Mengenal Jenis Cerita Fiksi, Karakteristik, dan Manfaatnya

Bru
Rabu, 23 Juli 2025 | 12:32:05 WIB
jenis cerita fiksi

Jenis cerita fiksi menjadi pilihan menarik bagi banyak orang yang ingin mengisi waktu luang dengan cara menyenangkan. 

Salah satu aktivitas yang cocok untuk itu adalah membaca buku. Bagi para pecinta bacaan, biasanya mereka memiliki satu atau bahkan beberapa buku fiksi yang tersimpan di rak pribadi. 

Namun, tak sedikit pula yang belum memahami apakah buku yang mereka baca tergolong fiksi atau bukan.

Kisah-kisah fiksi memiliki beragam variasi. Karena itulah, banyak yang merasa kesulitan membedakan antara satu jenis dan lainnya. 

Beberapa cerita mungkin tampak serupa pada pandangan pertama, padahal masing-masing punya ciri khas yang membedakan. 

Mulai dari ide pokok cerita, tokoh-tokohnya, hingga latar tempat maupun waktu dalam kisah tersebut memiliki kekhasan tersendiri.

Agar lebih memahami perbedaan antara cerita-cerita fiksi favoritmu, mari pelajari lebih dalam tentang masing-masing karakteristiknya. Dengan begitu, kamu bisa mengenali dan mengapresiasi setiap jenis cerita fiksi dengan lebih baik.

Pengertian Cerita Fiksi

Karya naratif yang tergolong rekaan umumnya berkaitan dengan dunia imajinasi. Cerita jenis ini bukan berdasarkan kenyataan, melainkan hasil dari daya cipta dan pemikiran kreatif penulisnya. 

Karena setiap individu memiliki imajinasi yang berbeda dan cara pandang yang unik, cerita-cerita yang dihasilkan pun menjadi sangat beragam dan menawarkan berbagai warna yang terus berkembang.

Walaupun bersifat rekaan, cerita seperti ini sering kali berakar dari kejadian yang pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau muncul dari kabar yang beredar di lingkungan sosial. 

Hal tersebut kemudian dikembangkan menjadi alur baru yang belum pernah dikenal sebelumnya. Namun, tujuan utama dari penceritaan tersebut adalah untuk memberikan hiburan kepada pembacanya.

Jenis Cerita Fiksi

Salah satu bentuk narasi rekaan yang paling dikenal luas oleh masyarakat adalah cerita bertema percintaan. Sering kali, hanya dengan membaca judulnya saja, kita sudah bisa menebak bahwa isi ceritanya berkisar pada hubungan asmara. 

Salah satu karya paling legendaris dalam kategori ini adalah kisah Romeo & Juliet hasil karya Shakespeare, yang hingga kini masih digemari dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis modern.

Namun, perlu diketahui bahwa cerita rekaan tidak terbatas hanya pada kisah cinta yang penuh emosi. 

Dunia fiksi terus berkembang dan melahirkan berbagai bentuk baru seiring berjalannya waktu. 

Selain roman, terdapat pula bentuk lain seperti legenda, cerita binatang (fabel), kisah mitos (mite), cerita penuh nilai moral (parabel), dan kisah sejarah bercampur unsur fantastik (sage), yang semuanya memiliki penggemar tersendiri dan semakin banyak ditulis serta dibaca oleh berbagai kalangan.

Ragam jenis cerita fiksi ini menawarkan perbedaan mencolok dalam hal tema, alur cerita, karakter tokoh, latar tempat dan waktu, konflik yang dihadirkan, sudut pandang yang digunakan, hingga dialog antar tokohnya. 

Masing-masing memiliki kekuatan tersendiri yang membuat pembacanya tertarik. Hal ini tidak lepas dari kemampuan para penulis dalam merangkai daya khayal mereka menjadi tulisan yang tampak begitu nyata dan hidup.

Beberapa karya bahkan mampu menciptakan dunia rekaan yang terasa sangat nyata, membuat pembacanya larut sepenuhnya ke dalam cerita. 

Contohnya adalah karya-karya populer seperti Harry Potter, Lord of the Rings, Maze Runner, Twilight Saga, Nebula, dan the Da Vinci Code. Kisah-kisah tersebut sukses membawa pembacanya masuk ke dunia imajinatif yang sebelumnya belum pernah ada.

