Pengertian Cerita Anak, Jenis dan Contoh, serta Manfaatnya

Bru
Rabu, 23 Juli 2025 | 12:33:33 WIB
pengertian cerita anak

Pengertian cerita anak adalah karya sastra untuk anak-anak yang penuh imajinasi dan pengalaman yang dekat dengan dunia mereka.

Saat kamu membaca berbagai bentuk cerita anak, baik yang bersifat fiksi maupun lainnya, pernahkah terlintas untuk memahami apa itu cerita anak secara lebih dalam? 

Selain itu, pernahkah kamu mempertanyakan tentang hal-hal lain yang berkaitan, seperti jenis-jenisnya, unsur-unsur penyusunnya, hingga manfaat dari cerita anak itu sendiri?

Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut pernah muncul di benakmu dan kamu ingin mengetahui jawabannya secara menyeluruh, maka pembahasan kali ini bisa menjadi panduan yang bermanfaat. 

Karena tidak hanya membahas pengertiannya saja, penjelasan ini juga akan mengulas secara lengkap mengenai jenis-jenis cerita anak, unsur-unsur penting di dalamnya, serta berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari cerita-cerita tersebut.

Dengan memahami pengertian cerita anak secara menyeluruh, kamu bisa lebih mengapresiasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan memahami bagaimana cerita-cerita tersebut memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak.

Pengertian Cerita Anak

Pengertian cerita anak merujuk pada bentuk karya sastra yang ditujukan khusus bagi anak-anak. Sastra anak merupakan bacaan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual dan emosional mereka. 

Cerita anak tak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga berfungsi dalam menyampaikan nilai-nilai moral yang mendidik.

Menurut Nurgiyantoro (2005:217), cerita anak adalah prosa naratif yang menceritakan peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu yang nyata dialami seseorang, maupun hasil dari imajinasi yang menggambarkan dunia anak-anak.

Sementara itu, Rampan dalam Subyantoro (2007:10) menjelaskan bahwa cerita anak adalah kisah yang sederhana namun tetap memiliki kompleksitas. 

Kesederhanaannya tercermin dalam penggunaan bahasa yang baku dan mudah dipahami, serta tetap menjaga kualitas yang baik agar komunikatif. 

Cerita anak pada dasarnya menggambarkan kehidupan anak-anak secara utuh, termasuk segala aspek yang memengaruhi kehidupan mereka.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerita anak merupakan karya bacaan yang berisi kisah-kisah tentang dunia anak-anak, yang bertujuan menghibur sekaligus mendidik, serta menyesuaikan isi ceritanya dengan perkembangan kognitif dan emosional anak. 

Selain itu, cerita anak dalam Bahasa Inggris juga dapat dipahami sebagai cerita bertema anak-anak yang ditulis dalam Bahasa Inggris, tetap mengedepankan unsur hiburan dan kesesuaian dengan tahapan tumbuh kembang anak.

Untuk memahami cerita anak secara lebih mendalam, termasuk versi berbahasa Inggris, penting untuk mengetahui tidak hanya definisinya saja. Salah satu aspek penting yang juga perlu dipahami adalah unsur-unsur pembentuk cerita anak. 

Unsur-unsur Cerita Anak

Kisah yang ditujukan untuk anak-anak mengandung dua jenis unsur, yaitu unsur dari dalam dan unsur dari luar. 

Unsur dari dalam merupakan komponen yang secara langsung menjadi bagian dari isi cerita itu sendiri, membentuk keseluruhan narasi, dan memiliki elemen-elemen seperti karakter, cara penceritaan, serta latar kejadian. 

Sementara itu, unsur dari luar merupakan cerminan dari pembuat cerita, mencakup nilai-nilai kehidupan, keyakinan ideologis, serta kondisi sosial dan budaya masyarakat yang menjadi kerangka luar dari cerita tersebut. 

Meski keduanya penting, fokus kali ini akan diarahkan pada pembahasan secara mendalam mengenai unsur dari dalam dalam cerita anak. Berikut penjelasannya:

Karakter

Karakter adalah bagian penting yang seringkali menimbulkan kesan mendalam serta menjadi pusat perhatian dalam cerita anak. 

