JAKARTA - Keselamatan dan kenyamanan berlalu lintas menjadi harapan utama masyarakat di kawasan Batuaji dan Sagulung. Di tengah aktivitas pembangunan yang terus berjalan, perhatian masyarakat tertuju pada operasional kendaraan berat yang melintas di jalan-jalan utama wilayah ini. Warga berharap kendaraan proyek dan angkutan perusahaan lebih tertib dan terawasi agar mobilitas harian tetap aman dan lancar.
Penggunaan kendaraan berat seperti tronton dan truk tanah memang tidak terelakkan dalam kegiatan pembangunan dan proyek industri. Namun demikian, masyarakat menginginkan adanya keseimbangan antara kemajuan pembangunan dan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Selama ini, warga menyampaikan kekhawatiran terhadap kendaraan berat yang beroperasi dengan muatan berlebih, kecepatan tinggi, serta meninggalkan ceceran tanah yang dapat membahayakan pengendara lainnya. Apalagi saat musim hujan, jalanan menjadi licin dan berisiko tinggi untuk sepeda motor maupun kendaraan kecil lainnya.
“Kalau panas, debunya tebal. Kalau hujan, licin. Kita yang naik motor jadi rawan jatuh,” ungkap Anita, warga Batuaji yang sehari-hari melintasi jalur padat kendaraan berat. Ia berharap para pengemudi lebih peduli terhadap kondisi jalan dan pengguna lainnya.
Senada dengan Anita, Rizky, warga Sagulung, menyoroti kondisi kendaraan proyek yang kerap kali tidak layak jalan. Ia mengatakan sering melihat kendaraan dengan ban gundul dan rem yang tidak berfungsi dengan baik, namun tetap digunakan untuk mengangkut material proyek.
“Kendaraannya kadang udah gak layak, tapi tetap dipakai. Itu bisa bahaya banget. Harusnya ada pemeriksaan rutin sebelum mereka jalan,” ujarnya. Ia juga berharap pengawasan tidak hanya dilakukan di jalan protokol, tetapi hingga ke dalam pemukiman dan kawasan padat warga.
Menanggapi harapan tersebut, pihak kepolisian melalui Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin menyampaikan bahwa upaya pengawasan terus ditingkatkan melalui Operasi Patuh Seligi 2025, yang salah satu fokusnya adalah kendaraan berat dan angkutan barang.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kepatuhan berlalu lintas, khususnya bagi kendaraan berat. Mereka wajib memenuhi standar kelayakan dan tidak boleh membahayakan pengguna jalan lainnya,” ujar Kombes Pol Zaenal.
Menurutnya, dalam operasi tersebut, aparat kepolisian tidak hanya memeriksa kelengkapan surat-surat seperti SIM dan STNK, tapi juga mengecek kondisi fisik kendaraan seperti rem, ban, lampu, hingga sistem kemudi. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa setiap kendaraan yang melintas dalam kondisi siap jalan dan tidak menimbulkan risiko kecelakaan.
Khusus untuk kendaraan proyek dan kendaraan berat lainnya, Zaenal menegaskan pentingnya pemeriksaan kelayakan secara rutin. Mengingat dimensi dan beban kendaraan yang besar, pengawasan lebih ketat sangat dibutuhkan.
“Kalau kendaraan tidak layak, akibatnya bisa fatal. Keselamatan semua pengguna jalan harus menjadi prioritas. Jangan sampai karena satu kendaraan yang bermasalah, pengguna jalan lainnya ikut jadi korban,” tegasnya.
Ia juga menekankan perlunya pengendara kendaraan berat untuk tidak ugal-ugalan, tidak melawan arus, dan wajib menggunakan pengawalan saat melewati jalur padat penduduk. Hal ini untuk memastikan keselamatan warga sekitar, terutama di kawasan yang ramai anak-anak dan pejalan kaki.
“Disiplin berlalu lintas itu tanggung jawab bersama. Setiap pengemudi harus menyadari bahwa jalan raya digunakan oleh banyak orang. Jangan egois dan utamakan keselamatan,” imbuhnya.
Dalam upaya mendekatkan pengawasan kepada masyarakat, pihak kepolisian juga membuka kanal aduan bagi warga yang menemukan pelanggaran kendaraan berat di lapangan. Baik berupa kendaraan yang ugal-ugalan, melawan arus, atau melintas tanpa pengamanan memadai.
“Kami mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan pelanggaran. Tanpa dukungan warga, pengawasan tidak akan maksimal,” ujar Zaenal.
Langkah ini mendapat respons positif dari warga. Mereka merasa lebih tenang karena ada upaya konkret dari pihak berwenang dalam menjawab keresahan yang selama ini dirasakan.
Dengan kolaborasi antara masyarakat dan aparat kepolisian, lingkungan lalu lintas yang aman dan nyaman bukanlah hal yang mustahil. Penertiban kendaraan berat dan pengawasan terhadap aktivitas proyek menjadi bagian penting dalam menjaga keselamatan bersama, khususnya di kawasan yang sedang tumbuh dan berkembang pesat seperti Batuaji dan Sagulung.
Masyarakat berharap, langkah-langkah pengawasan ini dapat terus dijalankan secara konsisten dan menyeluruh. Apalagi wilayah mereka kini menjadi titik lalu lintas utama bagi banyak kendaraan operasional proyek. Kehadiran pengawasan yang aktif dan penindakan yang tegas akan memberikan rasa aman dan menciptakan budaya tertib di jalan raya.
Pada akhirnya, upaya mewujudkan lalu lintas yang lebih aman dan tertib bukan hanya tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab bersama antara pengemudi, masyarakat, dan instansi terkait. Keselamatan adalah milik semua pihak, dan dengan kerja sama yang erat, harapan warga untuk kondisi lalu lintas yang lebih baik bisa terwujud.