Keistimewaan cerita fiksi yang mampu mengajak pembacanya menjelajahi dunia baru inilah yang membuat banyak orang semakin gemar membaca. Adapun berbagai bentuk cerita fiksi lainnya dapat ditemukan dalam penjelasan berikutnya.

1. Fabel: Cerita tentang Hewan Berperilaku Seperti Manusia

Salah satu bentuk narasi rekaan yang menggambarkan hewan layaknya manusia adalah kisah tentang binatang yang berperilaku seperti manusia. 

Dalam cerita-cerita semacam ini, hewan ditampilkan seolah memiliki kehidupan sosial seperti manusia, termasuk dalam hal cara berpikir, merasakan, dan berkomunikasi. 

Mereka biasanya digambarkan berbicara dengan bahasa manusia dan menjalani kehidupan dengan cara yang menyerupai perilaku manusia pada umumnya.

Itulah mengapa jenis cerita semacam ini sering digunakan dalam pembelajaran anak-anak, baik di sekolah maupun sebagai bahan dongeng sebelum tidur. 

Karakter hewan yang ditampilkan terasa menarik dan lebih mudah dipahami oleh anak-anak, karena mencerminkan berbagai sifat manusia, baik yang positif maupun yang negatif.

Maka tidak heran bila pesan moral yang terkandung di dalamnya pun menjadi sangat mudah dipahami dan dicerna oleh kalangan usia dini.

Ciri-ciri Cerita tentang Binatang

Sesuai bentuknya, tokoh utama dalam cerita ini hampir seluruhnya merupakan binatang. Walau demikian, dalam beberapa kisah terkadang disisipkan tokoh manusia sebagai pelengkap. 

Ceritanya cenderung singkat, dengan jalan cerita yang sederhana dan langsung ke inti, sehingga menjadikannya mudah dipahami. 

Sebagian besar cerita termasuk dalam kategori cerita pendek dengan pesan moral yang disampaikan secara eksplisit agar mudah dimengerti.

Jenis kisah seperti ini telah dikenal sejak lama, dan banyak di antaranya diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Seiring waktu, cerita-cerita ini berkembang menjadi dua bentuk utama: klasik dan modern. 

Bentuk klasik biasanya menampilkan konflik yang sederhana, sementara versi modern lebih kompleks dalam alur dan dinamika peristiwa.

Salah satu contoh yang banyak dikenal adalah kisah seekor hewan cerdik yang gemar mencuri hasil kebun namun akhirnya tertangkap karena jebakan petani. 

Pesan moral yang terkandung dalam kisah ini begitu kuat dan melekat dalam ingatan banyak orang, bahkan hingga dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan penyampaian nilai-nilai melalui cerita jenis ini berhasil dengan sangat baik.

2. Legenda: Kisah Rakyat yang Dianggap Pernah Terjadi

Narasi rakyat yang sering dikaitkan dengan sosok bersejarah, kekuatan luar biasa, atau keajaiban biasanya termasuk dalam kategori cerita yang dipercaya pernah benar-benar terjadi. 

Cerita seperti ini lazimnya mengangkat tokoh masyarakat atau menjelaskan latar belakang suatu wilayah yang dianggap nyata di masa lampau.

Cerita-cerita ini telah lama tersebar dan diwariskan melalui berbagai generasi oleh masyarakat sekitar, namun tidak dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Banyak yang menganggapnya sekadar dongeng penghibur atau bahan bacaan anak-anak. 

Meski begitu, tidak sedikit dari cerita-cerita ini yang mengandung nilai-nilai moral dan digunakan untuk bahan ajar.

Salah satu ciri khas dari cerita seperti ini adalah keyakinan dari pihak yang menyampaikan bahwa kejadian dalam kisah tersebut benar-benar pernah terjadi di dunia nyata. 

Ceritanya pun berkembang dalam berbagai bentuk dengan suasana dan tema yang berbeda-beda.

Macam-macam Cerita Rakyat Berdasarkan Isinya

Pertama, cerita tentang tokoh tunggal yang menjadi pusat perhatian, sering disebut sebagai cerita tokoh. 

Isinya berkisar pada satu sosok yang diyakini pernah hidup, seperti yang terdapat dalam kisah-kisah tentang tokoh legendaris dari berbagai daerah.

Kedua, kisah yang memiliki kaitan dengan tokoh kepercayaan atau objek tertentu yang dianggap suci. Cerita seperti ini biasanya menyangkut tokoh agama atau tempat yang disakralkan.

