JAKARTA - Semangat kolaborasi mewarnai langkah Pemerintah Kota Banjarbaru dalam memperkuat potensi wisatanya. Melalui kegiatan bertajuk Kemah Wisata, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Banjarbaru menghadirkan ruang interaktif bagi para pemuda dan penggerak wisata lokal untuk saling berbagi pengetahuan dan semangat membangun pariwisata berkelanjutan.
Bertempat di Kebun Raya Banua, Kalimantan Selatan, kegiatan ini berlangsung selama tiga hari penuh. Dalam suasana alam terbuka, para peserta yang terdiri dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan perwakilan pemuda Kota Banjarbaru berkumpul untuk memperkuat jejaring, bertukar wawasan, serta menggagas inovasi pengembangan wisata daerah.
Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, menyambut positif inisiatif ini. Dalam sambutannya, ia menyebutkan bahwa Kemah Wisata merupakan momentum penting dalam membangun komunikasi aktif antara pemerintah dengan para pelaku wisata di Banjarbaru.
“Kemah Wisata ini dalam rangka mewujudkan komunikasi Pemerintah Kota Banjarbaru dan pengelola destinasi wisata yang ada di Kota Banjarbaru,” ujarnya.
Lebih dari sekadar kegiatan luar ruang, Kemah Wisata juga menjadi medium penguatan karakter dan pengetahuan peserta dalam hal pengelolaan destinasi. Wali Kota Lisa menegaskan bahwa ajang ini harus dimanfaatkan untuk menggali kreativitas dan menyulut inovasi yang akan berdampak positif terhadap perkembangan wisata di Banjarbaru.
“Saya juga berharap para peserta Kemah Wisata ini mampu menciptakan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan potensi yang ada di sekitar saudara-saudara,” harapnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi pembangunan wisata berkelanjutan. Dalam pandangannya, pariwisata yang kuat bukan hanya ditentukan oleh jumlah kunjungan, melainkan juga oleh nilai-nilai keberlanjutan dan keterlibatan masyarakat.
“Semoga kegiatan ini menjadi wadah yang bermanfaat untuk memperkuat sektor pariwisata di Kota Banjarbaru melalui kolaborasi, pengetahuan dan semangat kebersamaan,” tutur Lisa.
Pesan tersebut disambut antusias oleh para peserta dan jajaran penyelenggara. Salah satunya adalah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disporabudpar Banjarbaru, Sri Lailana, yang menyebutkan bahwa kegiatan Kemah Wisata tidak hanya sebagai sarana edukasi, tetapi juga strategi nyata untuk mengokohkan peran penting Pokdarwis sebagai ujung tombak pariwisata lokal.
“Pokdarwis merupakan garda terdepan dalam pelestarian budaya dan lingkungan, sekaligus penggerak utama pariwisata berbasis masyarakat,” ujarnya.
Sri menambahkan bahwa dalam era wisata digital seperti sekarang, peran Pokdarwis semakin vital. Mereka bukan hanya pelaku lapangan, tetapi juga menjadi wajah utama bagi wisatawan yang datang ke Banjarbaru. Karena itulah, melalui pelatihan dan diskusi dalam Kemah Wisata, para anggota Pokdarwis didorong untuk terus meningkatkan kapasitas serta memahami dinamika terbaru dunia pariwisata.
Secara menyeluruh, kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif terhadap sektor wisata. Dengan suasana santai namun penuh makna, para peserta terlibat dalam berbagai aktivitas yang mempererat keakraban sekaligus menggugah kesadaran akan pentingnya sinergi lintas sektor untuk pengembangan destinasi.
Salah satu bagian dari acara ini melibatkan sesi berbagi pengalaman antar anggota Pokdarwis dari berbagai kelurahan. Dalam sesi ini, banyak tercetus ide-ide baru yang relevan dengan kearifan lokal serta potensi khas yang dimiliki Banjarbaru. Beberapa peserta mengusulkan pengemasan ulang atraksi wisata lokal dalam bentuk yang lebih kekinian, seperti wisata tematik berbasis budaya atau jelajah alam dengan pendekatan edukatif.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Banjarbaru juga diharapkan terus memberikan dukungan konkret, baik dalam bentuk pelatihan rutin, promosi digital, maupun bantuan sarana prasarana yang menunjang kegiatan wisata masyarakat. Dengan adanya komunikasi langsung antara pemerintah dan pelaku wisata dalam forum seperti Kemah Wisata, harapan untuk lahirnya kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan lapangan pun semakin besar.
Tak dapat dipungkiri, Banjarbaru memiliki beragam potensi wisata yang belum tergarap secara maksimal. Namun dengan semangat gotong royong yang ditumbuhkan melalui kegiatan semacam ini, perlahan tapi pasti, potensi tersebut mulai dikembangkan secara strategis dan profesional.
Kemah Wisata tidak hanya menjadi momen pertemuan, melainkan juga ajang menata ulang visi bersama menuju wisata yang berkelanjutan, inklusif, dan memberdayakan masyarakat. Dalam suasana kebersamaan, semangat untuk membangun destinasi wisata yang menarik, ramah lingkungan, dan berakar dari kekuatan lokal terus tumbuh di antara para peserta.
Melalui pendekatan ini, Banjarbaru memperlihatkan keseriusannya dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai bagian penting dari pembangunan daerah. Pemerintah dan masyarakat bergerak seiring, menyusun langkah-langkah konkret yang menjadikan Banjarbaru bukan hanya kota persinggahan, melainkan juga kota tujuan wisata yang membanggakan.