Dalam pandangan Nurgiyantoro (2005:222), karakter mendapatkan sorotan baik dalam sisi kepribadian maupun tampilan fisik. 

Karakter merupakan individu yang menjalani dan mengalami kejadian-kejadian dalam kisah tersebut, disampaikan melalui jalannya narasi. Dalam cerita anak-anak, karakter tidak selalu berbentuk manusia. 

Kadang, karakter diwujudkan dalam bentuk benda yang digambarkan memiliki sifat dan perilaku seperti manusia atau hewan. 

Tokoh-tokoh yang digambarkan sebagai penyelamat atau pahlawan sering kali menjadi figur favorit di kalangan anak-anak. Contohnya seperti Tsubasa dalam kisah Kapten Tsubasa, serta Bawang Putih dalam cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih.

Latar

Latar, atau disebut juga tempat dan waktu cerita berlangsung, merupakan fondasi dari seluruh kejadian yang disampaikan dalam cerita. 

Dalam karya anak-anak, latar harus dijelaskan secara rinci dan jelas karena anak-anak membutuhkan gambaran konkret mengenai tempat dan waktu kejadian berlangsung.

Latar mengandung informasi mengenai lokasi kejadian, kapan kejadian berlangsung, serta gambaran tentang lingkungan sosial tempat para karakter menjalani kehidupannya dan mengalami peristiwa-peristiwa penting dalam cerita.

Rangkaian Kejadian

Rangkaian kejadian dalam cerita menyangkut jalannya peristiwa, konflik yang terjadi, puncak ketegangan, hingga cara penyelesaiannya. 

Sudjiman (1987:29) mengungkapkan bahwa rangkaian kejadian adalah susunan peristiwa yang disusun sedemikian rupa agar membentuk cerita yang utuh.

Unsur ini sangat berkaitan dengan mengapa suatu kejadian bisa terjadi, siapa saja yang terlibat, serta bagaimana peran tokoh dijalankan dalam urutan cerita yang logis dan menarik. 

Rangkaian peristiwa ini menyusun kemunculan setiap kejadian dan karakter dengan urutan yang menyenangkan untuk diikuti namun tetap mempertahankan akal sehat dan kesinambungan cerita.

Kasim (1994:151) menambahkan bahwa kisah adalah serangkaian kejadian yang disampaikan dalam karya sastra dengan tujuan tertentu. 

Urutan kejadian itu disusun secara cermat, dimulai dari pengenalan suasana, perkembangan konflik, titik puncak ketegangan, hingga akhir yang memberi penyelesaian terhadap cerita tersebut.

Dari penjelasan yang disampaikan para ahli, dapat diambil pemahaman bahwa rangkaian kejadian adalah gambaran keseluruhan kisah yang mencakup peran karakter, perjalanan hidupnya, serta berbagai kejadian yang dialami, semuanya saling terhubung dan membentuk kisah yang utuh dan menarik.

Tema

Tema bisa diartikan sebagai ide utama yang menjadi landasan suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2005:260), tema adalah elemen dasar yang digunakan untuk mengembangkan cerita. 

Sementara itu, Keraf (1984:107) menyatakan bahwa tema merupakan pesan utama yang ingin disampaikan oleh penulis melalui karya tulisnya.

Sebagai ide pokok yang ingin disampaikan, tema dikembangkan melalui elemen-elemen intrinsik lainnya seperti tokoh, latar, dan alur cerita. 

Memahami tema berarti juga memahami makna mendalam dari sebuah karya. Intinya, tema merupakan gagasan utama dari suatu cerita.

Secara umum, tema berhubungan erat dengan berbagai persoalan yang dialami manusia dalam kehidupan. Pemilihan tema dalam sebuah cerita sangat bergantung pada kemampuan sang penulis. 

Saat ini, tema-tema yang berkaitan dengan hubungan antarindividu atau interaksi sosial sering menjadi pilihan.

Sudut Pandang

Sudut pandang, menurut Nurgiyantoro (2005:284), adalah pendekatan atau cara yang digunakan penulis untuk menyajikan tokoh, tindakan, dan peristiwa kepada pembaca dalam sebuah cerita. 

Dengan kata lain, sudut pandang merupakan strategi naratif yang dipilih secara sadar oleh penulis untuk menyampaikan cerita dan gagasannya kepada audiens.

