Cara berbakti kepada orang tua merupakan salah satu nilai penting yang diajarkan dalam ajaran Islam.
Dalam istilah Islam, tindakan ini dikenal dengan sebutan birrul walidain. Menunjukkan rasa bakti kepada kedua orang tua bukan hanya sebatas tindakan sopan santun, tetapi termasuk dalam adab Islami yang menunjukkan pengamalan nilai birrul walidain.
Islam mewajibkan setiap anak untuk menghormati dan mengabdi kepada orang tuanya, tanpa terkecuali—termasuk ketika orang tua telah meninggal dunia atau memiliki keyakinan yang berbeda dari sang anak.
Bagi umat Islam, berbakti kepada orang tua bukan sekadar menjalankan norma sosial atau etika, melainkan bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah SWT.
Saat ini, masih sering dijumpai perilaku anak yang berbicara dengan nada tinggi, bahkan bersikap kasar terhadap orang tuanya.
Fenomena seperti ini bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 14, Allah SWT telah menegaskan:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun; bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Rasulullah SAW pun menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai salah satu perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Dalam sabdanya, beliau menyatakan bahwa amalan tersebut termasuk yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap Muslim.
Maka dari itu, sudah sepatutnya kita semua memahami dan mengamalkan cara berbakti kepada orang tua sebagai bagian dari bentuk ketaatan dan penghormatan yang tulus.
Cara Berbakti kepada Orang Tua
Berikut ini merupakan beberapa bentuk cara berbakti kepada orang tua yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kasih sayang dan penghormatan kita kepada mereka.
1. Mengucapkan Kata-Kata yang Halus kepada Orang Tua
Kita sebaiknya tidak pernah berbicara dengan nada tinggi saat berinteraksi dengan orang tua. Pilihan kata dan nada bicara kita perlu dijaga agar mereka tidak merasa tersinggung atau tersakiti.
Hindarilah berbicara dengan nada keras, apalagi sampai menggunakan kata-kata kasar. Coba bandingkan, ketika berbicara dengan atasan atau pimpinan di tempat kerja, kita selalu berusaha bersikap sopan, meskipun mungkin terasa kaku atau basa-basi.
Maka, sudah sewajarnya kita juga berbicara dengan penuh kelembutan dan kesantunan kepada orang tua.
Sayangnya, masih sering kita jumpai anak-anak yang memperlakukan orang tuanya dengan tidak hormat, misalnya dengan membentak atau memakai ucapan yang tidak pantas.
2. Turut Membantu Menyelesaikan Tugas Rumah Tangga
Sebagai bentuk nyata dari rasa hormat dan bakti seorang anak, membantu orang tua dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga bisa menjadi langkah awal yang sederhana namun bermakna.
Sering kali kita tidak menyadari betapa banyaknya aktivitas yang harus dijalankan oleh orang tua setiap harinya. Pekerjaan rumah tangga, khususnya yang dilakukan oleh ibu, pada dasarnya sangat menguras tenaga.
Namun karena rasa tanggung jawab, semua itu tetap mereka kerjakan dengan sabar dan tanpa banyak mengeluh. Untuk itu, sudah sepantasnya jika kita sebagai anak ikut membantu meringankan tugas mereka.
Contohnya dengan mencuci piring, menyapu halaman, mengepel lantai, mencuci pakaian, membersihkan kamar, dan sebagainya. Meskipun mungkin tidak dilakukan setiap hari, bantuan kecil dari kita tetap akan memberi arti yang besar bagi mereka.
3. Menuruti Permintaan Orang Tua dengan Tulus
Saat orang tua meminta bantuan atau mengarahkan kita untuk melakukan sesuatu yang masih dalam batas kemampuan kita, maka sebaiknya jangan ditunda-tunda atau bahkan diabaikan, apalagi jika kita sedang tidak sibuk dengan urusan penting lainnya.
Perlu kita ingat kembali bahwa sejak kita lahir, orang tua sudah merawat dan memenuhi kebutuhan kita dengan penuh kasih dan kesabaran tanpa pernah mengeluh.
Maka tidak pantas apabila kita justru bersikap enggan atau enggan menjalankan apa yang mereka minta. Sikap patuh kepada orang tua adalah bentuk penghargaan kita terhadap segala jasa mereka selama ini.
4. Menjaga Etika dan Kesantunan dalam Bersikap
Bukan hanya perkataan yang harus dijaga kesopanannya, tetapi sikap tubuh dan perilaku kita juga perlu mencerminkan rasa hormat kepada orang tua. Selalu usahakan untuk bersikap santun dan beretika dalam setiap interaksi.
Contoh sederhana bisa dilakukan dengan membiasakan mengucapkan salam ketika datang atau hendak keluar rumah.
Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah menahan diri untuk tidak bersikap kasar atau tidak sopan kepada orang tua, sekalipun kita sedang dalam kondisi emosi, kecewa, atau marah.
5. Berusaha Sabar dan Mengendalikan Emosi
Biasanya, seiring bertambahnya usia, sikap orang tua bisa menjadi lebih sensitif dan mudah berubah. Ada sebuah ungkapan bahwa semakin tua seseorang, mereka akan menunjukkan perilaku yang mirip seperti anak-anak.
Perubahan sikap ini kadang dipengaruhi oleh kondisi tubuh yang tidak lagi sekuat dulu. Dalam situasi semacam ini, kita sebagai anak perlu membiasakan diri untuk tetap bersikap sabar dan tidak mudah tersulut emosi.
Sangat penting untuk diingat bahwa kesabaran adalah kunci bagi siapa pun yang ingin mendapatkan kedamaian.
Renungkan sejenak, selama bertahun-tahun orang tua telah sabar menghadapi kita — mulai dari kenakalan masa kecil, masa remaja yang penuh gejolak, hingga berbagai sikap membangkang yang mungkin pernah kita tunjukkan.
Semua itu mereka hadapi dengan penuh ketulusan. Maka sudah sepantasnya kita pun menunjukkan kesabaran saat menghadapi perubahan sikap mereka di usia lanjut.
6. Memberi Orang Tua Sebuah Hadiah
Sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan, kita dapat memberikan hadiah kepada orang tua sebagai wujud kasih sayang. Tak perlu mahal, yang penting tulus dan bisa membuat mereka tersenyum bahagia.
Sebenarnya, orang tua tidak menuntut pemberian apapun dari anak-anaknya. Harapan terbesar mereka adalah melihat anaknya hidup dengan layak, sejahtera, dan nyaman. Itu saja sudah menjadi sumber kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
Namun, jika kita memberikan hadiah, tentu kebahagiaan mereka akan berlipat ganda. Dalam ajaran Islam pun ditegaskan bahwa membahagiakan orang tua merupakan amalan yang membawa pahala tanpa putus.
7. Menghargai Setiap Perjuangan Orang Tua
Di tengah kemajuan zaman, tidak sedikit anak-anak yang abai terhadap segala bentuk usaha orang tua dalam mencukupi kebutuhan hidup, menyekolahkan, dan membesarkan mereka. Padahal, semua itu adalah bentuk pengorbanan yang luar biasa.
Sebagai bentuk penghargaan, kita bisa menunjukkan kesungguhan dalam belajar, bersikap santun, dan selalu menghormati kerja keras yang telah mereka lakukan demi masa depan anak-anaknya.
8. Merawat Mereka dengan Tulus
Setiap orang tua telah merawat anak-anaknya sejak kecil dengan penuh kesabaran dan cinta. Ketika anak sakit, orang tua akan menjaga tanpa mengeluh.
Namun kini, banyak orang tua yang justru ditinggalkan di panti jompo karena anak-anak mereka lebih sibuk dengan urusan duniawi.
Oleh karena itu, merawat orang tua yang telah lanjut usia dengan penuh kesabaran dan keikhlasan merupakan salah satu cara untuk berbakti kepada orang tua yang sepatutnya tidak dilupakan.
9. Mendahulukan Orang Tua dalam Segala Hal
Usahakan untuk selalu menempatkan orang tua sebagai prioritas utama dalam hidup. Dalam ajaran Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban utama, bahkan surga ditempatkan di bawah telapak kaki ibu.
Maka dari itu, memperlakukan mereka dengan baik dan menomorsatukan kepentingan mereka menjadi hal yang sangat mulia.
10. Menghargai Keputusan Mereka
Sebagai anak, perbedaan pendapat dengan orang tua adalah hal yang lumrah. Mereka mungkin memiliki pilihan atau pandangan tersendiri dalam beberapa hal.
Meski terkadang tidak sejalan, tetaplah menghargai keputusan dan pilihan yang mereka buat. Sikap hormat terhadap pendapat mereka menunjukkan kedewasaan sekaligus bentuk cinta yang sejati.
Berbakti Kepada Orang Tua yang sudah Meninggal
Tentu saja, ada di antara kita yang mungkin telah kehilangan orang tua karena mereka telah terlebih dahulu kembali ke sisi Tuhan.
Hal ini seringkali menimbulkan pertanyaan dalam hati kita: apakah masih ada yang bisa dilakukan seorang anak sebagai wujud bakti ketika orang tua telah tiada?
Namun tidak perlu merasa bingung atau putus asa, sebab masih banyak bentuk pengabdian yang bisa kita tunjukkan, meskipun mereka telah meninggal dunia.
Bahkan dalam Al-Quran dan berbagai hadist, telah dijelaskan mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan rasa bakti kepada kedua orang tua yang telah wafat. Berikut adalah uraian selengkapnya.
