh tim keamanan. Lalu lintas kendaraan dialihkan, dan dermaga 1 ditutup sementara untuk memastikan tidak ada gangguan dalam proses evakuasi maupun pengamanan lokasi.
Begitu korban ditangani dengan baik, prioritas beralih pada pemulihan area dermaga. Supervisor Shift PBM memimpin pembersihan tumpahan pupuk yang berserakan, dan memindahkan sisa kantong pupuk yang masih utuh ke zona aman. Proses ini dilakukan agar tidak mengganggu jalannya distribusi serta menjaga keamanan lantai dermaga dari potensi tergelincir.
Di saat bersamaan, sopir trailer yang terlihat masih dalam kondisi terkejut dibantu oleh tim teknis. Mereka memastikan kendaraan dalam kondisi stabil, lalu memindahkannya ke lokasi aman. Seluruh aktivitas bongkar muat dihentikan hingga area benar-benar dinyatakan steril dan siap digunakan kembali.
Pengecekan ulang area pun dilakukan sebelum barikade darurat dicabut. Di pos kendali pelabuhan, manajemen Pupuk Kaltim mengadakan briefing singkat untuk mengevaluasi respons tim, meninjau sistem pelaporan radio, serta mengidentifikasi hambatan teknis yang mungkin muncul selama pengalihan jalur dan proses penanganan darurat.
Menariknya, semua kejadian tersebut merupakan bagian dari latihan terencana bertajuk Product Transportation Accident Simulation 2025, yang digelar secara rutin oleh Pupuk Kaltim. Latihan ini merupakan bagian dari langkah proaktif perusahaan dalam memperkuat kesiapsiagaan tim di kawasan logistik tinggi seperti pelabuhan, serta menanamkan pentingnya budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
VP Pelabuhan dan Pengapalan Pupuk Kaltim, Budi Hermawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penguatan sistem tanggap darurat di lingkungan pelabuhan perusahaan. “Area dermaga merupakan simpul penting dalam proses logistik yang melibatkan interaksi kompleks antara kendaraan berat dan aktivitas bongkar muat intensif,” jelasnya.
Menurut Budi, latihan ini tidak hanya menjadi ajang uji sistem, namun juga momen penting untuk menanamkan kesadaran kolektif tentang pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan. “Kami ingin semua personel memiliki respons yang tepat dan cepat saat kondisi darurat terjadi. Karena pada akhirnya, keselamatan dan kelancaran transportasi produk adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa latihan ini juga dirancang mendekati situasi nyata, agar pengalaman langsung bisa membentuk kesiapan mental dan teknis seluruh tim. Selain itu, skenario ini juga menjadi ajang untuk menguji sistem komunikasi darurat, mengevaluasi prosedur evakuasi korban, hingga memastikan kontrol area insiden berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Dermaga adalah titik penting dalam rantai pasok kami. Setiap potensi gangguan harus bisa ditangani dengan cepat. Karena jika tidak, proses distribusi bisa terganggu. Di sinilah pentingnya kolaborasi dan kewaspadaan dari seluruh elemen yang terlibat,” imbuh Budi.
Ia menekankan bahwa Pupuk Kaltim tidak hanya berkomitmen memenuhi regulasi keselamatan kerja, namun juga menjadikan prinsip tersebut sebagai nilai utama dalam menjalankan aktivitas perusahaan. “Keamanan dan keselamatan adalah fondasi yang tak bisa ditawar. Oleh karena itu, kami akan terus mengembangkan pendekatan preventif dan evaluasi berkala untuk meningkatkan standar K3 di pelabuhan,” tuturnya.
Latihan seperti ini juga menjadi bagian dari edukasi menyeluruh kepada seluruh pemangku kepentingan di lapangan, agar mampu mengenali potensi risiko, memahami alur tanggap darurat, serta memiliki kesigapan dalam menanggapi situasi krisis. Dengan begitu, sinergi dalam menjaga kelancaran operasional dapat terjaga dengan baik.
Kegiatan ini pun memperlihatkan kesiapan tim Pupuk Kaltim dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor transportasi produk, sekaligus menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara departemen, serta penguasaan teknis dalam situasi kritis. Dari awal kejadian simulasi hingga akhir, seluruh tahapan ditangani sesuai dengan prosedur, mencerminkan koordinasi yang matang dan profesionalisme tim di lapangan.
Dengan terus menggelar latihan berkala seperti ini, Pupuk Kaltim berharap bisa menjadi contoh praktik terbaik dalam pengelolaan transportasi industri yang aman dan bertanggung jawab. Bukan hanya demi melindungi pekerja dan fasilitas, tapi juga memastikan distribusi produk berjalan tanpa hambatan, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan berkelanjutan.
Langkah-langkah strategis tersebut menunjukkan bahwa dalam dunia industri yang penuh dinamika, aspek transportasi harus dikelola secara terencana dan profesional. Latihan darurat bukan sekadar rutinitas, namun menjadi instrumen penting dalam membangun budaya kerja yang peduli terhadap keselamatan dan efisiensi.
Dengan semangat positif ini, Pupuk Kaltim tak hanya memperkuat sistem transportasi internal, tetapi juga memberi contoh bagaimana perusahaan bisa menjaga keberlanjutan logistik secara komprehensif, melalui kesiapan sumber daya manusia, sistem yang andal, dan kepemimpinan yang peduli pada keselamatan kerja.