Moral

Moral dalam cerita mengacu pada pesan atau nilai-nilai yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Moral berkaitan dengan pertimbangan antara yang baik dan yang buruk. 

Dalam konteks cerita anak, moral berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pelajaran atau nilai tertentu. 

Kehadiran unsur moral bisa dilihat sebagai saran mengenai perilaku yang baik secara praktis, meskipun tidak harus menjadi petunjuk langsung tentang cara bertindak.

Gaya Bahasa (Style)

Setiap pengarang memiliki ciri khas dalam cara menulis yang membedakannya dari penulis lain. Gaya penulisan harus bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca. 

Dalam cerita anak, gaya bahasa yang digunakan juga bertujuan untuk memengaruhi pembaca, terutama anak-anak, agar mereka mampu memahami serta merespons pesan yang disampaikan secara implisit dalam cerita.

Setelah mengenal berbagai unsur intrinsik dalam cerita anak, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, kamu juga perlu memahami macam-macam jenis cerita anak yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Jenis-jenis Cerita Anak dan Contohnya

1. Cerita Jenaka

Cerita jenaka merupakan bentuk kisah yang bertujuan untuk menghibur dan menimbulkan gelak tawa bagi pembaca atau pendengarnya. 

Cerita jenis ini kerap disebut pula sebagai cerita lucu yang mengundang tawa melalui penggambaran karakter dan alur ceritanya.

Ciri utama dari cerita jenaka terlihat dari keseluruhan unsur cerita yang sarat akan kelucuan, mulai dari judul, nama tokoh, hingga jalan cerita dan karakter para tokohnya. Sumber kelucuan biasanya berasal dari tindakan atau sifat tokoh utama. 

Cerita jenaka juga kerap menampilkan tiga pola watak, yaitu tokoh cerdas, tokoh kombinasi cerdas dan bodoh, serta tokoh bodoh yang kerap bernasib sial.

Latar cerita biasanya diambil dari kehidupan sehari-hari yang akrab bagi pembaca, sehingga isi cerita mudah dipahami. Selain berfungsi sebagai hiburan, cerita jenaka juga kerap digunakan untuk menyampaikan kritik terhadap kondisi sosial secara halus.

Contoh cerita jenaka berbahasa Inggris yang terkenal adalah The Child and His Mother karya Stephen.

2. Fabel

Fabel secara umum diartikan sebagai kisah yang menampilkan kehidupan binatang yang bertingkah laku layaknya manusia, serta menyisipkan pesan moral dan pelajaran budi pekerti. 

Dalam cerita fabel, binatang bertindak sebagai pengganti tokoh manusia, tetapi tetap digambarkan memiliki akal, emosi, kemampuan berkomunikasi, serta sikap seperti manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel adalah cerita yang mencerminkan perilaku manusia, tetapi diperankan oleh binatang sebagai tokohnya.

Cerita fabel umumnya memuat pesan moral atau nilai-nilai kehidupan, dan sangat populer di kalangan anak-anak karena tokoh-tokohnya berupa hewan.

Fabel bertujuan untuk menanamkan ajaran moral dan etika kepada anak-anak melalui kisah yang menarik dan mudah dicerna. 

Tokoh binatang digunakan karena lebih menarik perhatian anak, sekaligus mempermudah penyampaian pesan secara tidak langsung.

Karakteristik dari fabel mencakup penggunaan hewan sebagai tokoh utama, hewan yang digambarkan memiliki karakter dan akhlak menyerupai manusia, serta tingkah lakunya yang mencerminkan kehidupan manusia. 

Cerita fabel biasanya memiliki alur yang singkat dan sederhana, penggambaran karakter tokoh dilakukan dengan jelas, penggunaan bahasa mudah dipahami, dan pesan moral terkadang ditulis secara eksplisit dalam cerita.

Salah satu contoh fabel berbahasa Inggris yang dikenal luas adalah The Smart Dog.

3. Legenda

Legenda merujuk pada cerita rakyat berbentuk prosa yang diyakini benar-benar pernah terjadi oleh masyarakat yang mewarisinya. Cerita ini bersifat sekuler atau duniawi, dan biasanya terjadi di masa lalu yang belum terlalu lama. 