Ketiga, cerita yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak terlihat secara kasat mata atau bersifat gaib. Cerita seperti ini sering kali dipercaya sebagai bagian dari realitas oleh masyarakat yang mempercayainya.

Keempat, cerita yang menjelaskan asal mula suatu daerah atau terbentuknya suatu benda khas dari sebuah wilayah tertentu. Narasi semacam ini banyak ditemukan dan dijadikan penjelasan rakyat tentang sejarah tempat tinggal mereka.

3. Mite: Cerita tentang Makhluk dan Dunia Ilahi

Salah satu bentuk narasi yang berfokus pada kisah para makhluk ilahi atau setengah dewa, yang dipercaya sebagian masyarakat sebagai kisah nyata yang sakral, adalah cerita yang berkaitan dengan dunia spiritual atau mitologis. 

Cerita seperti ini sering disebut sebagai mitos dan memiliki kemiripan dengan cerita rakyat, tetapi memiliki kedudukan yang lebih suci di mata penganutnya.

Biasanya, isi cerita mengangkat perjalanan makhluk ilahi, asal-usul bentuk bumi, rupa binatang tertentu, maupun kisah cinta yang luar biasa. 

Di dalamnya, terdapat pula kepercayaan bahwa jika aturan dalam cerita itu dilanggar, bisa membawa kesialan bagi pelanggarnya.

Di tanah air, cerita semacam ini sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Keberagaman budaya di negeri ini membuat narasi semacam itu menyatu dalam kehidupan masyarakat. 

Ada yang menganggapnya hanya sebagai tambahan cerita, tapi tidak sedikit pula yang masih meyakini dan menjadikannya bagian dari tradisi yang terus dijaga.

Negara-negara lain pun memiliki cerita-cerita serupa yang dikenal luas hingga ke berbagai penjuru dunia. Salah satunya adalah kisah-kisah kuno dari suatu negeri yang dikenal memiliki mitologi sangat kaya. 

Banyak dari cerita tersebut menginspirasi berbagai bentuk karya fiksi, baik berupa novel maupun film, dalam berbagai tema seperti spiritualitas, petualangan, hingga romansa.

Beberapa kisah mitologi yang diangkat ke dalam karya populer antara lain berkisah tentang dewa-dewi terkenal, makhluk berkepala ular, raksasa dari dunia bawah, serta banyak makhluk mitologis lainnya yang kini menjadi bagian dari cerita fantasi yang digemari oleh banyak kalangan.

4. Sage: Cerita tentang Kepahlawanan Masa Lampau

Salah satu bentuk narasi rekaan klasik yang menampilkan kisah keberanian seorang tokoh utama dikenal sebagai cerita tentang kepahlawanan kuno. 

Secara makna, jenis ini memiliki kemiripan dengan kisah rakyat yang berpusat pada tokoh tertentu, karena kisahnya memang berfokus pada satu sosok utama yang digambarkan sebagai pahlawan pada zamannya. 

Bentuk narasi ini kerap pula dikaitkan dengan kejadian-kejadian bersejarah di wilayah tempat cerita tersebut berasal.

Latar waktu yang digunakan dalam cerita semacam ini biasanya merujuk pada masa lampau. 

Di Indonesia sendiri, banyak kisah dengan tema kepahlawanan, seperti cerita tentang tokoh wanita kuat dari masa lalu, legenda asal-usul kebudayaan, maupun tokoh dalam kisah pewayangan. 

Seiring perkembangan zaman, bentuk cerita ini pun turut berkembang. Tak selalu bercerita tentang tokoh nyata yang pernah bertempur di medan perang, beberapa sosoknya hanyalah rekaan belaka yang ditulis dengan sentuhan historis.

Ciri Khas Cerita Kepahlawanan

Cerita rekaan dengan tema ini memiliki sejumlah ciri yang mencolok. Umumnya menonjolkan keberanian, tindakan heroik, atau kejadian ajaib yang melibatkan tokoh utamanya. 

Meski membawa nilai moral yang kuat, asal-usul dari kisah tersebut sering kali tidak jelas siapa pengarang pertamanya. 

Cerita-cerita seperti ini tersebar dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan berkembang sedemikian rupa hingga sebagian masyarakat meyakini bahwa tokohnya benar-benar pernah ada.

