Bintang Basket Asia yang Bersinar di NBA

Selasa, 22 Juli 2025 | 12:35:47 WIB
Bintang Basket Asia yang Bersinar di NBA

JAKARTA - NBA selama ini dikenal sebagai liga paling prestisius dalam dunia bola basket. Tidak hanya menjadi impian para pemain Amerika Serikat, panggung ini juga menjadi tujuan utama bagi para pebasket dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia. Walau kontribusi Asia belum sebesar Eropa atau Amerika Latin dalam hal kuantitas pemain, namun sejumlah nama asal Asia telah membuktikan bahwa kualitas mereka pantas bersaing di level tertinggi.

Beberapa pebasket dari Asia bahkan telah menorehkan sejarah besar dan menjadi figur ikonik, tidak hanya di negara asal mereka tetapi juga di mata para pecinta basket dunia. Dari yang mencuri perhatian lewat permainan dominan hingga mereka yang menginspirasi melalui kisah perjuangan, jejak para pemain ini patut dikenang.

Dominasi dan Warisan Yao Ming

Nama Yao Ming selalu menjadi pembuka dalam daftar pebasket terbaik Asia di NBA. Lahir di Tiongkok dan memiliki tinggi 2,29 meter, ia menjelma menjadi ikon global sejak memperkuat Houston Rockets pada 2002. Selama kariernya, Yao terpilih delapan kali sebagai NBA All-Star dan meraih berbagai penghargaan termasuk tiga gelar MVP di ajang FIBA Asia Cup. Ia juga tercatat lima kali masuk tim All-NBA.

Selain kiprahnya di lapangan, Yao Ming juga berperan besar dalam mempopulerkan NBA di Asia. Namanya kini diabadikan dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame, menjadikannya simbol kejayaan bola basket Asia.

Hamed Haddadi, Pelopor dari Iran

Menyusul Yao, Hamed Haddadi menjadi representasi Asia Barat pertama di NBA. Center bertinggi 2,18 meter asal Iran ini pernah membela Memphis Grizzlies dan Phoenix Suns. Empat gelar MVP di FIBA Asia Cup menjadi bukti kehebatannya, dan statusnya sebagai pemain pertama Iran di NBA memberikan inspirasi besar di negaranya.

Fenomena Linsanity

Jeremy Lin mungkin menjadi salah satu pebasket Asia yang paling dikenal di era modern. Lahir dari keluarga Taiwan-Amerika, Lin menggebrak panggung NBA bersama New York Knicks pada musim 2011–2012 melalui fenomena “Linsanity”. Penampilannya kala itu menjadi viral, dan ia pun melanjutkan karier cemerlangnya hingga akhirnya meraih gelar juara NBA bersama Toronto Raptors pada 2019. Lebih dari sekadar prestasi, Lin memberikan suara dan harapan bagi komunitas Asia-Amerika.

Jejak Sejarah Wataru Misaka

Nama Wataru Misaka layak dikenang karena perannya sebagai pionir Asia di NBA. Pada 1947, ia menjadi pemain Asia pertama yang tampil di liga ini bersama New York Knicks. Meski hanya memiliki tinggi 1,70 meter, kontribusinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Misaka juga membawa timnya menjuarai NCAA pada 1944, menjadikannya legenda bagi Jepang.

Perintis dan Pemicu Semangat di Jepang

Yuta Tabuse, yang bermain sebentar bersama Phoenix Suns pada 2004, menjadi pemain Jepang pertama yang merasakan kompetisi NBA. Meskipun kariernya di liga utama tidak berlangsung lama, Tabuse tetap bersinar di liga domestik Jepang dengan pencapaian seperti MVP dan gelar juara B.League.

Sementara itu, Rui Hachimura tampil sebagai harapan masa depan Jepang. Pemain kelahiran 1998 ini kini memperkuat Los Angeles Lakers. Dengan penampilan yang konsisten, ia masuk dalam NBA All-Rookie Second Team pada 2020 dan membantu Lakers menjuarai NBA In-Season Tournament pada 2023.

Kiprah Filipina di Panggung Dunia

Dari Filipina, Jordan Clarkson menjadi salah satu pemain yang paling bersinar. Guard eksplosif ini kini bermain untuk New York Knicks dan sebelumnya meraih gelar Sixth Man of the Year pada 2021. Clarkson juga aktif membela Timnas Filipina, termasuk saat Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Peran ganda sebagai bintang NBA dan duta negara membuatnya sangat disegani.

Pemain Muda Bertalenta dari Jepang

Yuki Kawamura, meski hanya bertinggi 1,73 meter, mencuri perhatian di musim 2023–2024 dengan menjadi pemain terpendek di NBA saat itu. Ia bergabung dengan Memphis Grizzlies melalui kontrak dua arah dan tampil menawan. Di B.League, Kawamura dinobatkan sebagai MVP, Rookie of the Year, dan Assist Leader pada 2023—prestasi luar biasa yang membuktikan bahwa tinggi badan bukan segalanya.

Kehadiran dari Korea Selatan

Ha Seung-jin mencatatkan sejarah sebagai pemain Korea Selatan pertama di NBA. Ia pernah membela Portland Trail Blazers dan Milwaukee Bucks. Seusai karier NBA-nya, Ha kembali bermain di liga domestik Korea Selatan dan meraih banyak prestasi di sana. Tingginya yang mencapai 2,21 meter menjadikannya figur yang dominan di lapangan.

Pemain Jepang yang Konsisten

Yuta Watanabe adalah contoh lain dari dedikasi dan ketekunan pemain Asia. Ia pernah bermain untuk Toronto Raptors, Brooklyn Nets, dan Phoenix Suns. Dikenal sebagai pemain bertahan yang tangguh, Watanabe sempat menyandang gelar Atlantic 10 Defensive Player of the Year saat bermain di NCAA.

Harapan Indonesia: Derrick Michael Xzavierro

Di tengah dominasi pemain Asia Timur di NBA, Indonesia juga memiliki potensi besar. Derrick Michael Xzavierro, yang kini bermain di tim kampus Long Beach State University di kompetisi NCAA, menunjukkan perkembangan menjanjikan. Jika ia terus tampil konsisten dan berkembang, bukan mustahil Indonesia akan segera memiliki wakil pertamanya di NBA.

Keberhasilan para pemain basket Asia di NBA merupakan bukti bahwa kerja keras, tekad, dan semangat pantang menyerah dapat membuka jalan ke panggung tertinggi dunia. Mereka bukan hanya mencetak angka di lapangan, tetapi juga menginspirasi jutaan orang di negara asal masing-masing. Perjalanan mereka adalah motivasi bagi generasi muda Asia bahwa mimpi untuk bersinar di NBA adalah sesuatu yang sangat mungkin dicapai.

Terkini