BMKG Ingatkan Surabaya Tetap Waspada Cuaca Ekstrem

Senin, 21 Juli 2025 | 10:11:59 WIB
BMKG Ingatkan Surabaya Tetap Waspada Cuaca Ekstrem

JAKARTA - Cuaca cerah masih menjadi sajian utama di langit Surabaya hari ini. Sejak pagi hari, suasana kota Pahlawan terasa sejuk dengan suhu udara berada di angka 22°C. Kondisi ini memberikan kenyamanan tersendiri bagi masyarakat yang memulai aktivitas pagi hari. Tak hanya nyaman, cuaca Surabaya juga menunjukkan kestabilan yang menguntungkan bagi berbagai sektor, mulai dari mobilitas warga hingga kelancaran sektor usaha dan transportasi.

Memasuki siang hari, suhu udara di Surabaya diprediksi meningkat secara bertahap hingga mencapai sekitar 33°C, terutama antara pukul 13.00 hingga 15.00. Meskipun temperatur naik, angin timur yang berhembus dengan kecepatan antara 5 hingga 14 kilometer per jam tetap membantu mengurangi rasa gerah yang biasa terasa saat matahari berada di puncaknya.

Kelembapan udara pun mengalami perubahan sepanjang hari. Jika pada pagi hari kelembapan tercatat cukup tinggi di angka 88 persen, maka pada siang hari turun drastis hingga sekitar 45 persen. Namun, saat malam hari menjelang, kelembapan kembali meningkat bersamaan dengan menurunnya suhu udara hingga sekitar 24°C pada pukul 23.00.

Meskipun Surabaya terpantau aman dari potensi hujan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tetap menyampaikan imbauan penting bagi masyarakat di wilayah lain di Indonesia. BMKG memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi di beberapa daerah selama periode 18 hingga 25 Juli 2025.

Peringatan dini ini bukan tanpa dasar. Berdasarkan pengamatan terbaru, BMKG mencatat adanya dinamika atmosfer yang cukup signifikan, yang berpotensi memicu perubahan cuaca secara cepat di sejumlah wilayah. Beberapa fenomena atmosfer skala global turut mempengaruhi kondisi ini.

Fenomena Gelombang Atmosfer Ekuator seperti Gelombang Rossby, Kelvin, dan Mixed Rossby-Gravity (MRG) saat ini tengah aktif di wilayah Indonesia. Aktivitas dari gelombang-gelombang ini memicu terbentuknya awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan lebat hingga angin kencang.

Fenomena atmosfer seperti ini bukanlah hal baru, namun intensitas dan keaktifannya perlu terus diawasi. BMKG menjelaskan bahwa saat gelombang atmosfer aktif bertemu dengan kondisi lokal yang mendukung, seperti suhu permukaan laut yang hangat atau kelembapan udara tinggi, maka potensi hujan deras sangat mungkin terjadi.

Tak hanya gelombang atmosfer, keberadaan dua bibit siklon tropis juga menjadi faktor penting yang turut memperkuat potensi cuaca ekstrem. Bibit siklon 96W saat ini terpantau berada di sekitar wilayah Filipina, sementara bibit 90S muncul di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat wilayah Indonesia.

Kedua bibit siklon ini memberi pengaruh cukup besar terhadap kondisi cuaca, terutama di wilayah Indonesia bagian utara dan timur. Dampaknya bisa berupa peningkatan curah hujan, gelombang laut tinggi, serta hembusan angin kencang. Oleh sebab itu, masyarakat di wilayah yang berpotensi terdampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca secara berkala.

Kepala BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap siaga. “Kami terus memantau perkembangan atmosfer dan laut, serta akan menyampaikan peringatan dini secara cepat jika ada perubahan signifikan. Masyarakat bisa mengakses informasi terbaru melalui kanal resmi BMKG,” ujar perwakilan BMKG dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, BMKG menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menyikapi potensi cuaca ekstrem. Hal-hal sederhana seperti memastikan saluran air tidak tersumbat, memeriksa kondisi atap rumah, dan menghindari aktivitas luar ruangan saat hujan lebat merupakan langkah antisipatif yang bisa melindungi diri dan keluarga.

Dalam konteks yang lebih luas, kondisi cuaca yang bervariasi di wilayah Indonesia menunjukkan pentingnya memahami dinamika iklim tropis yang terus berubah. Indonesia sebagai negara kepulauan sangat dipengaruhi oleh fenomena atmosfer skala besar, baik yang berasal dari Samudra Hindia, Pasifik, maupun dari interaksi lokal antarpulau.

Surabaya yang cerah dan stabil hari ini mungkin menjadi pengecualian dari apa yang sedang dihadapi oleh wilayah lainnya. Namun demikian, informasi yang disampaikan BMKG bukan hanya untuk memperingatkan, melainkan juga sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko yang bisa timbul akibat perubahan cuaca yang ekstrem.

Dengan pengamatan berbasis sains dan pemantauan teknologi modern, BMKG terus berkomitmen memberikan layanan terbaik dalam menyampaikan informasi cuaca yang akurat, cepat, dan dapat diandalkan. Dukungan masyarakat untuk menyebarkan informasi resmi dari BMKG juga menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ketangguhan terhadap risiko cuaca dan iklim.

Sebagai penutup, cuaca Surabaya yang cerah hari ini patut disyukuri, namun kewaspadaan terhadap kondisi atmosfer secara nasional tetap diperlukan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat, tantangan cuaca ekstrem dapat dihadapi bersama dengan kesiapsiagaan dan informasi yang terpercaya.

Terkini