1. Terus Mendoakan dan Memohonkan Ampunan
Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, adakah hal yang bisa aku lakukan untuk tetap berbakti kepada kedua orang tuaku yang telah meninggal dunia?”
Nabi Muhammad SAW pun menjawab, “Tentu ada. Kamu bisa mendoakan mereka, memohonkan ampunan untuk mereka, menepati janji yang pernah mereka ucapkan semasa hidupnya, menyambung hubungan baik dengan kerabat yang sebelumnya tidak terjalin, serta memuliakan sahabat-sahabat dekat mereka.” (HR Abu Daud No. 5142).
Melalui hadist ini, kita memahami bahwa meskipun kedua orang tua telah berpulang, kita masih bisa menunjukkan rasa bakti dengan cara mendoakan dan memohonkan ampunan untuk mereka. Ini menjadi salah satu bentuk nyata dari cara untuk berbakti kepada orang tua.
2. Menyambung Silaturahmi dengan Kerabat Orang Tua
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya salah satu cara terbaik dalam berbakti kepada orang tua adalah dengan menyambung silaturahmi kepada kerabat dan keluarga dari pihak ayah.” (HR. Muslim No. 2552).
Hadist ini menegaskan bahwa menjaga hubungan baik dengan sanak saudara, teman dekat, maupun keluarga dari orang tua adalah wujud dari bakti yang tulus.
Maka dari itu, niatkan silaturahmi yang kita jalankan sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua agar mereka turut mendapatkan ganjaran kebaikan dari perbuatan tersebut.
3. Bersedekah Atas Nama Orang Tua
Sedekah merupakan amal yang sangat dianjurkan dan menjadi bekal berharga di akhirat.
Selain sebagai wujud kepedulian sosial dan rasa syukur kepada Tuhan, sedekah atas nama orang tua yang telah meninggal juga menjadi salah satu bentuk amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.
Sebagai anak, kita dianjurkan untuk senantiasa bersedekah atas nama ayah dan ibu, karena perbuatan tersebut bukan hanya membawa kebahagiaan bagi penerimanya, tetapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa syukur, mendatangkan keberkahan rezeki, serta memperkuat ikatan batin dengan orang tua yang telah tiada.
4. Menyebarkan Ilmu yang Memberikan Manfaat
Salah satu bentuk penghormatan kepada orang tua yang telah tiada dapat diwujudkan melalui penyebaran ilmu yang bermanfaat kepada sesama.
Ketika kita membagikan pengetahuan atau nilai-nilai kebaikan, seperti mengajarkan sikap terpuji, membimbing dalam perilaku sehari-hari, atau mengajarkan bacaan Al-Qur’an, secara tidak langsung hal tersebut menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
Ilmu yang telah kita bagikan dapat terus diamalkan oleh orang lain, bahkan setelah kita tiada. Maka, orang tua pun akan memperoleh keberkahan dari ilmu tersebut.
Dengan demikian, kita tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi juga mengangkat derajat orang tua kita di sisi Tuhan melalui amal baik tersebut.
5. Melunasi Utang Orang Tua
Penting untuk diketahui bahwa kewajiban melunasi utang orang tua tidak berhenti setelah mereka wafat. Justru, sebagai anak, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menyelesaikan beban yang masih mereka tinggalkan.
Melunasi utang mereka adalah bentuk kasih sayang sekaligus upaya agar mereka memperoleh ampunan dan kelapangan di alam kubur. Utang yang belum terbayarkan dapat menjadi penghalang bagi perjalanan ruh mereka.
Oleh sebab itu, anak-anak dianjurkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut sebagai bentuk bakti dan penghormatan terakhir kepada orang tua. Dengan melakukan hal ini, kita membantu memudahkan jalan mereka di alam sana.
6. Menjaga Reputasi dan Nama Baik Orang Tua
Menghormati orang tua juga dapat dilakukan dengan menjaga nama baik mereka, terutama jika mereka telah wafat. Ini merupakan kewajiban moral bagi anak agar citra kedua orang tuanya tetap terjaga dengan baik di tengah masyarakat.
Hal ini bisa dilakukan dengan tidak mengungkit kesalahan masa lalu, tidak menyebarkan aib keluarga, dan menghindari tindakan yang bisa mencemarkan nama baik orang tua.
Bahkan, kita harus menjauhi perilaku atau ucapan yang berpotensi memicu fitnah terhadap mereka yang telah tiada.
Dengan menjaga nama baik orang tua, kita menunjukkan bentuk penghargaan yang tinggi terhadap jasa dan pengorbanan mereka selama hidup.
Sebagai penutup, itulah beberapa bentuk nyata dari cara berbakti kepada orang tua yang sudah tiada.