Di berbagai negara lain, banyak pula kisah serupa tentang sosok pejuang yang menjadi ikon keberanian. Beberapa contoh terkenal adalah petarung Romawi, raja dari negeri barat, atau pendekar dari negeri timur. 

Meskipun latar dan tema ceritanya tidak selalu sama, namun latar sejarah yang mendasarinya biasanya bersumber dari kisah nyata. 

Cerita-cerita ini yang dahulu hanya dituturkan secara lisan, kini telah menjadi inspirasi berbagai karya tulis yang menarik untuk dibaca.

5. Cerita Bernuansa Ajaran Moral dan Agama

Jenis cerita rekaan lainnya yang berisi pesan-pesan moral dan nilai kehidupan adalah kisah yang mengajarkan tentang kebaikan melalui bentuk perumpamaan. 

Yang membuat cerita ini unik adalah cara penyampaian pesannya dilakukan secara simbolis, seolah-olah benda mati, binatang, atau tanaman menjadi hidup dan turut berbicara dalam cerita.

Cerita ini sering kali disamakan dengan narasi yang menggunakan binatang sebagai tokoh, meskipun tujuan utamanya berbeda. 

Jika yang satu bertujuan menghibur, maka cerita berbasis perumpamaan ini lebih ditujukan untuk menyampaikan nilai-nilai luhur kepada masyarakat. Tema yang diangkat pun cenderung lebih dalam dan kompleks dibanding cerita hewan biasa.

Kisah seperti ini banyak digunakan sebagai bahan ajar di tingkat pendidikan dasar karena pendek, mudah dimengerti, namun tetap menarik. 

Di balik kesederhanaannya, cerita ini sarat dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan contoh perilaku sehari-hari. 

Di antaranya adalah tentang pentingnya kejujuran, keberanian, kasih sayang, keadilan, dan kesabaran—yang sejatinya merupakan nilai universal dalam berbagai ajaran kepercayaan.

6. Bentuk Fiksi Lain: Cerita Panjang dan Pendek

Ada pula bentuk lain dari karya rekaan yang dikategorikan berdasarkan panjang-pendeknya isi cerita. Karya naratif panjang yang umumnya memiliki alur yang kompleks disebut cerita panjang. 

Di dalamnya, berbagai tema seperti cinta, perjuangan, hingga sejarah dimuat dengan sangat mendalam. 

Salah satu contoh karya dari penulis terkenal Indonesia menggambarkan perjuangan hidup dan romansa pada masa lalu yang kelam di negeri ini.

Sementara itu, cerita pendek adalah bentuk narasi dengan jumlah kata yang lebih ringkas. Sesuai dengan namanya, cerita ini menyajikan satu kejadian atau peristiwa dalam lingkup yang lebih sempit. 

Banyak cerita hewan, cerita nilai-nilai moral, bahkan cerita rakyat atau mitos yang dikemas dalam bentuk pendek ini. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kisah rakyat atau cerita mitologis disajikan dalam bentuk panjang dengan alur lebih luas.

Buku yang berisi cerita-cerita ringkas biasanya berupa kumpulan dari beberapa narasi yang berbeda. Setiap cerita dalam kumpulan tersebut berdiri sendiri dan menyampaikan pesan atau pengalaman yang berbeda pula.

Manfaat Cerita Fiksi

Jika dilihat dari keragaman bentuk narasi rekaan, meskipun kehadirannya sering kali dianggap sebatas hiburan atau pelengkap percakapan, setiap cerita tetap menyimpan makna yang mendalam serta sarat dengan nilai-nilai kehidupan. 

Pesan-pesan yang disampaikan melalui cerita-cerita tersebut umumnya dapat diterima dengan baik oleh para pembacanya. 

Karya yang berawal dari daya cipta penulis sering kali mampu membawa pembaca larut dalam alur cerita hingga kisah tersebut menjadi sangat dikenal dan diwariskan dari generasi ke generasi. 

Dengan begitu, cerita rekaan bukan hanya sekadar media untuk menghibur, tetapi juga menjadi sarana yang lembut dan efektif dalam menyampaikan pelajaran hidup.

Sebagai penutup, berbagai jenis cerita fiksi mampu menyentuh emosi pembaca dan menjadi cara yang menarik untuk menyampaikan pesan-pesan kehidupan secara halus dan bermakna.

Terkini