Penerbangan Vakum Jadi Daya Tarik Baru

Kamis, 24 Juli 2025 | 12:18:08 WIB
Penerbangan Vakum Jadi Daya Tarik Baru

JAKARTA - Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, kini tengah mengalami momen yang tak biasa. Alih-alih ramai dengan aktivitas naik-turun penumpang seperti umumnya bandara internasional, kawasan ini justru dipadati warga yang datang bukan untuk terbang, melainkan untuk berwisata. Kondisi ini muncul seiring dengan dihentikannya sementara operasional penerbangan dari dan ke bandara tersebut hingga 31 Juli 2025.

Penghentian sementara layanan penerbangan ini bukan karena alasan teknis pada bandara, melainkan karena satu-satunya maskapai yang beroperasi di Bandara Dhoho, yaitu Citilink, tengah melakukan pemeliharaan sejumlah armadanya. Hal ini disampaikan oleh Legal, Compliance, and Stakeholder Manager PT Angkasa Pura I, Bintari Ariyani.

“Bandara tetap melayani penerbangan sesuai jam operasional, namun saat ini beberapa armada milik maskapai Citilink sedang dalam masa maintenance sehingga berdampak pada beberapa rute penerbangan, salah satunya Bandara Kediri,” ujar Bintari.

Ia menambahkan bahwa informasi dari pihak maskapai menyebutkan pemeliharaan ini akan berlangsung sampai akhir Juli. “Pemberitahuan dari pihak maskapai tidak beroperasi sementara hingga 31 Juli 2025,” jelasnya.

Namun menariknya, jeda operasional ini justru membuka peluang lain bagi Bandara Dhoho. Dalam dua bulan terakhir, masyarakat sekitar bahkan dari luar kota memanfaatkan momen ini untuk menjadikan kawasan bandara sebagai lokasi rekreasi alternatif.

Bangunan megah dengan desain futuristik berpadu dengan panorama pegunungan yang mengelilingi menciptakan atmosfer yang menyegarkan dan fotogenik. Wajar bila lokasi ini menjadi favorit warganet dan ramai diunggah di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok.

Salah satunya adalah akun TikTok kikimayp yang membagikan pengalamannya berkunjung ke Bandara Dhoho. Ia menyebut bahwa tempat ini sangat cocok untuk jalan-jalan sore dan berfoto ria.

“Karena bandara ini tu tempatnya bagus dan estetik. Jadi kalian akan disuguhkan pemandangan pegunungan yang mengelilingi bandara Dhoho ini,” tulis akun tersebut.

Bahkan, untuk masuk ke kawasan bandara, pengunjung cukup membayar parkir saja. “Kalau naik motor cukup bayar Rp 4 ribu,” sebutnya.

Ketika memasuki kawasan, pengunjung akan disambut dengan ikon unik berupa miniatur lidah api. Di sisi lain, bangunan terminal utama dengan desain modern dan kontemporer memberikan kesan elegan yang kontras namun serasi dengan suasana alam sekitarnya.

Tidak hanya menawarkan pemandangan dan spot foto, kawasan bandara juga menyuguhkan berbagai wahana yang membuatnya layak disebut destinasi wisata dadakan. Misalnya saja, replika dinosaurus yang bisa dinaiki anak-anak untuk mengelilingi area bandara.

Di samping itu, terdapat taman tematik lengkap dengan miniatur candi yang menambah unsur edukatif bagi anak-anak dan keluarga. Tempat ini pun menjadi sarana rekreasi keluarga yang menyenangkan tanpa perlu biaya mahal.

Kawasan publik bandara pun semakin semarak dengan hadirnya angkringan yang menyajikan kuliner khas Kediri. Ragam makanan lokal seperti nasi pecel, tahu takwa, dan sate bekicot menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Muhammad Haris, salah satu warga yang datang bersama keluarganya, mengaku senang bisa menikmati suasana bandara dari sisi yang berbeda.

“Biasanya bandara kan rumah buat orang bepergian, atau yang berkunjung ke suatu daerah. Tapi di sini bisa dipakai untuk keliling bandara dengan naik dinosaurus. Bisa juga sekadar kuliner khas Kediri,” ujarnya.

Fenomena ini memang tidak lazim, mengingat fungsi utama sebuah bandara adalah sebagai pintu gerbang transportasi udara. Namun, jeda operasional Bandara Dhoho justru membuka ruang baru bagi masyarakat untuk memanfaatkannya secara kreatif dan positif.

Di sisi lain, langkah ini juga bisa menjadi strategi yang menarik dalam mengenalkan bandara kepada masyarakat luas. Apalagi Bandara Dhoho sendiri tergolong baru, dengan pembangunan yang dirancang sesuai standar internasional.

Sebagai informasi, Bandara Dhoho resmi dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I sejak 29 Maret 2023, setelah diresmikan. Bandara ini dikelola melalui skema kerja sama operasional (KSO) antara PT Angkasa Pura I dan PT Surya Dhoho Investama (SDhI), anak perusahaan dari PT Gudang Garam Tbk.

Bandara ini memiliki fasilitas yang cukup mumpuni, termasuk landasan pacu sepanjang 3.300 meter dengan lebar 45 meter. Dengan ukuran tersebut, bandara ini mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300ER.

Sejauh ini, maskapai Citilink menjadi satu-satunya operator yang menghubungkan Bandara Dhoho dengan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Meski masih terbatas, potensi pertumbuhan bandara ini cukup besar, mengingat letaknya yang strategis dan fasilitasnya yang telah siap.

Momen jeda ini seakan menjadi titik temu antara kebutuhan rekreasi masyarakat dan promosi fasilitas bandara. Dalam satu sisi, warga dapat merasakan atmosfer bandara tanpa tekanan waktu keberangkatan atau antrean check-in. Di sisi lain, bandara ini mendapatkan perhatian publik yang cukup luas, terlebih dengan viralnya sejumlah konten yang menyoroti keindahan dan kenyamanan area terminal serta sekitarnya.

Jika nanti aktivitas penerbangan kembali normal usai 31 Juli 2025, bukan tidak mungkin Bandara Dhoho akan lebih dikenal dan diminati bukan hanya karena fungsinya sebagai sarana transportasi, tetapi juga karena pengalaman menyenangkan yang pernah dirasakan masyarakat saat bandara ini "beristirahat sejenak".

Terkini