Tokoh dalam legenda umumnya adalah manusia, meskipun kadang memiliki kemampuan luar biasa dan sering dibantu oleh makhluk gaib.

Ciri-ciri legenda meliputi: dipercaya sebagai kejadian nyata, tokohnya manusia, mengandung unsur keduniawian, berpindah-pindah secara lisan, serta bersifat setengah historis.

Berikut adalah beberapa kategori legenda beserta penjelasannya:

a. Legenda Alam Gaib

Legenda ini biasanya berisi kisah yang dipercaya pernah dialami seseorang, dan berfungsi untuk memperkuat kepercayaan atau takhayul yang dianut oleh masyarakat.

b. Legenda Keagamaan

Legenda ini berkaitan dengan kisah tokoh-tokoh suci dan menyampaikan nilai-nilai religius. Ceritanya terjadi di masa lalu dan berisi teladan moral yang dapat membentuk pandangan hidup masyarakat terhadap ajaran keagamaan.

c. Legenda Setempat

Legenda jenis ini berkaitan erat dengan asal-usul suatu tempat, seperti bentuk geografis wilayah atau penamaan daerah. 

Contoh cerita legenda setempat dalam Bahasa Inggris antara lain The Legend of Singapore, The Legend of Philippines, dan The Legend of Hong Kong.

d. Legenda Perseorangan

Jenis ini mengangkat kisah tokoh tertentu yang diyakini benar-benar pernah hidup oleh orang-orang yang menceritakannya.

4. Mite

Mite atau mitos merupakan cerita rakyat berbentuk prosa yang tokohnya biasanya adalah makhluk setengah dewa atau dewa, dan latar ceritanya terjadi di dunia lain pada masa lampau. 

Masyarakat yang mempercayainya menganggap kisah ini benar-benar pernah terjadi. Cerita mite dapat mencakup berbagai tema, seperti asal-usul manusia, dunia roh, hingga terbentuknya fenomena alam seperti sungai dan danau.

Ciri-ciri mite antara lain: dipercaya oleh penganutnya, alur dan motif cerita yang sederhana, serta latar waktu yang sangat lampau. Beberapa jenis mite di antaranya:

  • Mite Penciptaan, mengisahkan proses terciptanya alam semesta.
  • Mite Kosmogenik, menggambarkan penciptaan alam melalui makhluk perantara.
  • Mite Asal-Usul, mengisahkan asal mula hewan, tumbuhan, dan fenomena lain.
  • Mite Transformasi, menjelaskan perubahan yang dialami manusia atau alam di kemudian hari.

Fungsi utama mite antara lain sebagai sarana pendidikan budaya, media penyebaran nilai dan norma sosial, serta pedoman hidup bagi masyarakat yang mempercayainya.

Manfaat Cerita Anak

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak

Cerita untuk anak memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan bahasa mereka. Saat anak-anak mendengarkan, membaca, atau menyimak sebuah cerita, mereka bisa mengenal beragam kosakata baru. 

Apalagi jika cerita yang dibacakan menggunakan bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, hal ini tentu akan membantu memperluas kemampuan berbahasa asing mereka secara perlahan.

Mendorong Kreativitas Anak

Membaca cerita secara rutin dapat memicu imajinasi anak terhadap alur cerita, karakter, dan latar yang disuguhkan. 

Dengan membayangkan berbagai situasi dalam cerita, anak-anak menjadi lebih kreatif karena otaknya terbiasa mengembangkan ide-ide baru yang bersumber dari kisah yang mereka dengar atau baca.

Meningkatkan Daya Pikir dan Kecerdasan

Cerita juga merangsang rasa ingin tahu anak. Setelah mendengarkan atau membaca, mereka akan mencoba memahami makna atau pesan tersembunyi di dalam cerita tersebut. 

Hal ini bisa membentuk cara berpikir yang lebih logis, kritis, serta membantu mereka membedakan antara sikap baik dan buruk sejak dini.

Sebagai penutup, pengertian cerita anak menggambarkan karya sastra ringan yang mendidik dan menghibur, sekaligus memperkaya imajinasi serta nilai moral bagi anak-anak.

Terkini